Believe - Empat

3.4K 277 2
                                    


Pagi ini, Prilly sudah siap menuju sekolah dengan pakaian lengkapnya. Hari ini adalah hari jumat, dan besok tak ada jadwal apapun artinya libur.

"Prilly"teriak Andra menuruni tangga dan menjatuhkan tubuhnya disalah satu kursi sebelah kiri.

"nanti sekolah lo sama gue aja ya! Gue sekalian mau ke kantor papah. Oke?" Prilly mengangguk saja. Lagipula sama siapapun dia berangkat, yang penting sampai dan tidak telat.

"cepetan, gue udah selesai" Prilly bangkit dari duduknya dan berjalan keluar rumah. Andra buru buru menghabiskan rotinya dan meminum susunya lalu menuju garasi.

"lo naik motor?" tanya Prilly pada Andra

"napa? Gak suka? Gue cuma mau ke kantor papah, ngapain naik mobil? Ribet tau" Prilly mengangguk paham lalu menaiki jok belakang. Mereka langsung bergegas menuju sekolah Prilly.

***

Tatapan memuja untuk Prilly dan Andra pagi ini. Walaupun wajah tampannya terhalangi oleh kaca helm, namun auranya sangat membuat para gadis disekolah ini menatap kagum.

"anjir si Prilly, udah sama cogan Ali. Eh ini juga di embat"

"tau ya, jangan serakah elah"

"gila cocok parah"

"ali kasian anjir, cogan dicampakkan"

Prilly hanya bersikap acuh. Memangnya ada apa dengan kakaknya? Cih, dasar gadis gadis alay. Pikirnya.

"makasih, udah sana lu"setelah mengucapkan itu, Prilly memilih menuju kelasnya, sedangkan Andra melajukan motornya menuju perusahaan papahnya.

***

Ali menggeram kesal melihat kejadian tadi pagi. Otaknya memutar ulang kata kata Prilly

Cowo? Gue aja cuma deket sama lo

Ucapan Prilly terus terngiang diotaknya. Namun, apa yang dilihatnya tadi pagi? Dengan santainya Prilly dibonceng oleh laki laki. Ali memang sadar bukan siapa siapanya Prilly, namun Ali juga tidak bisa diginiin.

"pokoknya, gue harus tau apa hubungan Prilly sama cowo yang tadi pagi! Bisa bisanya tuh cowo deketin cewe gue, sialan" Ali memilih keluar toilet dan menuju kantin. Kali ini, ia tak menuju ke taman. Ya, namanya juga cowo dilanda cemburu.

"Bella"panggil Ali saat melihat Bella sedang berduaan dengan pacarnya. Yang dipanggilpun menoleh dan mengangkat alisnya seolah bertanya ada apa?

"lo tau cowo yang nganterin Prilly tadi pagi?" tanya Ali

"gue kira itu elo, gak tau dah siapa. Cowonya kali, coba deh tanya. Lagi di taman tuh dia" Ali mendengus, kakinya melangkah keluar dari kantin dan menuju taman.

Langkahnya terhenti saat Prilly sedang video call dengan seseorang laki laki. Hatinya mungkin perih, bahkan sangat perih. Ya Ali gak ngerti lagi lah perasaannya saat ini, rasanya ia ingin marah.

"ngapain disitu?" suara Prilly menyadarkan lamunan Ali. Ali mengerjapkan matanya dan menatap layar ponsel Prilly datar. Ia langsung meninggalkan taman tersebut.

***

"siapa Pril? Cowok lu? Cakep juga lu punya cowo. Kenalin gue dong!"

"berisik lo! Dia temen gue"

"yeu biasa kali! Gak baik lo bentak bentak kakak sendiri! Eh iya btw kenapa tuh cowok lu? Kok main pergi aja? Mukanya sama sama datar lagi kayaklo"

"apaansih lo? Receh!"

"gue gak ngelawak! Susul sana, salah paham nanti. Dikira gue cowok lu lagi"

Short Story - APTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang