*******Chapter 7******

226 12 0
                                    

Hai chingu,Atas permintaan untuk dilanjutin ceritanya malam ini aku membagi waktu dengan pekerjaanku Insya'allah aku lanjutin Chap 7nya....

Kemarin sempat lost fikiran buat ngelanjuitn FF ini :)


Happy Reading Chingu :)


"Persiapkan obat-obat untuk menjaga jika aku kumat besok"

"semua obatmu sudah ku tata rapi di kantong jaketmu jadi tenanglah"

"coba makan sedikit dulu agar tidak terlalu pusing memikirkan masalah ini kai"

"Baiklah,setelah aku makan kau cepatlah tidur aku kan pergi mengurus sesuatu"


08.00am KST

"Argghhh!"teriak kai dari dalam toilet umum di Busan dengan melawan sakit dan rasa panas didadanya kai masih mencoba merongek obat dan ponsel di kantong jaket miliknya

"Temui aku segara"pesan di sampaikan pada Taemin bawahan Park youngmin

Sudah 3 Minggu ini kai dan Taemin sudah bekerja sama untuk menjatuhkan Youngmin.Ada alasan mengapa Taemin berkhianat pada atasanya.


Pagi ini luhan sambil menghabiskan sarapannya mulai bersiap siap mengirim obat-obatan terlarang lagi untuk di ekspor ke luar negri.Setelah persiapan sudah mantap luhan berjalan-jalan sebentar untuk membeli beberapa pakaian dan makanan cemilan di mini market

"Luhan!"

Begitu Kagetnya Luhan melihat Sehun berlari dan memeluknya dengan suara yang tertahan di tenggorokan luhan memulai membuka suara dan bertanya pada sehun sedang apa dia disini hanya untuk pertanyaan sekedar basa-basi saja.

"aku membeli bubble tea lu.apa kau mau juga?"Sehun menawarkan minuman pada luhan

"Tidak usah,aku sudah minum tadi" Jawab luhan dengan nada gemetaran

"Sehun bisakan kita pergi dari sini?/"

.

.

.

.

.

.


Luhan sudah lupa siapa dirinya dan siapa sehun bahkan hingga lupa waktu untuk pulang begitu juga sehun sudah terlarut dalam game dan menonton Bioskop bersama Luhan

"huhhhh,sehun apa kau lelah?"tanya luhan sambil merangkul tangan sehun

"Tidak lelah lu,jika seharian denganmu"

"hahahaha kau payah dalam bermain game hmm" seru luhan mengacak-acak rambut sehun

"Kenapa tinggi sekali si"Renggek luhan karena menurut luhan sehun terlalu tinggi jika berdampingan denganya

"ah!kalo begitu coba sini'

"Sehunaa-a turunkan aku!!"Kini Luhan sudah di gendong sehun layaknya seorang pangeran menggendong sang putri ke singha sanha

lagi dan lagi Luhan dan Sehun tertawa lepas.


Sementara itu..

ThrillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang