viii

229 14 0
                                    

"Mikir positif kek, Kei. Lo kenapa, sih, mikir negatif terus tentang Zila?"

"Gue ngga bakal mikir negatif kalau lo ngga kayak gitu. Yang bikin gue mikir negatif terus kan karena sikap lo,"

"Gue sama Zila cuma bahas tentang cup basket. Dan lo cemburu?"

"Perempuan mana yang ngga cemburu lihat pacarnya deket lagi sama mantan gebetannya?"

Rai diam.

"Terserah lo," ucapnya. Lalu, ia kembali ke kelasnya. Aku kembali melamun.

•Flashback on•

Aku lagi menunggu metromini di halte belakang sekolah. Tapi, ada Alvin juga. Biasanya, kan, dia bawa motor.

"Tumben, motor lo kemana?" Tanyaku.

"Masuk rumah sakit jiwa. Mesinnya stress," jawabnya.

"Lucu lo kayak kutil, untung temen,"

"Temen, ya?" Tanyanya.

Aku mengerutkan dahi, "iya lah,"

"Kei, kemarin basket main sama sekolah sebelah. Zila nonton. Terus, hmmm," ucap Rai.

"Kenapa?" Tanyaku.

"Gue ngga enak ngomongnya sama lo,"

"Yaelah, Vin, kayak baru kenal gue aja,"

"RaimorangkulZilapigajadi," ucap Alvin secepat kilat. Aku tertawa.

"Hahahaha, lo ngomong apaan, sih?"

"Rai mau rangkul Zila tapi gajadi,"

Aku terdiam.

"Apaan sih, lo, tukang ngibul kelas kakap!"

"Apa di mata gue ada tanda kebohongan, Kei?"

Aku menatap mata milik Alvin, tapi tidak ku temukan kebohongan di mata itu. Apa benar yang Alvin katakan?

Tidak lama metromini tujuan rumahku pun tiba.

•Flashback off•

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Keisha demennya flashback mulu dah. Kalo gue sih demennya flashback pas dinner sama pacar2 gue lyk Justin Bieber, Shawn Mendes, Cameron Dallas ugh :)))

Not So HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang