Confession (고백)

40 17 31
                                    

WARNING! TYPO BERTEBARAN
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hoseok terdiam sebentar dia mengingat-ingat kembali saran penyiar radio yang dia dengar tadi, dia pun teringat akan sesuatu.

"Ah.. sulap,"

***

Entah sejak kapan Hoseok mempunyai peralatan sulap, dia pun berdiri di depan cermin dan hendak menyulap tangkai yang berapi menjadi bunga mawar.

Dia mencobanya triknya namun gagal, karena api itu tidak mati. Sekali lagi Hoseok gagal karena api, dia pun mematikan api itu. Dia mengingat lagi saran penyiar radio.

"Nyatakan dengan tegas..."

Hoseok menatap pantulan dirinya di cermin kemudian merapikan rambutnya sambil memasang ekspresi keren, kemudian dia pun tersenyum manis.

"Baiklah, sulap dan pernyataan yang tegas, perpaduan yang lumayan juga."

***

Keesokan harinya Hoseok menunggu di depan kelas Soobin, tidak lama kemudian kelasnya selesai. Saat Soobin keluar dari kelas Hoseok langsung menunjukkan atraksinya mengubah api menjadi bunga mawar, Soobin terkejut kemudian dia menerima bunga mawar itu sambil tersenyum malu.

"Mau nonton denganku?" Tanya Hoseok

"Ne," Soobin menanggukkan kepalanya sambil tersenyum.

***

Akhirnya setelah membeli tiket mereka masuk ke ruang bioskop, karena tidak terencana mereka hanya mendapatkan tiket untuk film horror.

Soobin fokus menonton sedangkan Hoseok mencuri-curi pandang ke arah Soobin, maniknya turun menatap tangan Soobin yang menganggur.

Perlahan tangan Hoseok terulur hendak memegang tangan Soobin, namun sebuah adegan seram yang muncul di film membuat Soobin kaget dan reflek menutup wajahnya dengan tangan.

Hoseok ikut kaget dan pergerakkannya terhenti, Soobin kembali fokus menonton film. Hoseok merasa sedikit sedih karena tidak berhasil mendekatkan hubungannya dengan Soobin, dia pun memakan popcornnya kemudian kembali fokus menonton film.

Di tengah film, saat Hoseok sedang fokus menonton film. Sebuah tangan tiba-tiba menggenggam tangannya, dia kaget dan melihat pemilik tangan itu. Sedangkan yang ditatap masih terus fokus menonton film.

Hoseok pun mendekatkan wajahnya namun pergerakkanya terhenti karena tiba-tiba Soobin menolehkan wajahnya, Jantung mereka berdua pun berdetak sangat kencang karena jarak wajah mereka yang sangat dekat.

Walau sempat ragu namun Hoseok akhirnya mencium bibir Soobin dalam, Soobin juga menerima ciuman itu dan membalasnya.

***

Kang Soobin sedang belajar di perpustakaan sekolahnya, tapi sebenarnya dia tidak bisa benar-benar belajar karena dia merasa sedikit risih dengan tatapan namja yang duduk tidak terlalu jauh darinya.

Diam-diam dia memandang namja bersurai hitam itu dari balik bukunya, kemudian dia pun tersenyum. Sebenarnya dari hari pertama dia masuk sekolah ini, perhatian Soobin sudah tertarik pada namja itu.

Pada hari pertama dia masuk sekolah, namja itu menyambut lambaiannya yang sebenarnya dia tunjukkan pada temannya. Hal itu sangat lucu bagi Soobin, walau dia sempat bingung dan menoleh saat namja itu sudah melanjutkan langkahnya.

Karena penasaran Soobin mencari tahu soal namja itu, akhirnya dia tahu kalau namanya adalah Jung Hoseok dari kelas 12-2.

***

Hari ini Soobin memutuskan untuk melukis pemadangan sekolah itu karena sekolah itu memiliki pemadangan yang cukup bagus, dan Soobin merasa senang karena ternyata Hoseok juga duduk tidak jauh darinya dan memperhatikannya.

Walaupun berdebar namun Soobin bahagia, karena orang yang dia sukai selalu berada di sampingnya. Soobin kembali melanjutkan lukisannya sambil tersenyum senang.

***

Keesokan harinya Soobin memutuskan untuk menggambar lagi, namun kali ini dia menggunakan buku gambar dan pensil. Dia melihat ke sekitar, dan dalam lubuk hatinya terdalam dia berharap kalau Hoseok akan datang lagi kali ini.

Dan benar saja Hoseok kembali datang, jantung Soobin langsung berdebar namun dia berusaha menutupinya, dia memasang ekpresi datarnya. Namun saat Hoseok duduk di belakangnya, Soobin mulai tersenyum sambil kembali melukis.

***

Setelah menjalani hari yang panjang Soobin akhirnya sampai di rumahnya, dia masuk ke kamarnya kemudian menghela napas lelah.

Dia membaringkan tubuhnya di kasur kesayangannya, tidak sengaja dia mengingat kejadian di bioskop tadi. Dia tersenyum senang kemudian berguling-guling di kasurnya, wajahnya memerah karena malu.

Kegilaannya terhenti saat suara pesan masuk berbunyi dari hpnya, dia pun melihat siapa yang mengirim pesan.

"Apa kamu sudah sampai dengan aman? Kamu pasti capek, tidurlah^^ saranghae~"

Begitulah isi pesan dari Hoseok itu, Sangat manis sampai-sampai wajah Soobin kembali memerah. Dia membalas pesan itu kemudian bangkit dari tidurnya, dia membuka laci mejanya dan mengambil sebuah buku gambar.

Dia membuka buku gambar itu dan di tengah buku dia menemukan gambar seorang namja yang dia gambar dulu, Jung Hoseok dialah namja yang ada di gambar itu.

Soobin ingat saat dia sedang menggambar di tangga batu dulu dia menggambar pemandangan sekolah, namun di balik gambar pemandangan itu diam-diam dia menggambar Hoseok.

Soobin pun tersenyum kecil, akhirnya setelah penantian panjang namja bodoh itu menyatakan cinta juga padanya.

***

1 BULAN KEMUDIAN

Seorang yeoja bersurai coklat itu sedang berdiri di dekat air mancur, sesekali dia melihat jamnya sepertinya dia sedang menunggu seseorang.

"Lama sekali!"

Kang Soobin, yeoja berambut coklat itu mulai kehilangan kesabarannya, bagaimana tidak? Hari ini adalah hari kencannya dengan Hoseok, namun yang di tunggu-tungfu dari tadi tidak datang juga, Soobin menghela napas panjang.

Tiba-tiba ada sepasang tangan yang melingkar di pinggangnya, orang itu memeluk Soobin dari belakang.

"Mian, menunggu lama ya?"

"Aishhh.. ya! Jung Hoseok kenapa datang? Tidak usah datang saja sekalian,"

"Mianhae, tidak akan ku ulangi lagi,"

Hoseok pun melepaskan pelukannya dan Soobin membalikan badannya menatap Hoseok kesal, Hoseok tersenyum gemas melihat kekasihnya itu. Tangannya terangkat dan mengusap pelan kepala Soobin, ini dia yang Soobin tidak suka.

Hoseok adalah pacar yang sangat manis, setiap mereka bertengkar dia akan bertingkah manis. Alhasil Soobin jadi tidak bisa marah lama-lama dengannya. Seperti kali ini sekali lagi Soobin kalah dan Soobin pun tersenyum.

"Ayo pergi,"

Hoseok menggenggam tangan Soobin kemudian mereka berjalan meninggalkan taman itu.

-끝-

First Day (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang