Bagian 1

783 31 0
                                    

Mobil itu tengah melaju dengan kecepatan rata-rata, di jendela mobil yang terbuka itu terlihat seorang gadis tengah memandang keluar jendela. Angin lembut menerbangkan beberapa helai rambut gelap gadis itu. Mata sewarna bunga lavender itu terus menatap ladang dengan hamparan rumput hijau disepanjang jalan. Sepertinya gadis itu tegah memikirkan banyak hal dalam kepalanya, dan sebuah panggilan membuat lamunannya berhenti

"Hinata"

Gadis itupun menolehkan kepalanya kearah depan, tepatnya kearah seorang pria yang tengah mengemudi, pria setengah baya yang memiliki iris lavender yang sama dengan miliknya

"Ne, ada apa Tou-san?" balasnya pada orang yang ternyata adalah ayah gadis itu

"Apa yang sedang kau pikirkan Hinata?" tanya sang ayah

"Aku... hanya sedang memikirkan rumah baru kita" bohong gadis bernama Hinata itu, pasalnya gadis itu tak pernah memikirkan rumah barunya, sebenarnya yang berada dipikirannya saat ini adalah penyakitnya. Gadis berusia 17 tahun itu, kemarin baru saja memeriksakan dirinya ke sebuah klinik karena dirinya merasa tubuhnya mengalami hal-hal aneh. Kanker paru-paru, itulah yang dokter bilang padanya kemarin mengenai kondisi tubuhnya yang aneh.

Hinata tidak ingin memberitahu sang ayah, karena jika dia memberitahunya maka hal itu akan menjadikan beban bagi sang ayah. Ayahnya pasti akan bersikeras untuk mengobatinya, sedangkan biaya untuk pengobatannya akan sangat mahal. Keadaan perekonomian keluarganya sangat minim dan Hinata tidak ingin dirinya menjadi beban. Sudah cukup sang adik perempuannya yang harus sekolah dengan biaya sekolah yang tak sedikit. Jadi, karena hal itulah Hinata tak memberitahu soal penyakitnya pada sang ayah.

"Tou-san kenapa rumah kita sangat jauh sekali?" tanya seorang anak perempuan yang memiliki rambut coklat seperti sang ayah serta mata lavender ciri khas keluarga mereka.

"Gomen ne, Tou-san membawa kalian pindah ke tempat ini" balas Hyuga Hiashi nama sang kepala keluarga pada anak bungsunya yang duduk disampingnya

"Tak apa tou-san, lagi pula udara disini sejuk, benarkan nee-chan?" ucap Hyuga bungsu itu, meminta tanggapan sang kakak

"Ya, Hanabi-chan benar. Tempat ini begitu hijau, tapi... apa disana itu hutan tou-san?" ujar Hinata, matanya menatap sebuah ladang nan hijau dan tak jauh dari sana terdapat pepohonan yang sangat tinggi dan lebat, membuat tempat itu nampak seperti hutan.

"Entahlah, tapi Tou-san jamin rumah baru kita adalah rumah ternyaman dan teraman" balas sang ayah

Hinata dan Hanabi hanya menganggukkan kepalanya pelan, untuk menanggapi perkataan sang ayah. Tak lupa sebuah senyum pun terpatri di bibir ketiga Hyuga itu.

.

Mobil itu pun berhenti tepat disebuah rumah. Rumah itu bisa dibilang kuno, dengan gaya khas jepang. Pada halamannya terdapat sebuah pohon sakura yang cukup besar dan juga sebuah kursi kayu panjang terdapat disamping pohon itu. Sekilas rumah tua itu terlihat indah dengan ornamen kayu, serta sebuah gubuk kecil yang nampak seperti gudang berada di samping kiri rumah. Selain itu pagar kayu yang memiliki warna hijau yang memudar mengelilingi rumah itu.

"Apa...kalian suka dengan rumah barunya?" tanya Hyuga Hiashi pada kedua anaknya yang tengah menatap rumah baru mereka. "Hu'um" balas Hanabi yang tersenyum sumringah, menurutnya rumah barunya ini cukup bagus dari pada rumahnya dulu di tokyo. Sedangkan Hinata hanya mengangguk dan juga tersenyum pada sang ayah.

"Ayo,bawa barang kalian dan masuklah ke rumah, sebentar lagi mobil yang membawabarang-barang kita akan tiba" ujar Hiashi, "Ha'i" balas kedua putrinya.


A/N :

Hallo Minna...

Padahal sekarang H-3 UN tapi aya malah buat ff Naruto. Bisa dibilang sih pengalihan biar nggak terlalu stres mikirin UN. Dan mungkin aya bakalan lanjutin ff ini setelah selesai UN...

Oke lupakan masalah tadi, Aya mau ngucapin terimakasih bagi yang udah mau baca apalagi yang voment karya Aya yang masih banyak kekurangan...

Jangan lupa Voment yah...

Kyuubi no YokouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang