4

381 41 14
                                    

WARNING! CHAPTER INI MENGANDUNG KEKERASAN YANG MUNGKIN MEMBUAT SEBAGIAN PEMBACA MERASA TIDAK NYAMAN. JADI BISA DI SKIP AJA KALO GA KUAT YA. SEMUA WARNING ADA AUTHOR NOTE NYA (A/N).

———

Seorang murid perempuan masih dengan seragam sekolahnya sedang menikmati hari-hari mewahnya. Di Mall berbelanja tanpa ada yang menghentikannya. Siapa juga yang berani dengan seorang Jung Chaeyeon? Anak dari salah seorang politikus berpengaruh di Korea Selatan ini. Ia berjalan bak putri kerajaan dengan pengawal di kanan kirinya. Ia sibuk dengan ponselnya dan menyeruput bubble teanya sesekali sambil berjalan.

Setelah asik menghabiskan uang dari kartu kredit unlimited ayahnya, ia masuk kedalam sebuah mobil limousin mahal miliknya. Ia duduk di kursi belakang seperti biasa tanpa menghiraukan orang-orang di dalam mobil. Ketika beberapa waktu berlalu, ia mulai menyadari kejanggalan yang terjadi. Arahnya bukan pulang ke rumahnya. Terlebih SUV yang seharusnya ada di belakang mobil itu tak terlihat. Ketika hendak bertanya, ia memekik kaget menatap lelaki yang ternyata duduk tak jauh darinya.

Limo yang ia tumpangi itu melaju semakin kencang. Ia mulai merasa takut.

"Kim, Tae, Hyung?"

Charyeon memekik kaget mendengar suara sang supir.

"Wow,  kau mengenalinya dengan cepat," ujar Jungkook yang ada di kursi pengemudi itu. Dengan cepat ponsel di tangannya itu ada di tangan Taehyung yang sudah duduk di depannya.

"Ya! ini tidak lucu!" seru Chaeyeon melihat Taehyj g yang tertawa kecil. Namun tatapannya berubah menjadi dingin.

"Apa yang- TIDAK!!" Chaeyeon menjerit histeris ketika Taehyung melemparkan ponselnya keluar jendela.

"Kau sudah tidak akan membutuhkannya lagi kok," ujar Taehyung lalu menutup jendela mobil itu.

Chaeyeon hampir menghambur memukul Taehyung, namun gerakan tangan Taehyung menahan tangannya dan pergerakannya. Sementara itu sudah ada pisau tajam di leher Chaeyeon.

Chaeyeon menatap sekeliling limousinenya. Namun ia merutuki mobil canggih, mahal, dengan kemananan di dalamnya itu membuat ia tidak bisa melakukan apapun.

"Temanmu yang suka kau bully itu hebat ya. Uangnya cukup untuk membayar nyawamu," ujae Taehyung.

Chaeyeon mengernyitkan dahinya, "Teman yang ku bully? Si kacamata bulat?"

"Kau bahkan tidak tahu namanya," ujar Taehyung

Chaeyeon hanya mengatupkan mulutnya.

A/N: Warning!

Taehyung mengarahkan pisaunya semakin dekat dengan leher Chaeyeon ketika Chaeyeon hendak melakukan sesuatu yang berbahaya. Wanita itu hampir mengeluarkan ponsel kedua di tasnya.

"Jangan macam-macam. Nyawamu sudah ada di tangan kami sekarang," ujar Taehyung dingin dengan tatapan tajamnya.

"Jangan bercanda. Aku, aku tidak takut," ujar Chaeyeon dengan nada takut tapi masih ada kesan angkuhnya.

Sreeeet!

"KYAAA!!" Chaeyeon menjerit kesakitan karena pisau itu mulai menyayat kulit lehernya. Darah mulai bercucuran dari lehernya. Rasa perih mulai terasa di leher sepenuhnya.

Taehyung tersenyum, "Aku tidak bercanda," ujarnya dengan nada mengancam.

Chaeyeon menangis kesakitan sembari memegang lehernya yang terluka besar.

"Mari kita bermain," ujar Taehyung sambil mengusap pisaunya menggunakan sapu tangan.

Chaeyeon menatap Taehyung dengan matanya yang berair namun dengan kesal juga, "Kau psikopat sialan!" seru Chaeyeon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HackerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang