"Mimpi apa gue semalam ampe bisa ketemu lagi sama lo."-Gwen
..."Tuh orang gak liat apa, kita lagi minum?"
"Udahlah Gwen, cuma dikit doang yang tumpah."
"Dikit lagi lo bilang."
Waktu istirahat pun sudah usai. Mereka kemudian menuju aula untuk mendengarkan pengumuman dari kakak OSIS.
"Besok, kalian memakai baju olahraga masih dari sekolah masing-masing. Untuk kaos kaki, yang cewek pakai kaos kaki warna bebas di sebelah kanan. Dan untuk yang cowoknya, pakai kaos kaki bebas di sebelah kiri. Oh ya, yang cewek harus-kudu-wajib nguncir rambut sesuai dengan bulan kelahiran masing-masing." Kata ketua OSIS
Siswa-siswi MOS yang mendengar pengumuman tersebut berkeluh kesah dan merasa keberatan.
"Elah, ribet amat dah."
"Besok gue gausah masuk aja dah."
Gwen yang mendengar hal tersebut merasa bete.
"Bener-bener dah, ini MOS somplak banget!"
"Lo masih mending ntar nguncir cuma 3. Lah gue? 12 woy! Bingung gue nguncir kek gimana." Sungut Thania.
"Siapa suruh lahir bulan 12?"
"Kampret lo."
Gwen cengar-cengir pada Thania. Thania menjitak kepala Gwen pelan.
Setelah mendengar pengumuman tersebut, siswa-siswi MOS berlarian menuju gerbang sekolah.
"Weh Than. Gue ke rumah lo ye."
"Ngapain?"
"Biasa, maen."
"Jem berapa?"
"Sorean, jem tengah 5."
Thania hanya mengangguk. Kemudian mereka pulang ke rumah masing-masing.
***
"Than, lo besok pake kaos kaki warna apa?" Tanya Gwen sambil tiduran di kasur Thania."Ungu kayaknya. Lo?"
"Gue biru deh, biar sesuai sama baju olahraganya."
"Oh."
"Kenapa gak biru aja?"
"Warna biru, gue gak punya."
Mereka kemudian asyik bermain hp masing-masing menggunakan wifi rumah Thania.
***
Gwen kali ini tidak telat datang ke sekolah, mungkin dia paling awal sampai di kelasnya, kelas X-1. Entah apa yang menariknya datang ke sekolah sangat pagi.Gwen merasa bosan duduk di bangkunya yang berada di barisan kedua paling kanan samping jendela kelasnya. Baru 3 orang yang datang. Gwen menghela napas, kemudian berdiri dan berjalan menuju X-2, kelas Thania.
Sampai di depan kelas X-2, mata Gwen menyusuri ruangan kelas tersebut, mencari Thania. Tetapi dia tidak menemukan Thania.
"Lama banget elah tuh anak datengnya." Kata Gwen sambil berbalik menuju kelasnya.
Dari arah berlawanan, seseorang berjalan dan membuat Gwen bertabrakan dengan seseorang tersebut. Refleks, Gwen memekik pelan.
"Sorry gue gak lihat lo." Kata Gwen sambil mendongakkan kepalanya dan berhasil membuat kedua mata Gwen membulat.
Namun seseorang berkacamata tersebut hanya diam, kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan Gwen menuju kelas X-2.
Mimpi apa gue semalam Rutuk Gwen sambil melangkahkan kakinya menuju kelasnya kembali.
-------------------------------------------------------------untuk bab 2 yang ini, aku bikinnya kemungkinan 3 bagian/? Soalnya bab bagian ini kalo 1 bab panjang banget 😁
mungkin klian penasaran sama cowok berkacamata misterius yang ketemu terus sm Gwen di hai pertama MOS nya wkwk, aku bakal ksh tau di part 2b 😊
makasih yang udh baca, jangan lupa vote yak! 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian
Teen Fiction"Ketika dirimu mulai menunggu seseorang yang kau istimewakan." Gwenita Delvano, seorang cewek yang sebenarnya memiliki sifat pendiam. Namun, sejak bertemu dengan siswa SMA baru, sifat pendiamnya berubah menjadi banyak bicara di depan cowok tersebut...