Dia

172 2 0
                                    

"kenalin gw Rizky" ucap laki-laki itu sambil menjulurkan tangannya.

"Gw Dira" ucapku tanpa menjabat tangannya. Tapi dia memaksa menjabat tanganku seperti orang yang sok kenal.

  Hari ini di sekolah memang hanya perkenalan diri saja, belum ada materi pelajaran. Tiba-tiba Bu Firda masuk ke dalam kelas seperti ada petir yg masuk ke dalam kelas, kelas yg tadinya sangat gaduh pun nenjadi hening seketika.

  "Baik anak-anak, ibu akan memilih para pengurus kelas, siapa yang ingin mencalonkan diri?"  Tanya nya.

Tak ada satupun anak yang mengajukan diri, entah karena tidak berminat atau takut melihat tampang Bu Firda. Heheh maap yaa buuu...

  "Saya Bu!"

Semua orang pun menatapku,, eehh maksudnya menatap ke arah sebelah ku. Iya Rizky lah yang mengajukan diri sebagai ketua kelas.

"Siapa lagi? "

"Dira Bu!"
Ucap Rizky sambil mengangkat tanganku.

"Ehh engg,,,engga Bu saya ga mau,, apaann si ky"
ucapku sambil menatap Rizky sinis.

"Kenapa gak mau?"
Tanya Bu Firda

"E..eng..e..engga apa-apa si Bu" jawabku gugup.

"Yaudah kalau gitu saya masukin kamu ke dalam daftar calon"

   Setelah itu beberapa anak lain mencalonkan dirinya, aku, Rizky, Bintang, Abel,Nazwa.
Dan suara terbanyak adalah Rizky kemudian aku😒. Otomatis Rizky lah yang menjadi ketua, lalu aku wakilnya.
Entah mengapa ada Yang memilih cowok sepertinya,tengil, rese, sok kenal, caper,ngeselin, tapi manis sih.  Eeehhhh, enggaa engga tolong daftar manisnya ilangin aja. Iihh amit-amit deh.

  "Wiiss selamat ya, akhirnya lu jadi wakil gua, pasti lu bahagia banget kan? Apa perlu gua bikinin lu nasi Padang buat kasih lu selamat?"
Ucapnya sambil tertawa kecil yang membuatku semakin jengkel.

  "Idiw Geer banget lu,bagi gw     jadi wakil lu itu penderitaan, apalagi harus sebangku sama lu"

  " Nah itu dia nasib lu bagus banget kan?"

Kringggg ZZzzz
(Bunyi bel pulang)
Tanpa menjawabnya aku pun bergegas pulang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pergi Meninggalkan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang