Prolog

414 36 7
                                    

"Let the night teach us what we are, and the day what we should be."

Thomas Tyron, 1961


Berbeda dengan sebelumnya, malam ini jalanan Kota London terlihat lebih ramai. Terlebih di sudut East End, pusat pemukiman kaum aristokrat di Inggris Raya. Sebentar lagi parlemen akan dibuka, yang berarti seasson pun akan dimulai. Area yang biasanya sepi dan lenggang di musim gugur dan dingin, pun mulai tampak hidup.

Jalan-jalan di area ini mulai ramai dengan aktivitasnya. Beberapa kereta kuda mewah dengan berbagai macam lambang kebesaran tergambar di sisinya terlihat lalu lalang di jalanan. Toko-toko di sepanjang Bow Street mulai ramai dikunjungi oleh para lady, dan Convent Garden pun segera penuh dengan para lord yang haus akan kesenangan dunia. Mereka seakan lupa dengan tujuan utama kunjungan mereka ke London, dan justru asyik berpesta dengan segala hiburan yang tersedia.

Di sebuah manor yang cukup megah, kegaduhan pun terjadi. Pesta yang semula diadakan seketika berubah menjadi kericuhan. Beberapa pelayan tampak berlari keluar dengan tergesa. Berlomba untuk lebih dahulu sampai di kantor Bow Street Runner. Sementara para tamu yang hadir tampak segerapergi meninggalkan bangunan tersebut. Mereka yang tersisa, saling menjulurkan kepalanya. Berusaha mencuri dengar tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Tak lama, beberapa pria berpakaian serba hitam datang ke manor tersebut. Sebagian dari mereka menjelajahi satu persatu ruangan yang ada di manor tersebut. Sebagian lain sibuk menginterogasi beberapa orang. Malam itu, berita baru tersebar dengan cepatnya. Sang Earl, kehilangan satu set perhiasan berharganya.

"Oh kesayanganku ..., lihatlah bukankah ini begitu indah?" sebuah sosok tampak tersenyum bangga. Di tangannya kini, terdapat sebuah kalung bertahtakan berlian dan safir yang ia mainkan bolak balik. Setelah puas melihatnya, kini ia memasukan kalung itu sebuah kotak kecil, bersama dengan sejumlah perhiasan lain yang tak kalah indahnya. Setelah merasa aman, ia memutar tubuhnya, meninggalkan ruangan itu

Catching a VixenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang