Chapter 4

81 9 0
                                    

Hari ini Jisun terlihat sangat bahagia, sesampainya dikantor dia menyapa pegawai atau staff yang berpapasan dengannya. Sampai dia masuk ke lift menuju lantai tempat ia bekerja beberapa detik sebelum pintu lift tertutup rapat ada sebuah tangan yang menahanya dan orang itu adalah sekertaris pribadi Sehun.
Refleks Jisun membungkuk untuk memberi hormat dan dibalas anggukkan, setelahnya nampak seorang pria masuk kedalam dia berdiri ditengah-tengah diantara mereka berdua yang terlebih dulu di lift.
"Selamat pagi" sapa Jisun pada seseorang yang baru masuk itu dan dibalas senyuman manis darinya.

"Kau baru sampai?" Tanya seseorang itu.

"Ah, iya. Kau sendiri?" Jisun balik bertanya kepada orang itu yang tidak lain, Sehun.

"Ehm, maaf nona tapi bahasamu kurang pantas untuk berbicar dengan presdir." Belum sempat Sehun menjawab seseorang di sampingnya mendahului.

"Tidak apa-apa lagi pula aku kenal dekat denganya." Jawab Sehun yang sukses membuat jantung Jisun berdetak tidak karuan karena perkataannya barusan.

'sungguhkah? Kenal dekat? Benarkah? Sehun?'

Hening, tidak ada percakapan lagi sampai pintu lift terbuka dan Sehun melangkah cepat keluar diikuti si sekertaris yang juga ikut melangkah cepat mengimbangi langkah Sehun.
Sedangkan Jisun, dia langsung keluar dan menuju ke mejanya bekerja.

"Beruntung sekali sekertaris itu, hm." Ucap Jisun dengan nada yang agak sebal dan kaki yang ditendang-tendang keudara sampai tidak sengaja mengenai sesuatu di depanya yang berasal dari ruang sebelah.

"Omo!" Jisun kaget karena kakinya mengenai sesuatu dan menghentikan gerakanya, seketika dia mematung ditempat.

"Aw! Hey! Lihat lihat kalau jalan!" Racau orang yang tadi tidak sengaja ditendang Jisun.

"Maaf, sungguh! Aku tidak sengaja! Maafkan aku." Ucap Jisun sambil mengangguk-angguk bermaksud mempertrgas ucapan maafnya.

"Hm, Jisun?"

"Ya! Byun Baekhyun! Apa yang kau lakukan disini." Geram Jisun pada seseorang didepanya itu sambil memukul-mukul bahu pria bernama Baekhyun itu yang tidak lain sahabatnya.

"Hey, hey! Hentikan Jisun-ah." Kata Baekhyun pada.Jisun sambil memegang behunya dengan kedua tangannya.

"Apa maksudmu datang kesini? Mau mengikutiku?" Jisun berkata sambil melipat tanganya didepan dada.

"Kau ini! Dari dulu tidak berubah, dasar!" Ucap Baekhyun sinis.

"Kau juga dari dulu tidak pernah berubah, selalu menggangguku. Kau sengajakan mengikutiku sampai kesini?" Tuduh Jisun dengan mata yang disipitkan dan badan yang dicondongkan seperti mengintrogasi.

"Sudahlah aku pergi dulu, ini hari pertamaku. Kau tau kan ayahku tidak akan begitu saja menyerahkan perusahaannya kepadaku jika aku tetap bermain-main dan tidak bekerja. Jadi aku bekerja disini karena dari yang kutau juga CEO disini masih muda dan aku akan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya." Ucap Baekhyun penuh antusias dan tangan yang dibentangkan selebar-lebarnya saat berkata 'sebanyak-banyaknya' seperti seorang anak kecil yang memeragakan betapa besarnya dunia. Kemudian mengacak rambut Jisun dan berlalu pergi meninggalkan Jisun yang mematung ditempat.

"Oh iya, kemarin sore kenapa tidak datang kerumah? Aku menunggumu kau tau itu?" Kata Baekhyun pada Jisun yang masih membatu ditempat.

"Em, maaf." Jawab Jisun singkat.

"Yasudahlah, daah!" Baekhyun benar-benar pergi sekarang dan Jisun masih ditempatnya dengan pikiran yang tertuju pada Baekhyun.
Dia berfikir benarkah Baekhyun hanya ingin mencari pengalaman sebanyak-banyaknya disini? Benarkah jika Baekhyun hanya sekedar tahu CEO nya masih muda tanpa tau namanya? Benarkah Baekhyun bekerja disini hanya untuk itu? Karena memang Jisun tau sendiri kalau Baekhyun tidak menyukai Sehun, tunanganya.

. Sorry karena chapter yang pendek, janji! Besok" nggak pendek karena ini mau masuk konflik, oopsy bocor. Hehehe :D

That One Person You [Sehun EXO x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang