Part 19

3.5K 483 20
                                    

Sebelumnya...

Sehun lari-lari ngelilingin sekolah mencoba mencari keberadaan lo. Udah lama dia lari dan capek, akhirnya dia berhenti sebentar dan berjalan pelan sambil mengatur napasnya.

Namun saat di belokan menuju gudang sekolah, Sehun melihat sosok seseorang yang dikenalnya. Ia pun mendekati orang itu dan menyentuh pundaknya, membuat seseorang itu terkejut.

"Sehun?! Ssuut! Lo jangan berisik!"

"Kai? Lo ngapain disini? Daritadi gue tungguin juga di--"

"Ssuut!!! Diem dong!!" Suruh Kai diem. Bahkan Kai sampe ngebekep mulut Sehun.

"Lo ngapain sih? Mau ngintip siapa di gudang? Ngintip setan cantik?" Tanya Sehun heran.

Tak!

"Yakk kok gue dijitak sih?!"

"Lu bisa diem gasih Hun? Dengerin!" Mereka pun nguping di depan gudang.

"Ck, udah lo kasih tau aja cara bukanya, susah amat."

"Heh! Gadenger?! Buruan!"

"Itu... suara siapa Kai?" Tanya Sehun sambil berbisik.

"Gatau, gue gakenal suaranya. Suara itu daritadi nyeremin." Jawab Kai.

Mereka pun ngelanjut nguping.

"Gue aja gatau caranya gimana."

"(y/n)..." gumam Sehun setelah denger suara samar-samar di dalem gudang itu.

"Apa Hun? Itu suara (y/n)?!" Tanya Kai kaget. Tapi masih berbisik.

"Diem Kai."

"A-apa?! Becanda lo..."

"Ha! Emang gada cara lain. Cepet ambil piso!"

DEG!

Masing-masing jantung Kai dan Sehun seketika berdetak dengan cepat setelah denger kata-kata pisau.

"A-apa apaan mereka..." gumam Kai.

"Hun, kalo bener tadi itu suara (y/n), dia dalam bahaya Hun!" Bisik Kai panik.

"M-mau ngapain lo ngambil piso?"

"Lo pikir? Mau ngapain lagi?"

"Nih Joy! Gue udah nemu!"

"T-tolong... jangan..."

"Gue yakin Kai, ini bener suara dia." Ucap Sehun. "Kita harus masuk!" Lanjut Sehun sambil mencoba membuka pintu gudang, namun pintunya terkunci.

"Sial! Pake dikunci segala!" Kesel Sehun. Tapi kemudan dia teringat sesuatu, "Kai? Lo masih bawa kunci serbaguna lo kan?"

"Kunci serbaguna ap-- OOHH!" Kai yang awalnya mengernyit bingung, akhirnya mengerti apa yang Sehun maksud.

"Maksud lo, ini Hun?" Ucap Kai senang sambil menunjukkan penjepit yang sudah dipengokkan di tangannya.

Penjepit itu bagi Kai dan Sehun adalah kunci serbagunanya dulu, sebab Kai ahli dalam membuka kunci pintu hanya dengan penjepit yang sudah ia pengokkan ini. Sehingga dulu, mereka dengan bebas keluar meski sudah dikunci beberapa kali oleh guru.

"Gue tau lo masih nyimpen itu Kai."

"Minggir, gue yang buka." Kai pun nyoba-nyoba buka pintu gudangnya. Sedangkan Sehun sibuk nguping dan menyuruh Kai untuk cepat.

"Gue cuma mau gelang lo, gue minta suruh lo lepasin dan kasih tau caranya aja gamau, terpaksa kita lakuin ini, haha!"

"Makanya jangan deket-deket Sehun oppa! Lo tau ga? Lo tuh gapantes sama dia!"

Black Angel | OSH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang