Dua

49 5 1
                                    

Mulmed: Angga.
-

"gi, ra kantin kuy" ajak Fani sambil berdiri dari tempat duduknya

"kuy"

dikantin.

"Eh kok gue ngeliat muka si anak baru itu kayak ga asing deh." Anggi bingung sambil menganduk-aduk jus jeruk nya.

"Lah elu pernah ketemu dia kali sebelumnya." ujar Rara.

"Ketemu pas tabrakan tadi pagi kaliii." Fani memutar bola matanya.

"Ih sebelum ituuu Faniii..." kesal Anggi.

"Ohh hhe.." ucap Fani sambil terkekeh.

"Dia keliatan pendiam ya gi.?" Rara

"Iyasih keliatannya, gue juga pengen tahu masih ada aja orang zaman sekarang yang masih asik sendiri."

"Makanya, gue sih bakal hampa banget hidup tanpa teman apalagi di sekolah, beruntung gue bisa punya teman seperti lo berdua yang selalu ada buat guee aah lope u babe mwahh mwahh... " ucap Fani dengan tingkah menjijikannya.

"apaan sih loh Faaan, geli gue.!" ujar Rara sambil melemparkan pilus ke arah Fani.

"lope u tu babe" ucap Fero yang tiba-tiba dateng.

"IDIHH.!!!" Fani merasa jiji.

"hahaha" Anggi hanya bisa terkekeh melihat mereka.

"jangan gitu dong fann dia udah ngejar lu tau dari lu kelas X haha, dan lu ga pernah mau sama dia." ujar Rara

"auah apasi lo pada, ayuu gi kita ke kelas!" ujar Fani sambil bangun dari tempat duduknya dan menarik tangan Anggi.

"dih nih anak daritadi baperan banget hahaha" Anggi terkekeh.

"jahat nih Faniii" cemberut si fero.

dikelas.

Angga sedang asik membaca novel di bangku belakang tempat duduk nya.
Dia tidak menghiraukan sekitarnya, entah mengapa dia tidak mau berkumpul dengan teman-teman lainnya.

Lalu Anggi, Fani dan Rara baru saja datang kekelas dari kantin dan segera duduk ditempat mereka di belakang.

"Lo kenapa ga gabung sama teman-teman yang lain?" ucap Anggi sopan kepada Angga yang sedang duduk santai dan fokus ke novelnya.

Tidak ada respond samsek dari anak itu.

Anggi pun masih memerhatikannya.

"Woi!, w ngomong sama lo tauu!" kesal Anggi

Lalu Angga menengok ke arah Anggi yang sedang terduduk dengan muka geramnya.

"Bukan urusan lo.!" ucap Angga ketus.

"Najong jadi cowo sih sombong banget.!" celetuk Anggi

"Udah sih gi diemin aja, hidup-hidup dia." ujar Rara yang sedari tadi melihat kelakuan mereka itu.

" ya tapikan raa.."
"Ooohhh jangan-jangan loooo" tiba-tiba Fani memotong ucapan Anggi tadi.

"Jangan-jangan apaansi loo gajelas!" kesal Anggi.

"Dih dih jadi lo yang baperan hha." ucap Fani yang meledek Anggi sambil terkekeh.

*****

Kringgg,kringgg.

Bel pulang berbunyi.

"Kita duluan ya gi..." ujar Rara dan Fani yang keluar kelas sambil menggamblok tas nya itu mereka memang sering pulang bareng karena rumah mereka satu komplek.

"Iyaa..." Anggi yang masih membereskan bukunya.

Tinggal Anggi dan Angga yang masih didalam kelas itu, lalu mereka menuju ke pintu kelas, sesaat ingin keluar mereka berbenturan karena keluar dengan berbarengan sedangkan pintunya tidak terlalu muat untuk dua orang.
Lalu mereka berdua mundur.

"Lo duluan." ucap anggi dan angga berbarengan

"Eh.. Udah lo dulu aja." ucap Anggi sopan.

"Udah gc lu dulu aja." ketus Angga

Lalu Anggi segera keluar dengan wajah tertunduk.

Didepan gerbang.

"Ih abang lama banget sih jemputnyaa." ucap Anggi degan nada kesal nya karena sudah 5 menit dia menunggu jemputan dari Dio abangnya.

Tiba-tiba, "drrt...drrrt..." suara getaran dari hp nya.

Lalu dia menyalakan hpnya ternyata ada line dari abangnya.

Bang jelek: sori gi gue gabisa jemput lo, gue ada tugas kelompok tiba-tiba

"Aihhh terus gue pulang sama siapa??? Masa iya taxi, duit aja gue abis cuman tinggal beberapa gara-gara tadi neraktir tuh dua bocah. Terpaksa naik angkot dah lanjut jalan masuk kompleknyaaaaa" kesal Anggi yang berbicara sendirian.

***

Diperjalanan komplek yang sangat panas tiba-tiba Anggi melihat Angga yang sedang naik sepeda menuju rumah yang sangat besar dan mewah.

"Lah itu kan Angga, dia ngapain kesana? HaH!!! mungkin aja itu rumahnya yang baru! Haduhh masa iya gue jadi tetanggaan ama dia. Idihhh! " ujar Anggi yang berbicara sendiri lagi.

Ya memang rumah Anggi berhadapan dengan Angga.

*****

"MAMAHHH" teriak Anggi yang baru saja sampai dirumahnya, lalu dia langsung melempar tubuh nya kesofa yang sangat empuk.

"Ada apasih? Kok ga salam dulu ?" tiba-tiba liana (mamahnya Anggi) datang dengan membawa segelas juice orange dan waffle.

"Udah mahh tadi diluar, mamah nya aja ga dengar, aku tadi ga dijemput mah sama bang dio jahat banget kan." cembetut Anggi.

"Yaudah nih minum dulu" kata liana sambil memberi minum dan waffle nya tadi.

Liana memang mamah yang pengertian.

"Oiya mah kita sepertinya punya tetangga baru." ucap Anggi dengan santai.

"Siapa? Oooh yang didepan rumah kita itu?" kata Liana yang sudah mengetahuinya.

"Iya mah, siapa si mereka mamah udah kenalan?"

"Sebelum kenalan juga mama udah kenal"

"Lah kenalan dari mana mah?" ucap Anggi heran yang langsung duduk mendekati mamah nya.

"Papanya itu teman kerja papah kamu."

"What? what? what?" kaget Anggi eh ga deh b aja.

"Kenapa emang? Kaget amat dah" ujar mamah sambil mengambil remote yang ada di atas meja.

"Ah ngga apa apa mah." ucap Anggi dengan sedikit terkekeh.

"Sudah sana kamu ganti pakaian mu."

"Iyaa mahh." ucap Anggi sambil meninggalkan mamah nya yang sedang asik menonton berita di televisi.

*****

Jangan lupa VOMMENT nya

Be Bestfriend or Boyfriend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang