Pagi ini kolidor sekolah sudah sepi,ku lihat jam yang melingkar manis di tangan kananku,jam 08:15am.sial kesiangan lagi,lagi dan lagi.
Aku berjalan mengendap-ngendap ke lobby,takut ada guru piket yang melihat kelakuanku yang sering telat ini,dalam hati aku terus berdo'a supaya selamat sampai tujuan namun sial,saat kakiku akan menaiki tangga menuju kelas,seseorang telah lebih dulu memanggil namaku.
"Sabna shynanara wijayanto!!kebiasaan kamu!sering telat!dikira ini sekolah bapakmu apa!"suara bariton yang tegas membuatku berhenti berjalan dan menahan napas.
"sini kamu!"perintahnya.
Aku berbalik badan,dan benar itu guru kesiswaanku,namanya pak rudi,termasuk guru killer di sma ku.
"Eh bapak"sapaku sopan,menghampirinya dan mencium tangannya,biar kaya murid teladan.
"Gak usah nyengir gitu,sini kamu!ikut saya"ucap pak rudi sembari menjewer daun telingga kiri ku.
"Eh pak,sakit pak yaampun jahat bener"aku berusaha melepaskan diri dari jeweran maut pak rudi,namun hasilnya nihil aku tetap digiring.
Aku digiring kelapangan upacar,astaga aku malu.karna ternyata ada kelas yang sedang berolahraga,tak sedikit dari mereka menatapku geli,kasian,bahkan sinis pun ada.
"Kamu berdiri disini!gak boleh kabur!gak boleh banyak alesan!"astaga,dipagi hari aku sudah kena sial,dan malu diliatin anak kelas lain."jangan lupa hormat!berdiri disini sampe pelajaran----"
"Matematika pak"selaku.
"Iya tau.pokonya gak ada acara kabur-kaburan kaya kemarin!kalau kamu kabur saya tambah hukumannya!"setelah kutbah,pak rudi pergi menuju dunianya.
Aku membalikan badan kebelakang dan ternyata mereka masih menatapku,sial malu sekali akuuuuuu,aaaaa gibrannnn tolong akuuuu,aku membalikan badan menghadap bendera sambil hormat juga.
Setelah beberapa menit,ada sebuah bola basket yang menggelinding ke arahku,bola itu berhenti disampang kaki kananku.tak lama terdengar derap langkah ke arahku,aku tidak peduli.
Seseorang itu mengambil bola yang ada disamping kaki ku,ku lirik dengan ekor mataku,saat bolanya sudah diambil dia melirikku dan mata kita saling bertemu,
"Hai"sapanya.
Aku menenggok kearahnya,"hai juga"jawabku datar.
"Kenalin,gue irul"katanya sambil menyodorkan tangannya.
"Gue sabna"jawabku menjabat tangannya
"Iya gue tau,"jawabnya sambil terkekeh,
"Lah?kalau tau kenapa ngajak kenalan,gak jelas banget"ucapku dengan suara kecil tapi masih didenggar irul.
"Ya biar lo tau nama gue,"jawabnya lagi.
Aku hanya diem,mengacuhkan dia yang masih diam disampingku.
"OI IRULLL,SINI LAMA BENER!"teriak seseorang dari belakang.
Irul kembali meliriku,dan terkata "nanti kita ketemu lagi,tapi gak tau kapan"setelah itu irul pergi sembari membawa bola basket.
"Idih gak jelas banget sih,mau ketemu lagi mau enggak juga bodo amat!"sewotku.
-----''------''------
Tak lama terdengar bell dibunyikan satu kali,bertanda jam pelajaran matematika dikelasku tinggal satu jam lagi,ah ayolah satu jam bukan waktu yang sebentar.
Aku melirik kesana-kemanari memastikan tidak ada orang yang melihatku yang akan kabur,kulihat ke belakang ternyata kelas yang tadi sedang olahraga sudah tidak ada,sukurlahhh.aku melirik ke atas,tidak ada orang yang mengamatiku,dan dalam hitungan ketiga aku akan kabur.
1
2
3
Aku berlari sekencang mungkin,aku berlari kearah kantin,sukurlah dikantin tidak ada orang hanya ada pedagang,aku membeli sebotol air putih dengan roti,setelah itu aku mencari tempat duduk.
"Sial,cape banget"keluhku pada diri sendiri.aku membuka minuman itu dan meneguknya hingga tersisa setenggah dan memakan roti yang tadi ku beli.
Setelah roti habis,aku memutuskan untuk ke kelas,karna sebentar lagi pelajaran matematika dikelasku akan berakhir,aku berjalan dengan santai melewati lorong-lorong kelas,ada beberapa dari mereka menatapku.
Ada yang menatap kaget, aneh, sinis, tertawa,ah aku sudah biasa dengan tatap seperti itu,aku terus berjalan berbelok ke lorong kelas sepuluh karna tangga menuju kelasku ada disamping kelas X-10.
Disaat aku menaiki tangga,perasaanku tidak enak,seperti ada yang mengikuti.aku berhenti sejenak,melirik ke belakang tidak ada siapa-siapa.akupun mempercepat langgagku menuju kelas,saat aku berhenti didepan kelas XI-5 tiba-tiba saja sebuah badan tinggi menabrak pungguku,aku meringgis.
"Eh maaf,gak sengaja"ujarnya.
Aku berbalik badan dan menemukan seorang lelaki yang memakai kacamata,ganteng."eh?iya gak papa"ucapku.
"Mmm gue boleh minta tolong?"tanyanya sedikit ragu.
"Minta tolong apa?eh lo murid baru ya?"tanyaku,aku mengamati wajahnya,ah mengapa dia ganteng,bahkan gibran saja kalah---ah sial kenapa aku jadi gila begini.
"Anterin gue keruang kepala sekolah,iya gue murid baru"ujarnya disertai senyum.
Astaga,untuk sekian detik aku terdiam,senyumnya manis."ah,tentu."aku berjalan mendahuluinya.astaga aku baru sadar kalau ruang kepala sekolah ada dilantai dasar,nasib-nasib harus turun tangga lagi.
Diperjalanan hening,aku masih tetep diposisi depan,sedangkan dia mengngekor dibelakangku.setelah sampai diruang kepala sekolah aku berhenti dan lagi dia menabrak pungguku.
"Ih!nabrak mulu daritadi!"seruku sembari menringgis.
"Maaf.lo berhentinya tiba-tiba"katanya sembari menatap lurus-lurus iris mataku.
"Halah.yaudah ini ruang kepala sekolahnya,kalau gitu gue balik dulu"ucapku,sebelum aku benar-benar pergi dia mengucapkan terimakasih.
Dan aku kembali berjalan menuju kelasku,ku intip jendela luar kelasku,sukurlah guru matematika dikelasku sudah tidak ada,aku membuka pintu menimbulkan suara decitan penghuni kelas yang tadinya ribut menjadi hening dan menatapku aneh,kagum,kaget.
"Anj,gue kira bu miraa!"ucap fadhil.
"Ijik gileee,jam segini baru datang!"seru ricco,prama.
"Mending lo pulang lagi sab,"sambung layli.
"Dikira sekolah bapaknya kali"ucap maura sinis.
"Gilak gilak,kok gibran mau sama lo ya"ujar kepas.
"Gelo si eneng"seru hilal heboh.
Aku hanya menanggapinya dengan wajah datar sedatar tembok kelas.aku pun berlalu dan duduk disebelah layli.
Tak lama kelapa sekolah datang bersama murid baru yang tadi diantar olehku,dia memperkenalan dirinya dan asal sekolahnya.
"Hai,nama gue khaisar adam wijaya,bisa dipanggil adam,gue pindahan dari jakarta."setelah itu kelapa sekolah menyuruh anak-anak tenang karna kalian tau?semua cewek dikelasku menjerit karna melihat wajah tampan adam,dan aku?hanya diam.
Kepala sekolah menyuruh adam duduk disamping prama,aku meliriknya sebentar dan berdoa dalam hati mudah-mudahan adam tidak tertular virusnya prama.amin
Jangan lupa tinggalin jejak.
Love
5april2017

KAMU SEDANG MEMBACA
Him,2
FanficSensasi dikejar dan mengejar Sensasi ilmiah yang datang tiba-tiba diantara suatu hubungan yang awalnya berjalan mulus,lambat laun meruntuh.