Bagian 2

435 31 2
                                    

Mobil itu pun berhenti tepat disebuah rumah. Rumah itu bisa dibilang kuno, dengan gaya khas jepang. Pada halamannya terdapat sebuah pohon sakura yang cukup besar dan juga sebuah kursi kayu panjang terdapat disamping pohon itu. Sekilas rumah tua itu terlihat indah dengan ornamen kayu, serta sebuah gubuk kecil yang nampak seperti gudang berada di samping kiri rumah. Selain itu pagar kayu yang memiliki warna hijau yang memudar mengelilingi rumah itu.

"Apa...kalian suka dengan rumah barunya?" tanya Hyuga Hiashi pada kedua anaknya yang tengah menatap rumah baru mereka. "Hu'um" balas Hanabi yang tersenyum sumringah, menurutnya rumah barunya ini cukup bagus dari pada rumahnya dulu di tokyo. Sedangkan Hinata hanya mengangguk dan juga tersenyum pada sang ayah.

"Ayo, bawa barang kalian dan masuklah ke rumah, sebentar lagi mobil yang membawa barang-barang kita akan tiba" ujar Hiashi, "Ha'i" balas kedua putrinya.

__

Kyuubi no Yokou

Naruto Fanfiction

Disclaimer :

Tokohnya Punya Masashi Kishimoto, tapi tokoh OC dan ide ceritanya milik Author :P

Warning :

AU, OOC, Pasaran, EYD berantakan, Typo betebaran dimana-mana (Asli, susah banget ngilangin penyakit Typo ini), absurd, abal, gaje, pokoknya banyak kekurangannya. Ingat ini hanya fiksi karangan author labil yang agak gesrek bernama aya :P

.

DLDR

"Don't Like? Don't Read, Please"

__

Waktu sudah menunjukan pukul 18.30 dan inilah waktunya makan malam. Hari ini adalah hari pertama Hinata dan keluarganya makan malam di rumah baru mereka. Makan malam mereka kali ini ditemani tetangga baru mereka. Di tempat ini ada 3 keluarga yang tinggal, 4 jika keluarga Hyuga dihitung.

Yang pertama adalah keluarga Senju, Senju Jiraya dan istrinya Senju Tsunade tinggal tak jauh dari rumah Hinata, tepatnya di sisi kanan rumah Hinata. Walaupun dibilang tak jauh, tapi butuh waktu 5 menit berjalan untuk kerumah Jiraya. Mereka hanya tinggal berdua saja, anak-anak mereka yang berjumlah 3 orang tinggal di osaka dan juga tokyo.

Lalu keluarga Haruno yang rumahnya berada di depan rumah Hinata walau agak sedikit jauh tapi setidaknya tak sejauh rumah keluarga senju. Keluarga Haruno terdiri dari Haruno Kizashi, istrinya Haruno Mebuki, anak sulungnya Haruno Gaara, serta si bungsu Haruno Sakura. Walau yang berada dirumah hanya 3 orang, karena Gaara jarang sekali pulang hal itu disebabkan oleh pekerjaannya di kota.

Dan yang terakhir dan yang paling dekat jaraknya dengan rumah Hinata adalah keluarga Sarutobi. Sang kepala keluarga, Sarutobi Asuma sudah meninggal 2 tahun lalu. Sekarang hanya tinggal sang ayah dari Asuma yaitu, Sarutobi Hiruzen dan istri Asuma, Kurenai serta dua anaknya Konohamaru dan Mirai. Rumah mereka berada disebelah kiri rumah Hinata.

"Hinata-chan dan Hanabi-chan sangat cantik yah" ucap Kurenai saat mereka selesai makan malam, "Oh ya, umur Hanabi-chan dan Konohamaru-kun sepertinya sama" ujar Tsunade seraya membantu Hinata dan juga Kurenai yang mulai membereskan peralatan makan mereka tadi, "Hanabi-chan akan masuk sekolah yang ada disekitar sini, dia akan masuk ke kelas 4" ucap Hiashi menanggapi ucapan Tsunade.

"Sepertinya Hinata-chan juga akan sekelas dengan Sakura" timpal Kizashi, mendengar itu Hinata hanya bisa tersenyum, lalu bangkit membawa peralatan makan ke tempat cuci piring

"Hinata, dia tidak sekolah lagi" ucap Hiashi pelan, "Eh... kenapa begitu?" tanya Kurenai yang bingung, dengan jawaban Hiashi

"Kami tak memiliki biaya untuk menyekolahkan Hinata" jawab Hiashi pelan, "Kalau begitu, aku akan menyuruh Sakura untuk sering belajar bersama agar kau tak ketinggalan, apa kau mau Hinata-chan?" tanya Mebuki yang menghampiri Hinata yang tengah mencuci piring lalu mulai membantunya.

"Arigatou, oba-san" balas Hinata dengan senyum manisnya

.

"Tou-san akan matikan lampunya yah, oyasuminasai Hinata" ujar sang ayah seraya mematikan lampu kamar Hinata. Hinata hanya menggangguk sekilas, lalu berkata "Oyasuminasai tou-san" setelah itu pintu pun tertutup.

Kelopak mata itu kembali terbuka setelah 10 menit tertutup, jam dikamarnya sudah menunjukan pukul 11 malam. Setelah acara makan tadi, para tetangga berkumpul didepan beranda Hinata sambil mengobrol. Hinata pun sempat berkenalan dengan Haruno Sakura tadi, tak disangka ternyata nama Sakura memang cocok untuknya karena rambutnya yang sewarna dengan bunga Sakura, pink. Sakura adalah orang yang sangat ceria, Hinata pasti akan sangat berteman baik dengannya.

"Hah...Aku tidak bisa tidur lagi..." ucap Hinata pelan, lalu karena keadaan yang gelap Hinata membuka tirai kamarnya berharap cahaya bulan dapat menyinari kamarnya. Jika sudah tak bisa tidur seperti ini Hinata akan membaca buku-bukunya. Walau sudah tak bisa sekolah Hinata tergolong murid yang rajin saat disekolahnya dulu. Tapi untuk saat ini, barang-barangnya belum semuanya dikeluarkan dari dalam kardus. Sulit untuk mengambilnya sekarang, jadi Hinata putuskan untuk duduk dan berdiam diri sambil menatap bulan.

"Kaa-san apa kabarmu?" tanya Hinata entah pada siapa, "Aku merindukanmu" ucapnya dengan senyum sambil terus menatap keluar jendela tepatnya menatap sang bulan.

Hening. Itulah yang Hinata rasakan sekarang.

Gresek!

Hinata yang mendengar itu terlonjak, lalu mulai mengarahkan pandangannya mencari sumber suara

Duk! Srek!

Mata lavendernya terus mencari sumber suara yang sepertinya berasal dari luar, "A-apa itu?" dengan sedikit ketakutan Hinata mulai menyalakan lampu kamarnya, dan menghampiri jendela untuk melihat apa yang ada diluar. Disana hanya ada semak-semak dan sebuah gubuk yang berada di kiri rumah Hinata, serta tak jauh dari sana di luar pagar hijau pudar terlihat rumah Sarutobi ojii-san.

Hinata jadi ingat kata-kata Kurenai saat mengobrol tadi, "Aku sering mendengar suara grasak-grusuk dari gudang itu, pernah sekali aku dan otou-san mengeceknya tapi pintu gudang itu terkunci, jadi kami hanya bisa mengadukan hal itu pada kerabat dari keluarga Namikaze yang dulu tinggal di rumah ini. Mereka bilang itu mungkin hanya angin. Akupun tak ingin mempermasalahkannya lagi.Tapi, Hinata-chan jangan pernah keluar malam-malam sendirian yah" ucap Kurenai saat itu.

Srek!

Terdengar lagi, kali ini Hinata sangat penasaran. Lalu dengan terburu-buru Hinata keluar dari kamarnya dan pergi kekamar Hanabi

"Hanabi-chan, bangun!" Hinata berusaha menggoyangkan tubuh adiknya agar ia terbangun

"Ada sesuatu diluar sana" ucap Hinata yang masih terus menggoyangkan tubuh Hanabi, "Uhmm, nee-chan ini sudah malam, pergilah tidur" Hanabi hanya menanggapinya sekilas lalu kembali tidur

"Hanabi!" Hinata sedikit kesal dengan tingkah sang adik, sedangkan Hanabi mengabaikan kakaknya dan terus tidur.

Hinata menyerah, lalu mendekati kamar ayahnya berniat membangunkannya. Tapi saat membuka pintunya, niatnya itu dibuang begitu saja. Melihat sang ayah yang tertidur membuatnya tak tega untuk membangunkannya. Lalu Hinatapun hanya bisa menutup pintu kamar ayahnya dengan helaan nafas.

Hinata berniat kembali ke kamarnya, walau ada sedikit rasa takut dan juga penasaran dalam dirinya. Tapi niat itu gagal karena lagi-lagi suara itu terdengar

Gresek!

Hinata berhenti tepat didepan pintu kamarnya dan memegang kenop pintu dengan kuat, ragu itulah yang Hinata rasakan. Di satu sisi dia takut, tapi sisi lain dia sangat penasaran. Dengan memantapkan hatinya, Hinata berbalik dan mengambil sebuah senter. Kemudian mencari kunci gudang tersebut, yang disatukan dengan sebuah gandulan bersama kunci lainnya yang disimpan dalam sebuah laci oleh ayahnya.

Sekarang Hinata sudah berada didepan gudang itu lalu mulai memutar knop pintunya dengan perlahan. Dia kumpulkan semua keberaniannya

Kriet...

.

.

.

TBC

Aya mau ngucapin terimakasih bagi yang udah mau baca apalagi yang voment karya Aya yang masih banyak kekurangan...

Jangan lupa Voment yah...

Akhir kata, Arigatou Gozaimasu ^,^

Kyuubi no YokouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang