4. Coldes

17 3 1
                                    

Hari ini Vany datang lebih cepat dari biasanya karena ada beberapa alasan, yang pertama karena ia takut terlambat lagi seperti kemarin, yang kedua ia belum mengerjakan tugas fisika dan tugas bahasa inggris dan data-data miliknya ada yang kurang lengkap, jadi ia diwajibkan untuk mengirim data-data tersebut ke tata usaha.
    BUGH
Untuk keskian kalinya Stevany bertabrakan degan orang. 'Orang ini lagi?!' Stevany membatin. Orang yang sombong setengah hidup owh shit. Tetapi orang itu jalan begitu saja sebelum Stevany meminta maaf. Lupakan toh gak ada untungnya juga bagi Stevany.

'Astaga dimana ruang TU? Oh My Gosh'

"Stevan!" Kata Stevany sedikit berteriak. Orang dipanggil akhirnya menengok kesumber suara. Stevan mengangkat alis kirinya seakan menungjukan pertanyaan 'apa'.

"Eum.. itu.. euh.. ruang tata usaha dimana?" Kata Stevany. Sedangkan teman-teman Stevan hanya menggangkuk. "Lo lurus aja nanti belok kiri, ruangannya ada disebelah kiri. Lo mau ngapain?"

"Itu si Evan?"
"Beneran Evan?"
"Kesambet apa tu bocah?"
Kata teman-teman Stevan yang kaget melihat Stevan seperti mencair mendengar perkataan dia. Iya.. dia.. Stevany. Gak biasanya ia bicara panjang lebar belum kejadian tiga bulan lalu setelah kejadian itu, ia gak mau punya urusan dengan perempuan lagi. Cukup perempuan itu yang pernah menyakitinya.

°•°•°•°•°•°•°

605words.

-Hana

Thank You For Reading!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

for him nothing impossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang