"ELO—", bentak Lida
Ternyata dia Dino!
"Elo lagi–Elo lagi—Kenapa sih lu ngikutin gua mulu?" Tanya Dino.
"HEH?! Cowo belagu! Geer lu kurang kurangin deh! Gua gak ngikutin lu, gua lagi mau beli novel Baru!", Bentak Lida kembali.
"Serah lu Aja deh!"
Dino pun meninggalkan Lida, dan Lida pun menuju kasir untuk membayar novel.
"Makasih ya mba!", ujar Lida.
Lida pun mengambil belanjaannya dan bergegas keluar. Baru melangkahkan sekitar 7 langkah menuju Parkiran, ia teringat. Ada sebuah buku yang belum ia beli, Akhirnya kembali masuk ke dalam.
"Duh— dimana ya bukunya?"
"Nanya Aja deh!", dumel Lida.
Ia pun menghampiri seorang pramuniaga.
"Mba— buku novel insurgent dimana ya?"
"Di dekat rak Best Seller komik di belakang mba!", Jawab pramuniaga itu.
Lida pun bergegas menuju rak komik. Ia pun segera mencari novel itu.
Dan— Ia mendapati novel tersebut. Dan itu tersisa hanya satu. Saat ia ingin menarik novel tersebut, ada tangan lain yang menarik juga.Dino.
"Ini buat gua!", Bentak Lida.
"Enak aja ini buat gua!", Balas Dino.
"Punya gua"
"Gua—"
Disini pun terjadi perdebatan kecil. Novel tersebut terlihat seperti kesakitan, menjadi korban dari Lida dan juga Dino.
Dan akhirnya Lida yang mendapat novel itu.
"Kali ini lu menang, besok-besok gak akan! Liatin aja nanti perhitungan Dari gua!", ancam Dino dan berlalu.
"Ih—bodo amat!", ketus Lida.
°*****°
Lida pun segera menyalakan mobil dan melaju ke arah pulang. Di perjalanan Lida senyum-senyum sendiri.
"Yey?! Akhirnya novel ini di tangan gua!", Memukuli stirnya dengan ceria.
"Eh— kira-kira si cowo belagu itu bakal Kasih perhitungan ke gua kayak gimana ya?"
Seketika mobil itu hening.
"Udahlah egp-in aja!"
Mobil putih terpakir di garasi. Lida pun turun dan berjalan menuju Ruang tamu.
"Lid!", Sahut Citra.
"Iya mah! Ada apa?"
"Sini dulu sayang, duduk dulu!", Pinta Citra.
Lida menghampiri Citra.
"Gimana tadi di sekolah baru tadi? Seru?"
"Kesel mah!—", jawab Lida
"Kesel kenapa? Coba cerita sama Mamah!", ujar Citra.
"Ketos sekolah baru ngeselin banget, udah tadi bikin aku jatoh, terus bentak aku!", Jawab Lida.
Lida adalah anak bungsu. Kedua orangtuanya selalu memanjainya, karena ia anak yang di harapkan. Kakak-kakaknya itu laki-laki semua.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALD [Aku Love Dia]
Fiksi RemajaNama gua Aldino Arkhan. Gua adalah Siswa terpopuler di Posewart Internasional High School. Gua adalah Ketos sekolah itu dan gua cowo tertampan. Tapi gua punya satu musuh di sekolah ini, dia Alida Dewi cewe absurd yang rusuh. Sukanya buat keributan s...