Cinta jalan perlahan sambil berjinjjt menuju gerbang sekolah karena takut terkena becekan genangan air hujan. Perlahan tapi pasti Cinta melangkah melewati lapangan.
Tak lama kemudian sampailah ia di koridor utama segera ia berlari dan ternyata di depannya ada guru paling galak yaitu Bu Rosa sedang berjaga-jaga menunggu santapan lezat yaitu murid yang terlambat, contohnya seperti dirinya. Tak lama kemudian posisi berdiri Cinta sejajar dengan bu rosa yang jaraknya hanya 1 langkah. Bu Rosa langsung menatapnya dengan tatapan tajam seperti ingin memangsa.
"Sudah jam berapa sekarang?" Tanya bu Rosa dengan nada yang sangat tinggi sambil berteriak.
Cinta sangat panik segera ia melihat jam tangan yang ada di pergelangan tangan kirinya dan betapa kaget Cinta setelah melihat jam tangannya. "Ehmmm jam 06.50 bu maaf ya bu a-aaku terlambat du-dua puluh menit." Jawab Cinta yang terlihat sangat kaku, terbata-bata dan ketakutan. Semuanya bercampur aduk menjadi satu. Bagaimana tidak selama ia menjabat menjadi siswi di SMA Shining Star ia tidak pernah sama sekali terlambat.
"Bentar-bentar, bukannya kamu sekertaris OSIS ya? Kok bisa terlambat?" Tanya bu Rosa dengan nada menyelidiki.
Siapa yang tidak mengenal Cinta, perempuan cantik blasteran Amerika dan Indonesia yang menjabat sebagai sekertaris OSIS di SMA Shining Star yaitu SMA swasta ter-favorit di Jakarta sejak ia kelas 10. Ia juga sangat pintar karena meraih juara 1 umum dan juga memenangi banyak lomba OSN.
"Iya bu, maaf ya bu Rosa tadi jalanan sangat macet dikarenakan hujan deras dari semalam" Jawab Cinta dengan nada yang sangat sopan.
"Ok, lain kali kamu sebagai anak OSIS jangan terlambat ya, karena kamu adalah siswi yang dicontoh seantero sekolah"
"Baik bu." Jawab Cinta dengan ketakutan karena selama ini dia tidak pernah terlambat sekalipun.
"Sudah sana pergi ke lapangan bendera, hormat disana." Bu Ros menyuruh Cinta untuk hormat kepada bendera merah putih.
Cinta mengamati awan kelabu yang masih membungkus ibukota dan disambut ria dengan ritikan air yang jatuh secara perlahan dari atas sana.
Cinta bimbang sebenarnya ia tidak ingin hormat di lapangan karena takut sakit apalagi minggu-minggu ini guru sangat gencar memberikan ulangan kepada murid. Disisi lain Cinta merupakan anak yang disiplin tidak mungkin dia melanggar peraturan sekolah apalagi dia merupakan anak OSIS dan anak terpintar di sekolah yang sedang ia pijak ini.
Setelah di timbang-timbang secara matang Cinta lebih memilih melaksanakan hukuman untuk hormat di lapangan. Ia merelakan tubuhnya dibelai jutaan rintikan air.
Tanpa mengubah keputusan cinta melangkahkan kaki dengan tergesa gesa ke lapangan.
Tiba-tiba dan tidak disangka-sangka buku jatuh dan badannya terasa sakit karena telah ditabrak oleh sesorang. Cinta segera melirik dan mendongakkan wajah ke depan ternyata ia telah ditabrak oleh sosok laki-laki dari arah berlawanan cowok itu sangat tampan dengan muka westren sepanyol yang kental, ia juga terlihat sangat tinggi. Jika dibandingkan dengan tinggi Cinta, Tinggi Cinta hanya sedagu cowo tersebut. Padahal Cinta termasuk golongan siswi yang tinggi di sekolahnya. Tapi kelihatannya Cowok itu dingin-cool.
Benar saja ekspresinya sangat dingin. Mukanya terlihat datar. Ia malah melewati Cinta tanpa merasa bersalah sama sekali. Dan cowo tersebut langsung berhadapan dengan bu Rosa.
"Kebiasaan nih anak terlambat mulu, enga tahu malu apa? Emang ini sekolah nenek moyang kamu? Cepetan sana pergi ke lapangan hormat disana" Tanya Bu Rosa dengan galak sambil menatap cowo tersebut dengan tatapan sangat tajam.
"Aduh.... ibu kayanya makin tua deh, cepat banget pikunnya. Jelas-jelas ini sekolah bokap gue. Ini kan yayasan bokap gue. Masa ibu lupa sih. Waduh, parah-parah nanti ibu bakal gue aduin nih ke bokap gue Pak Herlangga Abqari." Jelas Cowok tersebut dengan sewot.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE
Novela JuvenilNamanya Cinta ia merupakan cewek cantik blasteran Amerika Indonesia, Cinta merupakan salah satu cewek populer di sekolahnya. Ia sangat Famous dikalangan kaum Hawa dan kaum Adam. Kecantikannya jangan ditanyakan. Semua lelaki yang melihat dirinya past...