1. Insiden Pertama

197 12 20
                                    


     Ahhhh sial sudah jam 06.48 aja gua telat bangun lagi, kayak mana ini kan hari pertama gua masuk sekolah... Gua gak mandi lah dari pada gua telat nanti malah kena hukuman yang penting gua wangi aja udah cukup.

     Tuh kan bener gua telat pagar sekolah sudah dikunci lagi, lewat samping bisa kali ya. "Eh kamu mau lompat pagar ya?" teriak satpam. Tanpa basa basi gua pun langsung lari terburu-buru untuk segera masuk kelas gua yaitu kelas X Ipa 1 yang berada dilantai 2 gedung sekolah SMA Bima Sakti.

     Tuk...tuk...tuk... Permisi... Dan gua pun segera masuk kelas yang baru buat gua dan seisi kelas pun bingung melihat gua yang acak-acakan seperti tidak mandi"padahal sih memamg". "Kamu siapa?" tanyak seorang guru yang sedang menerangkan pelajaran dipapan tulis... Saya Ryo buk siswa kelas X Ipa 1...

"Kenapa kamu bisa telat?"

"Tadi saya kesiangan buk alarm yang saya setel gak nyala paling"

"Sudah ada saja alasan kamu sekarang perkenalkan namamu"

"Baik buk Nama saya Ryo Alexander Putra saya berasal dari SMP Wijaya Kusuma, salam kenal semua"

     Para murid didalam kelas hanya terdiam menatap kearah ryo yang berdiri didepan kelas mungkin dianggapnya nih anak siapa kok kumel amat.

"Sudah sekarang karang kamu duduk sana"

"Baik buk".

     Yaelahhh hari pertama sekolah aja ada aja masalahnya kayak mana kedepannya... Huh ini kelas kayak kelas gua Smp aja isinya diorang mulu bosen gua, "Yo ayok kekantin bosen gua dikelas mulu", ryo hanya terdiam ketika melihat ada satu wanita yang lewat melintas didepan pintu kelasnya, dan tiba-tiba bayu pun mendorong ryo yang dari tadi hanya diam saja. "Ayy ganggu aja lo ini bay nanggung nih lamunan gua"

"Yaelahh ngelamunin apaan sih lo dari tadi gua ajak ngobrol diam aja"

"Adadehh pokoknya, ehh lo tadi ngajak gua kekantin kan?"

"Gak ahh dah kenyang gua nungguin lo ngelamun tadi"

"Ayok lah gua bayarin dehh"

     Ketika dikantin mata ryo pun segera melirik kesana kesini mencari wanita yang dia lihat lewat depan pintu kelasnya tadi, setelah tidak melihat wanita yang dia cari dia pun segera bergegas mengajak bayu untuk pergi kelapanggan sekolah dan berharap wanita tersebut ada disana.

"Bay ikut gua kelapangan" bayu pun bingung dengan perkataan ryo tadi dia yang ngajakin gua kekantin sekarang ngajakin gua kelapangan

"Yaelah ryo mesen aja belum makanannya udah mau pergi aja", udahh nanti gua traktir laen waktu aja yaaa

     Mata ryo pun kembali melirik lirik dan ketemu lah dengan wanita yang dia lihat tadi, "Bay lo tau gak wanita yang duduk bawah pohon itu?" ryo pun menunjuk wanita tersebut "Kalo gak salah sih namanya rima yo" Bagus lah kalo lo tau namanya "emangnya kenapa yo lo suka?" hmmm ryo pun berdengung dan bertanya balik ke bayu "Lo ada nomor Hpnya yu? Bayu pun mengecek Hpnya dan dilihatnya ada nama rima diHpnya "Ada yo nomornya" ryo pun menjawab "Bagus kalo begitu".

     Ryo pun mulai melamun ditatapnya wajah wanita tersebut sampai bayu yang sedang mengobrol denganya diabaikan lagi olehnya

"Yo lo ini ngelamu melulu kerjaanya" tanya bayu namun ryo hanya diam saja sambil melihat serius kearah wanita itu dan kalo bukan karena didorong oleh bayu mungkin ryo bisa melamun sampa pulang sekolah

"Apaan sih lo ini bay ganggu terus"

"Udah bel masuk jam pelajaran kampret, ayok lagi kita kekelas"

"Owhh dah masuk ya".

"Yaelah pelajaran fisika lagi pusing gua dibuatnya".Ryo memang tidak suka pelajar fisika menurutnya itu pelajaran buat pusing saja berbanding terbalik dengan bayu yang sangat suka dengan pelajaran fisika.

"Yoo liatin tuh pak guru lagi nerangin"

Tangan bayu menyenggol tangan ryo yang asik menggambar sesuatu dibuku tulisnya

"Udah diem aja lu gua lagi asik ngegambar sesuatu nihh"

"Yaelah ngegambar mukanya rima lo yaa?" Tanya bayu

"Kalo memang kenapa?"

"Ryo...ryo... jangan harap lo bisa dapetin rima lo kan nakal dan pemberani sedangkan rima kan anak yang pemalu dan pendiem, jauh banget yan sifat lo sama dia". Ryo menghentikan gambarannya dan memikirkan kembali untuk mendekati rima. Setelah memikirkan sejenak ryo pun berkata "Nakal itu memang tidak baik tetapi menyerah diawal lebih tidak baik" kata-kata yang membuat bayu terdiam dan kembali memperhatikan pelajaran didepan.

**********

Baca kedua seru kali

Nakal Bukan PrioritasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang