Remorse (1)

11 0 0
                                    

7 tahun, bukanlah waktu yang singkat. Rentang waktu yang cukup lama bagi manusia untuk pergi meninggalkan duka yang memang seharusnya dilupa.

Hal ini ternyata tidak berlaku pada Dina.

Entah sudah berapa ratus kali ia bermimpi buruk; mengenai kejadian yang menimpa ia dan sahabatnya; Rinda tujuh tahun silam.

Lagi-lagi ia harus terbangun dalam keadaan napas tersengal-sengal, serta air mata yang tak berhenti mengalir. Memori yang muncul berupa beberapa gambar acak memenuhi isi kepalanya saat itu.

Ia merasa sesak sekaligus sedih. Sampai ia mendapati hari sudah pagi. Dina merenung untuk beberapa saat, Ia menangis dalam diam.
Hanya air mata yang memuntahkan kegelisahannya kala itu.

Pukul 05:30, terdengar Ratna; ibunya Dina sudah sibuk memasak di dapur. Dina belum berniat keluar kamar. kepalanya masih berkutat dengan gambaran acak masa lalu.

Ia hanya duduk dan mencoba menenangkan diri.

2 jam berlalu, ia melangkah ke dapur, ibunya sudah pergi ke kebun kopi, hanya ada Rino saat itu, adik Dina.

Dina bergabung di meja makan.

Rino masih sibuk dengan piringnya.

Dina mengambil piring dan beberapa sendok nasi goreng diatas meja. Ia perlahan makan.

Rino memperhatikan kakaknya yang selalu Nampak murung itu.

"lagi sakit kak?" Rino mencoba akrab

Dina hanya menggeleng

Beberapa detik kemudian, Dina bersuara.

"Rinda" ucap Dina pelan

Rino terdiam

"kak, sudah berapa tahun Rinda pergi? Sudahlah, Ia sudah tenang disana" Rino mencoba meyakinkan Dina.

Dina hanya mengangguk

Ruang dapur lengang beberapa saat.

"Hari ini kakak nggak bisa bantu dikebun, tolong bilangin sama ibu"

"iya" balas Rino pendek

Rino paham betul sifat kakaknya itu, ia tidak bisa memaksakan kehendak pada seorang gadis yang tengah merasa sedih.

Hal pertama yang ingin Dina lakukan setelah makan adalah pergi kesawah yang berada dibelakang rumahnya, berharap ia segera berdistraksi dengan alam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal pertama yang ingin Dina lakukan setelah makan adalah pergi kesawah yang berada dibelakang rumahnya, berharap ia segera berdistraksi dengan alam. Dan melupakan mimpi buruk itu.

Namun, siapa sangka. Mimpi kali ini benar-benar membuat Dina memutuskan untuk segera mengakhiri kesedihannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CREEPYPASTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang