BAB 2

44 6 3
                                    

Claudy POV

"Dy, kok muka lo asem banget gini sih?" "Argan lagi ?" Lanjutnya sambil menyuap sesendok penuh nasi kedalam mulutnya.

Gue menatap Olive malas, Gue lipat tangan diatas meja yang berbentuk persegi dengan ukuran tak terlalu lebar. Membayangkan wajah hantu banyu itu cukup membuat tekanan darah gue naik, tak hanya itu mungkin kadar gula, kolesterol gue pun bisa naik secara mendadak.

Drtt Drtt

1 Pesan dari Reno
"Dy, hari ini gue gak bisa jemput lo, maaf ya, nanti siang gue ada rapat sama anak yang lain"
Reno

Gue membuang nafas dengan sangat kasar, tak kaget lagi mendapat pesan seperti itu dari Reno, alibinya selalu saja rapat, entah benar-benar rapat atau hanya merapatkan diri dengan orang lain diluar. Entahlah.

"Iya Re, gue bisa pulang naek taxi kok nanti. See yeah Re" Sent to Reno.

"Reno ?" "Kenapa lagi dia ?" Tanya Olive yang kini sudah menyeruput es jeruk dari dalam gelas

"Dia rapat... lagi" Balas gue singkat.

"Dy, ini ada titipin surat" tiba-tiba suara itu memecah delebrasi gue dengan Olive mengenai Reno.

"Eh, dari siapa nih ?"

"Dari Sabang samapai Mareuke katanya tadi" Aku terkekeh pelan mendengarnya. Dengan rasa penasan gue buka surat dengan amplop putih yang terlem rapat bagian atasnya.

"Lo tau gak ? Ya gak taulah orang lo aja belom nulis apa-apa
Lo adalah orang terpilih yang gue pilih untuk tau arti nama gue. Apa peduli gueee
"ARGAN HAYADY" ASTAGA HANTU BANYUUUU !!! (dari ekspresi riang gembira kayak anak pengembala sapi, kini gue pasang wajah setengah hidup setengah mati)
AR = Argan
GAN = Ganteng
HA = Hanya
YA = Punya
DY = Claudy
Ja...di.. Argan Hayady artinya "ARGAN GANTENG HANYA PUNYA CLAUDY" cowok somplaakkkk !! siapa pun bunuh saja hayati dirawa-rawa, Zainudin sudah merelakannya !!
Jadi sekarang lo udah tau arti nama gue. Tolong jangan disebar luaskan ya, nanti takutnya yang lain ceburu sama lo.

Argan."

Gue meringis frustasi membacanya, sambil mengacak-acak rambut dan menggeleng-gelengkan kepala. Lalu meremas-remas surat itu menjadi gumpalan dan melemparnya kearah tong sampah yang tak jauh dari meja kami. Oliv hanya cengengesan ngeliat gue.

Tanpa aba-aba gue pergi dari kantin dan segera memasuki kelas yang jaraknya lumayan jauh dari kantin.

"Claudy !!" Teriak seseorang dari belakang. Gue menoleh setengah niat. Jangan hantu banyu jangan hantu banyu ya Tuhan !!

"Dy, ntar siang lo pulang sama Reno atau pulang sendiri ??" Tanyanya sambil terengah-engah. Dia Rio, kakak kelas gue, yang juga temen Reno. Temen deketnya.

"Eh... " "Pulang sendiri kak, emangnya kenapa ya ?"

"Reno rapat lagi ? Yaudah pulang bareng gue aja ntar ya Dy, kan rumah kita searah. Okey ? Yaudah kakak duluan ya." Cerocos cowok itu yang tak memberi gue celah untuk ngejawabnya.

**

Author POV

Sudah hampir 2 tahun Claudy dan Reno berpacaran. Tapi mereka hanya bisa bertemu ketika pergi sekolah - pulang sekolah dan hari libur jika ada. Yaa mereka tak satu sekolah. Reno yang selalu sibuk dengan organisasinya, membuat Claudy sering kali menatapnya curiga. Semenjak tergabung dalam organisasi itu, Reno jarang memberikan kabar. Claudy tahu bahwa organisasi itu memang mengharuskan Reno untuk sibuk, apa lagi dengan jabatan yang Reno emban.

Claudy tak memnuntut banyak kepada Reno, wanita itu hanya ingin Reno terus mengabarinya setiap hari bahkan jika bisa setiap detik. Semua wanita juga menginginkan hal itu, termasuk Claudy.

Dibalik dinginnya hubungan Claudy dan Reno, hidup Claudy terlihat begitu sedikit rumit. Itulah mengapa Claudy tak terlalu memikirkan tentang Reno dan sikap cueknya. Ya, itu karna Argan yang selalu saja merusuhi kehidupan Claudy disekolah. Tak hanya disekolah, juga dirumah.

**

Argan POV

"Bro, pulang nanti ketempat biasa yaa" Ajak gue yang tetap focus dengan hp

"Tapi Gan, gue gak bisa nih, bos inti nyuru gue langsung pulang"

"Em, yaudahlah gak jadi" jawab gue singkat.

Gue terus memalingkan pandangan ke pintu kelas, mengamati siapa saja yang keluar masuk. Batang hidung si cewek itu juga belum nampak. Kemanasih tu cewek !!

Gue, Claudy adalah temen deket, kalau bisa dibilang kami berdua sudah satu gelas satu sendok. Kemana-mana berdua kayak anak kembar siam. Tapi itu semua tidak benar. Kenyataannya adalah yang sebaliknya.

Entah kenapa setiap kali gue dekietin, Claudy selalu saja berusaha mengeluarkan tanduk dari balik kepala. Tatapannya selalu saja sinis, ucapannya menyeletuk dan singkat, bahkan dia selalu tak sudi jika setiap kali pembagian kelompok mendapatkan gue yang juga satu kelompok dengannya. Dia selalu menganggap gue tak ada, ya seperti Hantu Banyu.

**

Gue mengedipkan sebelah mata gue kearah Claudy dan dibales dengan lemparan botol air mineral. Yaps no problem, gue anggep itu lembaran cinta. "Pulang nanti gue tunggu diparkiran, jangan kabur lagi !"

"Pait pait pait pait pait..." Gumamnya kearah gue

"Kok pait sih, emang gue tawon !!"

"Lo sendiri ya yang bilang tadi. Emang lo tawon, banyak racunnya !!"

"Yauda kalo gue tawon lo madunya deh" Cengir gue tepat dihadapannya.

"Bodo!!"

"Jangan lupa ya ntar gue tunggu diparkiran." "Eh ketinggalan...." Gue berjalan mundur kebangku Claudy, "Emotnya ketinggalan, Emot peluk cium yaa, dadahhhh" Ucap gue dengan nada yang sedikit menjijikkan.

**

Author POV

Tanpa disadari, Claudy tersenyum tipis dengan tingkah satu temannya itu. Argan memang menyebalkan tapi Argan juga bisa mebuat Claudy lupa tentang masalah sakit hatinya dengan Reno. Wanita itu tahu bahwa Argan hanya mengusilinya saja, bahkan Claudy tahu bahwa Argan sama sekali tak berniat untuk berpacaran. Argan hanya melakukan hal apapun yang dianggapnya bisa membuat dirinya bahagia, sekalipun harus terus mengganggu wanita tak bersalah seperti Claudy.

Disini Claudy adalah korban dengan Argan sebagai tersangka.

**
TBC

Thanks yang udak mbaca, jangan lupa vote and comment nya ya Gan.

Sorry kalo banyak yang agring atau apalah itu😁

titikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang