Stevany memasuki kelas tepat pada saat bel masuk berbunyi. Tak berapa lama setelah Stevany duduk kedua temanya langsung menoleh kebelakang, pada saat itu nafas Stevany masih terengah-engah, nafasnya belum teratur malah dilontarkan beberapa pertanyaan yang menurutnya gak bermutu.
"Lo kenapa Stev? Dikejar luee? Tenang aja luee jinak kok" kata Sella. Buat apa Stevany takut sama anjing?.
"Kenapa lo telat? Mabok liburan yak?" kata Morla.
"Masih berasa liburan yak?" sambung Sella. Owh God cobaan apa yang engkau berikan kepada hambamu yang malang ini.
"Gak ada yang bangunin stev?"
Ough shit pertanyaan macam apa ini?! Abaikan Stev, abaikan. Kira-kira seperti itu unek-uneknya Stevany. Buat apa ditanggapin. Toh gak ada untungnya juga. Tak lama kemudian guru bahasa, yaitu bahasa Inggris sekaligus guru English Conversion datang, kelas yang semula ramai kemudian sepi, hanya satu suara yang mulai terdengar yaitu suara Martin. Sang ketua kelas yang hampir mengundurkan diri dari jabatanya tersebut.
"Beri Salam" suara nge-bass Martin mulai menggema seantero kelas X-7. Selang beberapa detik dari itu sahutan dari murid kelas pun tak kalah keras menyahut. "Good morning Mrs,," kemudian Miss Ririn, guru bahasa Inggris tersebut menjawab.
"Good Morning students." kata Miss Ririn dangan lembut. Setelah itu pelajaran berjalan seperti biasa dengan aman dan damai. Gak ada satupun murid yang mengeluarkan sepatah kata ketika mendengarkan penjelasan miss Ririn. Tak lama kemudian miss Ririn bicara soal 'TUGAS KELOMPOK'. Kelas yang semula seperti 'kuburan' berubah menjadi 'pasar' dalam kurun waktu kurang dari satu menit. Tak ada satupun murid yang tidak bicara kecuali Stevany Clarance. Topiknya apa lagi kalau.
'Siapa partner gw'
'Tugas apa'
'Tentang apa'
Dan masih banyak pertanyaan bodoh yang gak masuk akal. "STOP!!!" seisi kelas itupun menjadi hening. "Tugas kalian buat dialogue bahasa inggris satu folio" awalnya kelas tersebut aman-aman saja tetapi setelah mendengar perkataan terakhir dari miss Ririn mereka kicep, bak melihat setan. Kata 'SATU FOLIO'. "Tugas ini tugas kelompok, kalian mengerjakanya dengan teman sebangku kalian, dan camkan ini TERAKHIR DIKUMPULKAN HARI SABTU" tambah miss Ririn dan setiap katanya ia mengucapkan dengan penuh penekakan.
"Gak kurang miss? Selasa lah miss" tawar Morla.
"Gak bila Ola. Sebenernya miss juga gak tega sama kalian, tapi ya.. mau gimana lagi nilai UAS kalian ancur semua" kata miss Ririn mendramatisir keadaan.
"Yah miss.. inimah udah jatuh, ketimpa tangga, ketabrak pemilik tangganya pula... Udah semeja, sebuku sekelompok pula" sebenarnya stevany kesal dengan ucapan cowok tersebut, 'mau gimana lagi' pikir Stevany emang benar sih kata cowok itu, tapi kenapa juga dia mau minjamkan buku miliknya kepada stevany? Toh Stevany juga bisa kok minjam kepada Stevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
for him nothing impossible
RandomMereka yang lemah bisa menjadi kuat. yang sakit bisa dipulihkan dan yang jatuh bisa bangkit, jadi nothing is impossible. Selagi kita mampu memperbaiki diri sebaik-baiknya. Be the best for yourself not another.