CHAPTER 3

196 16 2
                                    

Note:
Sebelum dibaca tolong tinggalkan vote nya ya...

SELAMAT MEMBACA

---------------
"So, apa hubungannya sama kecelakaan ini?"

"Don't give me questions until this story finished"

"I am sorry"

"No problem. Oke aku lanjut, jadi..."

***

"No problem. Oke aku lanjut, jadi Carryn kabur dari rumah karena sebuah alasan, dia hamil diluar nikah dan dia menyembunyikan masalah ini because she don't want my parents know about it . Selama ini dia berjuang sendiri mengandung anaknya karena lelaki yang menghamilinya kabur dan tidak mau bertanggung jawab sampai tiba saat Carryn  melahirkan antara senang dan sedih karena  Carryn yang melahirkan bayi perempuan bernama Janice dan tepat setelah melahirkan bayi itu, kakak ku meninggal. Minggu lalu aku telpon detektif pribadi untuk mencari semua data tentang Janice, saat detektif  ku mengantarkan map berisikan data ke apartemen, aku langsung mengunjungi panti tempat dimana Janice dititipkan selama ini, tapi sayangnya saat diperjalanan aku gak konsentrasi sehingga menyebabkan kecelakaan. Sebelumnya aku juga hampir nabrak nenek tua yang sedang menyebrang jalan. Saat kecelakaan terjadi seorang pria tua turun dari mobil dan memberikan kartu nama yang tadi ku pegang saat di Villa. Begitu ceritanya dan tutup mulut mu Vanessa sayang"

"Ah maaf" kata Vanessa malu

"Kamu gak berminat minta ganti rugi untuk mobil yang lecet gitu?"

"Entahlah,aku pikirkan nanti. Lagi pula kamu tau sendiri aku masih punya mobil yang lainnya"

Setelah cukup lama bergosip, pesanan mereka datang dan mereka menikmati teh beserta beberapa kue yang tersedia dihadapan kedua perempuan ini sembari bercakap ria.

3 jam sudah dihabiskan untuk bergosip serta saling bertukar pikiran, akhirnya Lily dan Vanessa memutuskan untuk pulang, tidak lupa Lily yang menumpang di mobil Vanessa karena sahabatnya yang satu itu tidak mengijinkan nya pulang menggunakan taxi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 jam sudah dihabiskan untuk bergosip serta saling bertukar pikiran, akhirnya Lily dan Vanessa memutuskan untuk pulang, tidak lupa Lily yang menumpang di mobil Vanessa karena sahabatnya yang satu itu tidak mengijinkan nya pulang menggunakan taxi.

--------

Matahari mulai menampakan dirinya dan memancarkan sinarnya melalui celah tirai. Lily bangkit dari pulau kesayangannya menuju tirai dan membukanya sehingga sinar matahari dapat masuk. Tidak lupa dia melakukan rutinitas paginya yaitu senam ringan setelah itu dengan badan yang segar, Lily berjalan ke arah kamar mandi yang masih berada satu ruangan dengan kamarnya untuk menjalankan rutinitas berikutnya, apa lagi kalau bukan mandi?

Selesai mandi Lily menuju dapur dan membuat sarapannya. Menu sarapan Lily pagi ini adalah nasi goreng haha. Lily sangat suka makanan khas Indonesia yang satu ini sejak pertama kali mencobanya pada saat liburannya bulan lalu di Indonesia bahkan ia sampai nekat meminta resep pada chef di hotel tempatnya menginap demi nasi goreng ckck.

--------

Sudah berkali-kali Lily mengubah channel tv nya tapi tidak ada satupun acara yang menarik. Tiba-tiba terlintas di otaknya tentang mobil kesayangannya yang mengalami kerusakan, Lily sibuk dengan pikirannya sendiri antara minta ganti rugi atau tidak tapi dilihat dari kerusakannya sepertinya itu mengeluarkan banyak dana untuk perbaikan.

Ya. Akhirnya Lily memutuskan untuk meminta ganti rugi.

Segera Lily beranjak dari sofa mewahnya menuju walk in closet untuk mengganti pakaiannya.

--------

Sekarang Lily berada di dalam salah satu mobil mewah lain miliknya bersama seorang supir pribadi. Lily mencari kartu nama yang ia letakkan di dalam tasnya.

"Kemana kita akan pergi miss?"

"Nollan Enterprise Holdings Inc. Please."

"Okay miss"

Kemudian mobil pun meninggalkan apartemen menuju perusahaan seperti yang tertera di kartu nama.

--------

Sesampainya di lobby perusahaan Lily pun turun dari mobil dengan gayanya yang elegant dan high class, tidak dipungkiri banyak lelaki yang melihat kearahnya dengan tatapan lapar seperti melihat brownies bertabur berlian.

Sesampainya di lobby perusahaan Lily pun turun dari mobil dengan gayanya yang elegant dan high class, tidak dipungkiri banyak lelaki yang melihat kearahnya dengan tatapan lapar seperti melihat brownies bertabur berlian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Melangkah ke dalam gedung dan disambut ramah oleh satpam yang berjaga di pintu masuk. Saat kakinya melangkah lebih ke meja resepsionis dia tidak menyadari bahwa ada pria yang memperhatikan langkahnya.

"Good morning, can I help you miss?"

"Morning, I am looking for Mr. Nollan"

Perempuan yang bertugas di resepsionis itu menaikan sebelah alisnya dan melihat penampilan Lily dari atas hingga bawah, ia mengenakan bomber jacket berwarna biru, black jeans dipadukan tas tangan Givenchy Antigona, heels dan tidak lupa kacamata yang menambah kesan perfect pada dirinya. Apalagi kalau bukan menilai?!

Setelah melihat penampilan Lily dia pun menyimpulkan atas penglihatannya pada Lily.

"Maaf tapi perusahaan ini sedang tidak membuka lowongan pekerjaan"

Wth dia pikir aki kesini untuk mencari pekerjaan? LOL

"Oh no, I am here not looking for a job. I want to meet Mr. Nollan, please"

"Mr. Nollan not here and you stop it bitch, berapa banyak lagi jalang yang harus kulayani untuk menemui Mr. Nollan?! silahkan pergi atau akan saya panggilkan satpam. Kau tau jalan keluar bukan?" Kata perempuan resepsionis tersebut dengan sinis

Kaget dan marah. Ya itulah yang di rasakan Lily saat ini. Kenapa dia marah? jelas jawabannya karena perkataan kasar perempuan gila di depannya saat ini. Bagaimana bisa ia menyebut Lily jalang hanya karena ingin bertemu Mr. Nollan yang bahkan tidak sekalipun ia pernah melihat wajahnya.

And shit berapa banyak jalang dari Mr. Nollan sampai dirinya dianggap salah satunya?!

"Hey girl shut up your fucking mouth! I am not Mr. Nollan's slut, get it? Saya disini karena ingin minta ganti rugi untuk mobil saya yang sudah ia buat lecet!" Kata Lily dengan wajah yang memerah menahan amarah.

"Apa saya harus peduli? Lebih baik anda segera keluar with all your bullshit"

Dengan suara rendah dan tenang Lily menjawab "Baiklah saya akan keluar dan tunggulah saat kembali saya pastikan bukan anda lagi yang akan menyambut saya" kata Lily dengan senyum licik.

Perempuan itupun hanya tertawa meremehkan dan dia tidak tau masalah apa yang akan menimpanya nanti.

---------------

Maaf ya guys karna aku baru bisa update sekarang:'

Tugas sekolah banyak banget huhu. Janji deh bakal update kalo ada waktu luang oke👌

DON'T FORGET VOTE & COMMENT

CoincidenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang