detik kepergian

18 0 0
                                    

"Ga, lo gak papa kan?"

Stefan memegang pundak Angga dan melihat kearah perut nya Angga yang terus menerus dipegang olehnya,
Rain dan Fidel terkejut melihat Angga yang kesakitan.

"Gak papa kok, gue ke UKS bentar ya, palingan saki perut biasa"

Kedua tangan Angga memegang pundak Stefan dan Rain, dia langsung berlari dengan kesakitan ke UKS.

"Stef, Angga kenapa sih? tolong ikutin Angga dong stef, please gue mohon banget sama lo"

Rain memegang lengan Stefan dan menggerakan nya dengan sedikit kencang.

"Iyee, tanpa lo suruh juga gue mau ngikutin Angga"

Stefan membalas nya dengan sengit, dia langsung mengejar Angga dengan diam-diam.

Stefan mengintip dibalik pintu UKS, dia melihat Angga sedang mengeluarkan obat yang ada di kantung celana abu-abunya.

"Angga minum obat apaan tuh? Emang Angga penyakitan ya? Kok gue baru tau sih?"

Stefan berkata dalam hati, dengan ragu-ragu dia langsung memasuki UKS, dia sangat penasaran dengan sahabat nya itu.

"Ga, lo itu kenapa sih? Cerita sama gue, ada apa si lo? Semenjak Rain pulang dari rumah sakit, lo jadi sering banget ke UKS?"

Stefan mengejutkan Angga dengan memegang pundak nya.

"G..gak, gue gak papa kok, selow aja"

Angga memegang pundak Stefan balik, dia merahasiakan keadaan nya itu.

"Please ga, lo cerita sama gue, gue gak mau lo ngumpetin semua rahasia yang ada didiri lo"

Dengan terpaksa, Angga menceritakan semuanya, dan Stefan sudah berjanji untuk tidak mengasih tau rahasia ini ke Rain.

***
Bel pulang sekolah tiba, Rain langsung pergi ke kelas Stefan yang ada dikelas X-8, dia pergi bersama Fidel yang mendorong kursi rodanya.

"Stef, tadi Angga kenapa?"

Stefan dikejutkan oleh seorang perempuan yang memakai kursi roda.

Stefan terbingung menjawab nya, terpaksa dia harus berbohong dengan Rain, karena dia tidak mau melihat Rain menangis dengan kondisi Angga.

"Gak kok Rain, Angga tadi cuma sakit perut biasa, tadi dia ke UKS ngambil minyak kayu putih gitu"

Rain tersenyum bahagia, melihat kondisi Angga yang baik-baik saja, Angga keluar dari kelas nya dan melihat Rain yang sedang ada didepan kelas Stefan.

"Hai Rain, pulang yuk, aku anterin ke depan ya"

Angga langsung memegang kursi roda Rain, dan membawa nya kedepan pintu gerbang sekolah.

Saat supir Rain datang, dia langsung menggendong Rain ke mobil, dia memberi sapaan yang sangat manis kepada Rain.

"aku ingin menjadi alasan kamu tersenyum, setidaknya tertawa, diantara banyak hal yang membuat hidupmu terasa berat"

Angga berucap dalam hati dan melambaikan tangan nya serta senyuman yang ada di bibir manisnya.

***
Seminggu kemudian, Rain sudah tidak lagi memakai kursi roda, kondisinya sekarang sudah membaik daripada sebelumnya.

Namun, Angga tidak tau lagi, kondisinya semakin memburuk, tujuan dia adalah dia ingin membuat Rain tersenyum, dan tidak usah memikirkan penyakitnya.

dikelas X-5 sedang free class, itu adalah surga dunia bagi kelas X-5, tiba-tiba Angga menongolkan wajahnya dijendela X-5, dan sedang mencari tempat duduk Rain.

For RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang