••••Chapter 4••••

478 28 0
                                    

"Sepertinya kau tidak harus tau urusan pribadiku" jawab Luhan dingin
.
.
.
.
.
.
.
.
Korea Selatan~Seoul


Sejak Pertemuan Kai dan Kyungsoo dijalan kemarin.Keduanya mulai akrab bahkan setiap harinya kai sering mengunjungi Kyungsoo di apartemen kecil milikinya.

Seperti biasa, kai selalu datang ke rumah kecil milik Do kyungsoo teman kai saat di masa masa sulit kyungsoo lah yang selalu menemani Kai mulai dari pengobatan mental,fisik,hingga memberi nasihat kepadanya. Meminta kai agar berhenti ikut campur dengan urusan Lee sooman dan park youngmin.Kyungsoo meminta kai untuk hidup seperti orang biasa saja dan ia bersedia menemani kai hingga rasa dendamnya telah hilang.kyungsoo sudah memaafkan kecelakaannya di malam itu dan memilih kai jadi sahabatnya

"Apa kau sudah makan soo?" Tanya kai sambil merapikan dagangan Dokyungsoo untuk di dagangkan esok hari

"Sudah aku katakan aku mau makan kalau kau kesini,aku ingin kita makan bersama"

"Kenapa kau keras kepala sekali sih" ucap kai gemas melihat tingkah kyungsoo

"LUPAKAN!"

"aigo,kyungsoo merajuk ya/?" Tanya kai menggoda

"Tidak ,aku hanya ingin kau berhenti membantu dan mencari tau semua tentang masalah yang sangat rumit ini kai.sudah cukup tapi tidak ada hasilnya biarkan luhan akan bertemu dengan kedua orang tuanya begitu juga dirimu" jelas kyungsoo panjang lebar

"..."

"Kenapa diam sih"

"Kyungsoo terima kasih"ucap kai lirih

" terima kasih telah menjadi temanku menjagaku,membantuku merawatku dan tidak takut padaku walaupun kau tau jika aku ini adalah monster"

"Sstttt! Tidurlah kai sudah malam aku lelah besok aku akan berdagang lagi" kali ini kyungsoo salah tingkah dengan ucapan kai, ia merasa senang karena merasa dirinya sudah menjadi orang yang di percayai dan dianggap kai seperti orang. Do kyungsoo sering di hina dan di caci maki oleh orang-orang karena di daerahnya kyungsoo tidak memiliki apa-apa tempat tinggalnyapun hanya sewaan kadang ia hingga berbulan-bulan tidak membayar dengan cepat Kai yang selalu ada untuknya.

Drtt drtt
"Apa sudah bangun nak ?"sebuah pesan tertera di layar Handphone Sehun

"Ya ayah, ada apa menghubungiku pagi sekali"

" sehunna-a tidak lupakan jam 10.15am nanti pulang ke seoul"balas massage dari ayah sehun Tuan lee sooman

"Yak!appa aku sudah besar sebut saja namaku Sehun!" Sekarang sehun tidak manja karena di sebelahnya ada luhan yang sudah sedari tadi bangun,Luhan melihat semua short massage itu merasa ada sesak didadanya.

"Itu ayahmu ya?"

"Ne,dia sangat berlebihan kan?"

"Jangan seperti itu! Itu sangat hangat di bangunkan ayah di pagi hari,sering menggingatkan itu sangat hangat" suara luhan begitu tegas

"Meh kenapa sensitif sekali sih"

"Harusnya kau senang orang tuamu sangat perduli"

"Ah ok ok,apa aku boleh bertanya?"tanya sehun mengeriyit begitu penasaran pada luhan

"Silahkan"

"Nama lengkapmu siapa dan alasanmu berada di jepang dalam keadaan demam seperti itu kenapa?"tanya sehun begitu semangat

"..."

"Kenapa diam lagi?"

"Aish maafkan aku, hah!~luhan menghembuskan nafas kasarnya jujur saja aku tidak punya ayah" jawab luhan singkat

"Maafkan aku menggusik harimu "ucap sehun tidak enak hati melihat ekspresi luhan yang agak gusar

"Aku jelaskan. aku sejak kecil di angkat oleh paman sebenarnya aku memanggilnya ayah karena rasa terima kasihku karena ia telah membesarkanku hingga saat ini,Namaku adalah Xi lu.. eh Park Luhan iya namaku park luhan" luhan hampir saja kecoplosan tentang nama aslinya karena luhan di pesan oleh park youngmin agar selalu menggunakan marganya dimanapun untuk menutupi identitasnya

"Ahh park luhan ya,namaku adalah Oh sehun sebenarnya.." sehun salah tingkah

"Ada apa?"tanya luhan

"Sebenarnya ada satu hal yang inginku katakan, kau tau emang benar ayahku selalu perduli padaku memanjakanku,tapi asal kau tau lu, aku sangat merasa kesepian"jelas sehun mendundukan kepalanya " sejak kelas 5 sekolah dasar  aku di pindahkan ayahku kesini melakukan hal apapun sendiri jujur saja aku sangat manja kepada ayahku tapi bukan seperti itu aku hanya menutupi kekeselanku kepadanya bahkan aku tidak tau rupa ibuku seperti apa" sekarang sehun sudah terisak dalam tangisan di pagi hari.

"Astaga anak besar menanggis hmm??" Luhan menghibur sehun, Jauh didalam hati luhan tersayat melihat begitu sama nasib sehun seperti dirinya.

"Yak luhan aku sesak nafas" rengek sehun karena luhan sangat erat memeluknya

"ahh sudah tidak menangis ya"

"kenapa Kau mengejeku sih!!"

"Haha" luhan dan sehunpun tertawa bersamaan.

Kali ini sehun sangat berbeda,bertahun-tahun sosok sehun tidak pernah terlihat tertawa lepas seperti pagi ini.

"Sehun?"

"..."

"Oh Sehun"suara luhan terdengar nyaring

"Astaga maafkan aku luhan aku hanya..."

"ponselku mati? Sejak kapan?" Penjelasan sehun terputus saat luhan berteriak kaget melihat ponselnya lowbet.

"Jangan berteriak! Ada apa? Apa ada hal yang begitu penting hingga kau berekspresi seperti itu?"

"Sangat" jawab luhan singkat

"Apa kau akan pergi?" Tanya sehun

"Iya"

"Kemana?"

"Kerumah"

"Apa kau akan kembali??"

"Kepada siapa aku akan kembali?" Tanya luhan sambil membereskan barang barangnya

"Maksudku kemana kau akan pergi?"

"Ke seoul"Jawab luhan singkat masih sibuk membersihkan sepatunya

"apa?? Aku akan berangkat juga jam 10.15am bisakah kita berangkat bersama?"tanya sehun gembira

"Pasti sehun antarkan aku pulang agar kau tau dimana apartemenku,aku sudah selesai"

"ayoo" tiba tiba sehun begitu siap mengantarkan luhan pulang
.
.
.
.
.
.
.
"SIAL!! Luhan kenapa nomormu tidak aktif!!" Park youngmin memukul keras meja kerjanya

"Tuan sekarang sudah jam 10.00am, keberangkatan luhan ke seoul jam 10.15am" jelas anak buah park youngmin bernama Taemin

"KELUAR!"Begitu teriak tuan youngmin pada asistenya Taemin

10.15~Tokyo

" ayo kita akan menaiki pesawat itu" jelas luhan

Drrtt drrtt
Luhan melihat semua pesan dari ayah angkatnya park youngmin luhan masih membaca sumpah serapah park youngmin kepadanya karena nomor luhan tidak aktif seharian

"shitt?!! Teriak luhan, " Luhan melihat foto sehun dikirim oleh tuan yongmin kepadanya dengan isi pesan
" pria ini yang ayah maksud silahkan mata-matai dirinya hingga di seoul nanti, pria ini waktu keberangkatanya sama denganmu pastikan ia tidak lari kali ini Luhan"

Begitu sesak nafas luhan saat mengetahui orang yang di incar ayahnya adalah Sehun, ia sehun teman barunya yang begitu hangat ia temukan kemarin malam sesekali luhan melihat sehun sedang bersandar sambil menutup matanya.Sehun yang bersandar di pinggir jendela pesawat sehun bisa saja mendengar luhan berteriak tapi ia menggunakan earphone dan tertidur pulas di pesawat.

"SIAL" Geram luhan.
.
.
.
.
.

.
.

.
.
.
.
Akhhhh lama yaupdatenya chingu!!, terima kasih yak yang udah baca

ThrillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang