Gundukan tanah (part 1)

22 2 0
                                    

Aku kembali teringat kejadian 15 tahun lalu. Saat itu aku masih berusia 12 tahun.

Padahal orang tua kami melarang kami untuk pergi kesana.
Kata ibu, dulu pernah ada kejadian anak mati terbunuh oleh sesuatu yang pasti bukan ulah binatang buas ataupun manusia.

Tapi kan sekarang sudah zaman modern mana ada kejadian aneh seperti itu, pikirku.
Lagi pula bukan hanya kami yang sering mandi disana. Banyak anak seumuran kami yang menghabiskan waktu untuk mandi di sungai itu.

Semakin dilarang rasa ingin tahuku semakin memuncak.

Aku pun langsung ke rumah toni, mereka berdua sudah menunggu disana. Karena sungai tersebut terletak di hutan yang tidak terlalu jauh dari rumah toni.

Kami tiba di sungai, seperti dugaanku di sungai banyak orang, bukan hanya anak kecil tapi juga orang dewasa. Mungkin karena cuaca panas orang berdatangan ke sungai ini.

Kami pun ikut menceburkan diri kesungai. Seperti biasa airnya sejuk dan menenangkan. Walaupun memang ada yang sedikit ganjil bagiku. Yaitu dipinggir sungai ada gundukan tanah yang terdapat lobang di bagian belakang yang berukuran sebesar kepala orang dewasa.

Karena suasana ramai tidak ada kesan horor sedikit pun hari ini, semua berjalan sesuai keinginan kami. Saat aku pulang orang tuaku tidak menaruh rasa curiga sedikitpun.

Lalu keesokan harinya kami membuat rencana untuk mandi kesungai lagi.

Cuaca hari ini tidak seperti kemarin langit gelap seperti sore hari padahal baru pukul 1 siang.
Kami pun menyusuri jalan yang licin karena diguyur hujan pagi tadi. Keinginan kami untuk mandi benar benar kuat.

CREEPYPASTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang