Kohinoor #Part-35

4.6K 264 8
                                    


Assalamu'alaikumWr.Wb
***

Cerita ini hanya Fiktif belaka, tidak ada unsur plagiat atau apapun dalam karya tulisan ini. Semua ini murn hasil pemikiran juga inspirasi Author. Jadi, jika ada kesamaan nama, tokoh, latar, alur, setting, cerita dan tempat itu sungguh tidak disengaja.

Jangan lupa tinggalkan jejak gayes :)

***

Saat ini Rio dan Ify sedang berada di dalam mobil untuk mencari makan. Sebenarnya kalau boleh jujur Ify cuma alesan doang ngajak Rio makan. Toh tanpa diminta ditemenin juga Ify pasti makan dan itu pastinya di Rumah bukan di luar.

Entahlah? Kenapa Ify melakukan itu? Tapi yang pasti saat ini hatinya sendiri yang menginginkan Rio menemaninya untuk makan hari ini. Ify merasa ada sesuatu yang memberontak dalam hatinya saat Rio bersikap dingin dan cuek padanya bahkan terlihat tidak peduli.

Ify tidak mau Rio seperti itu padanya. Entahlah? Ify sendiri tidak tahu. Dan sekali lagi hatinya sendiri yang meminta. Jadi Ify hanya mengikuti apa yang kata hatinya sendiri inginkan. Dan hatinya menginginkan Ify untuk tetap dekat dengan pemuda itu apapun resikonya akan Ify tanggung.

Ify yang sedang mengamati gedung-gedung tinggi kota Paris lewat kaca mobilnya menoleh pada Rio. Dilihatnya pemuda itu sedang fokus menyetir dengan ekspresi datar juga dinginnya.

Ify terus memperhatikan Rio sampai pemuda itu menoleh padanya pun Ify tak bergeming. Ia tetap menatap Rio sampai pemuda itu kembali fokus pada jalanan.

"Ada apa?" Tanya Rio datar.

"Nggak ada. Kita makan dimana?" Jawab Ify dengan gelengan kepala kemudian ia bertanya membuat Rio kembali menoleh padanya.

"Kan kamu yang mau makan. Kenapa nanya?" Sahut Rio acuh lalu kembali pada kegiatan menyetirnya.

"Huuh..." Dengus Ify dengan bibir yang mengerucut kesal.

"Aku kan orang baru disini. Mana tau tempat makan yang enak itu dimana? Gimana, sih? Gak peka banget" Sungut Ify kesal.

Rio tersenyum dalam hati melihat kekesalan Ify karena sikapnya. Namun meski begitu ia tak ada niat untuk menyahuti Ify. Ia kembali fokus pada jalanan setelah ia membelokkan mobil sportnya kearah kiri.

"Micher!" Panggil Ify pelan.

"Hmmm" Dehem Rio menyahuti panggilan Ify.

Ify hanya diam saja. Begitupula Rio yang menunggu gadis manis itu untuk bicara. Lama tak terdengar suara Ify, Rio mengernyit heran lalu menoleh pada Ify yang sepertinya sedang melamun. Kini mobilnya sudah terparkir tepat di depan sebuah restoran mewah.

"Ify!" Panggil Rio. Ify menoleh.

"Ayo turun" Ajak Rio sambil membuka pintu mobilnya lalu keluar dari mobil.

"Ify ayo" Ajak Rio lagi tepat di samping Ify.

Ify tersentak kaget saat melihat Rio sudah berdiri di sampingnya dengan wajah datar dengan mobil yang sudah terbuka untuknya.

Tak ingin membuat Rio menunggu Ify pun turun dari mobil. Setelah Rio menutup pintu mobil ia dengan santainya melingkarkan tangan kanannya di lengan kiri Rio dan mereka pun berjalan kearah restoran. Ia mengamati restoran itu, dalam hati ia menggerutu karena tidak sadar bahwa sepanjang jalan ia melamun dan tidak sadar bahwa mereka sudah sampai di restoran.

Rio berjalan dengan wajah datarnya. Menghiraukan Ify yang tengah mengamati keadaan restoran yang mewah ini. Bahkan Rio sendiri tak mempedulikan tangan Ify yang melingkar di lengannya. Toh itu juga tidak merugikannya malah ia senang.

Kohinoor ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang