Prolog

24 2 1
                                    

Angin malam yang bertiup kencang menerbangkan dedaunan yang terjatuh dari pohonnya. Surai hitam panjang bak sutranya pun ikut terbuai dalam alunan sang angin, menyapu lembut pipi sang empunya yang sedang menatap benci pada kegelapan.

"Aku sangat muak hidup diantara kesunyian! Aku ingin sekali menghancurkan dia yang telah menghancurkanku. Akan aku hanguskan semua rasa hormatnya itu, dan memberikan sesuatu yang pernah dia berikan padaku ..., kematian."

Angin semakin bersemangat menambah kecepatannya seolah setuju dengan janji yang baru saja terucap dari bibir kecil wanita ini.

Dialah setitik cahaya diantara kegelapan. Seorang putri cantik yang akan menuntas habis mereka yang lebih memilih kegelapan sebagai temannya. Dia akan bersih keras membasmi mereka, walaupun ada tembok besar yang membatasinya.

*

"Dera, Dira kita akan pergi ke hutan sebelah untuk mencari para perampok yang sudah mencuri harta warga," ucap Grestia pada Dera dan Dira yang diberi tugas oleh raja Saron (kerajaan ulam) untuk menjaga putri Grestia.

"Baik, Putri. Tapi apa kita tidak istirahat dulu? Sepertinya putri harus memulihkan kekuatan putri karna perjalan panjang tadi pagi." ucap Dera dengan sopan.

"Tidak ada waktu istirahat Dera! aku takut perampok itu akan semakin marak dan mengancam rakyat ulam," ucapnya yang diangguki Dera dan Dira.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, sampailah mereka di desa pesisir pantai Lembon, kerajaan Ulam bagian selatan yang selalu diincar para perampok dari kerajan sebelah. Putri dan dua pengikutnya pun menyamar menjadi rakyat biasa agar misinya berhasil dan tidak diketahui oleh raja Aron dan rakyat ulam.

"Putri, sepertinya itu perampoknya. Mereka semua telah membawa harta rakyat." ucap Dira yang menunjukan putri dimana perampok itu berlari.

"Iya, itu dia. Ayo kita kejar mereka!" ajak putri pada Dera dan Dira untuk mengejar perampok.

"BERHENTI KALIAN! BERIKAN HARTA MEREKA PADA KAMI!" ucap Grestia pada perampok tersebut.

"Siapa kalian? kalian hanyalah seorang perempuan yang akan menjadi santapan kita jika ikut campur urusan kita. Haha." ucap salah satu perampok itu yang diangguki oleh temanya.

Sedangkan putri Grestia dan Dera, Dira langsung menghajar perampok itu tanpa ampun. Putri grestia memang sudah lama berlatih perang, bahkan ia sudah menguasai pedang dan beberapa alat perang tanpa diketahui oleh raja Saron. Sehingga sangat mudah baginya untuk menaklukan para perampok itu dengan jurus andalanya, apalagi dibantu oleh dua pengikutnya yang sangat handal dengan ilmu bela diri.

"Kita menang putri, sebaiknya kita harus cepat pulang karena Yang mulia raja besok akan pulang dari kerajaan Renggar." ucap Dera.

"Yasudah, kita kembalikan uang dan harta mereka dulu, kemudian kita langsung pulang!"ucap putri Grestia.

Setelah mereka memberikan harta benda rakyat yang dirampok, mereka pun langsung menuju kerajaan tanpa istirahat.

*

*

*

Hai hai, aku bawa cerita fantasi kolaborasi sama temen aku nih. Semoga kalian suka yah :) Jangan lupa Kritik, Saran,dan Votenya ya:)

Writter : krisma_cancer dan RaniDae

The Last PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang