Daisuki

573 55 21
                                    

Yoongi mendesah lelah saat kedua anaknya tak mau mendengarnya. Ia benar-benar merasa gagal. Kenapa anaknya menangis kencang saat pulang?

"Aduh sayang , Papa mohon berhenti menangis ya. Ya Tuhan lihatlah , mata anak-anak tampan Papa jadi memerah dan membengkak. Sayang itu tidak swag. Sudah ya sayang ya" ucap Yoongi sambil mengusap wajah kedua anaknya yang tangisannya makin kencang. Yoongi menghela nafas lelah. Kenapa lagi ini?

Jadi begini. Yoongi dan Namjoon sangat terkejut karena tiba-tiba ada suara tangisan yang begitu kencang tertangkap di Indra pendengaran mereka dan rupanya itu ketiga anak gemash yang baru saja pulang. Yoongi dan Namjoon tidak tahu kenapa mereka menangis seperti itu. Jujur saja itu membuat Yoongi dan Namjoon bingung dan ingin menjerit karena frustasi.

"Jihoon-ah. Tell me now , kau kenapa? Jangan membuat Daddy membuang seluruh mainan malam ini juga. Tell me now!!!". Perkataan Namjoon tidak boleh dicontoh. Hal itu malah membuat Jihoon kembali menangis sambil memukuli Daddynya. "Astaga. Jihoon-ah. Kau kenapa? Kepala Daddy akan pecah jika begini caranya". Namjoon mengacak rambut mohawknya lalu memeluk Jihoon. Jihoon malah meronta dan menjerit lebih kencang. "Youre liar! I wanna go home. I wanna go back. I wanna go to China. Mommy~~~~~". Tangisan Jihoon makin mengencang begitupun tangisan si kembar.

Oh astaga.

"Stop it. Apa kalian sedang kontes menangis eoh? Jihoon-ah tell me now. I don't understand". Ucap Namjoon makin frustasi. Jihoon memukul dada Namjoon lalu berlari keluar menuju supirnya yang ia ketahui sedang mencuci mobil diluar.

"Jihoon-ah!!!! Oh shit thats dwarf!!! Jihoon-ah go back". Namjoon yang sedari tadi berlutut akhirnya berdiri mengejar Jihoon.

Ok. Back to Yoongi

Dia masih bingung bagaimana cara meredakan tangisan Twins kali ini. Entah apa yang menjadi penyebabnya , yang pasti Yoongi khawatir.


Mobil Park Jimin berhenti dipekarangan. Jimin melihat Namjoon mengetuk kaca mobilnya sendiri. Hal itu membuat Jimin mengernyitkan dahi karena bingung. Hari ini dia pergi ke Incheon dan bertemu dengan Suzy. Tadinya mereka ingin membuat surprise tapi malah mereka yang terkejut.

"Oh my God. Jihoon". Suzy memekik ketika firasatnya mengatakan bahwa didalam mobil yang diketuk Namjoon , berisi anaknya.

Jimin melangkahkan kakinya memasuki rumahnya dan mendengar suara jeritan dan tangisan yang familiar. Seperti suara

"Minnie? Nji?". Tanya Jimin.

Twins menoleh lalu langsung berlari menghambur ke pelukan sang Ayah. Jimin kewalahan karena anaknya memeluknya sangat kencang dan kuat. Ada apa ini?

" Hey jagoan ayah. Kalian kenapa hum?" Tanya Jimin. Jimin menoleh ke arah Yoongi yang duduk dilantai sambil menatap khawatir pada kedua anaknya , membuat kode "kenapa dengan mereka?" Yang dibalas gelengan lemah dari istrinya.

Jimin mengelus Surai kedua anaknya yang masih menangis meski tidak seheboh tadi. Keduanya sesenggukan dan kelelahan. "sssttt. Jagoan ayah jangan menangis. Sudah ya". Ucap Jimin sambil memeluk keduanya.

"Jim , bawa mereka ke kamarnya. Mereka pasti kelelahan.". Ucap Yoongi sedikit kecewa karena pada akhirnya , anaknya berhenti menangis dipelukan suaminya , bukan dirinya.

Jimin menggendong kedua anaknya dan membawanya ke kamar mereka. Yoonmin dan Yoonji duduk dipinggiran kasur mereka yang bersebelahan. Yoonmin menggosok matanya yang terasa gatal sedangkan Yoonji mengelap ingusnya. Jimin sebenarnya khawatir. Takut anaknya ada yang menjahili. Tapi aneh. Mereka seperti tidak ingin mendekati atau cerita pada Yoongi. Tidak biasanya.

"Minnie , Nji. Cuci muka kalian dulu ya. Kalau tidak nanti mukanya bengkak. Ayah akan bawakan minum untuk kalian. Ganti seragamnya juga ya sayang ya". Ucapnya lembut.

だいすき (Sequel Lost Stars)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang