Kohinoor #Part-08

5K 264 5
                                    


Assalamu'alaikum Wr.Wb
***

Cerita ini hanya Fiktif belaka, tidak ada unsur plagiat atau apapun dalam karya tulisan ini. Semua ini murni hasil pemikiran juga inspirasi Author. Jadi, jika ada kesamaan nama, tokoh, latar, alur, setting, carita, tempat itu sungguh tidak disengaja.
Jangan lupa gayes semua untuk meninggalkan jejak :).
Vote, Read and Coment ;).

HapRead!!! :)

***

Hari ini Ify berangkat Pagi-pagi sekali karena hari ini adalah jadwal ia untuk piket kelas. Ify dengan ringan menyusuri koridor menuju kelasnya. Saat tiba di tangga menuju kelasnya ia melihat Rio yang sudah nangkring dengan satu tangan di masukan kedalam saku celana.

"Cool" Lirihnya tanpa suara. Detik kemudian Ify menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ify pun memasang wajah juteknya saat ia sudah berada tepat di depan Rio. Ia pura-pura tidak melihat Rio walau dalam hati ia memekik senang.

'Rio nunggu gue'

Ify mulai menapaki satu persatu anak tangga tanpa menghiraukan atau lebih tepatnya pura-pura menghiraukan Rio yang saat ini sedang menatapnya dengan tatapan sulit diartikan. Saat di tangga ketiga langkah Ify terhenti saat ia merasakan sebuah tangan kokoh melingkar di pergelangan tangannya.

"AAAA..."

Ify memekik kaget saat tangan itu menariknya sampai-sampai ia terhuyung kebelakang. Untung saja ia tidak jatuh ke lantai melainkan jatuh ke pelukan seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Rio.

Rio menatap lembut Ify yang berada di pelukannya saat ini. Ia menelusuri setiap lekuk wajah Ify yang begitu sangat cantik dan ia merindukan itu. Apalagi selama beberapa hari ini Rio juga sadar bahwa ia mengabaikan Ify setelah kedatangan keempat sahabatnya.

Dan Rio merasakan ada sedikit keanehan pada gadisnya yang selalu cemberut saat ia bersama Shilla. Dalam pikirannya terlintas jika Ify saat ini sedang... Cemburu! Ah benarkah? Kalau itu benar maka penantiannya selama ini tidak sia-sia. Tanpa sadar dalam hati Rio tersenyum jika memang perkiraannya itu benar.

Rio mendekatkan wajahnya kearah Ify membuat Ify gelagapan. Ia takut jika Rio akn menciumnya disini. Di tempat terbuka seperti ini, Hah yang benar saja?.

Namun ketakutannya sirna saat ia mendengar bisikan Rio di telinga kanannya dengan suara yang begitu lembut membuat bulu kuduknya meremang.

"Kamu kenapa, sayang? Kamu cemburu, hem? Gak usah cemburu! Aku tau beberapa hari ini aku sering sama Shilla, tapi Shilla itu bukan pacar aku. Hati aku hanya untuk kamu dan sampai kapanpun akan tetap begitu. Jadi jangan pernah jauhin aku"

Ify yang mendapat bisikan seperti itu mencoba untuk tetap tenang. Walau tak dapat di pungkiri ada perasaan membuncah dalam hatinya yang membuat perasaannya bahagia dan hangat. Dengan gerakan cepat Ify melepaskan diri dari pelukan Rio.

"Apaan sih, lo? Siapa juga yang cemburu. Terus lo pikir gue peduli? Mau Shilla pacar lo kek, bukan kek. Bukan urusan gue" Ucap Ify mengelak.

Bohong. Ya dia bohong tentu saja ia peduli karena ia sekarang atau mungkin dari dulu sudah jatuh pada pesona Rio jadi dia harus tahu siapa saja cewek yang dekat dengan Rio selain dirinya.

Rio hanya mengulum senyum. Ia tahu saat ini Ify sedang berbohong. Terlihat sekali gelagatnya yang bagi Rio itu sangat menonjol dan mungkin untuk orang lain apa yang dikatakan Ify itu benar. Tapi Rio? Tidak mudah untuk membohonginya, ia sangat cerdas dalam membaca raut wajah atau gelagat seseorang. Apakah ia jujur atau bohong Rio tahu itu.

Kohinoor ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang