Ch 1 - Awalan

10.5K 813 205
                                    

"Seokjin, jimin adalah anak laki-laki. Sampai kapan kau akan memperlakukannya seperti itu?"

Namjoon benar-benar tidak habis pikir. Seokjin selalu saja memperlakukan jimin seperti anak perempuan. Dia bahkan memaksanya menyogok rumah sakit untuk memalsukan identitas jimin yang jenis kelaminnya memang laki-laki sejak dia dilahirkan. Tidak masalah kalau jimin masih kanak-kanak, tapi sekarang dia akan masuk ke sekolah menengah atas. Dan istrinya itu malah mempermak jimin sedemikian rupa agar terlihat seperti gadis pada umumnya.

"Aku harus menandaninya secantik mungkin, agar kau bisa dengan bangga memperkenalkan jimin kita pada bos-mu dikantor."

"Tapi kau akan ikut kan?"

"Mianhae, namjoon-ah. Aku ada arisan sore ini. Karena itulah jimin yang akan menggantikanku menghadiri jamuan dari bosmu itu nanti."

"Tapi-"

"Ah dan satu lagi. Doaku menyertaimu. Semoga kau mendapatkan promosi untuk bisa naik jabatan, sayang. Aku mencintaimu~"

Kata seokjin sambil memberikan flying kiss andalannya sebelum akhirnya menghilang dibalik pintu rumahnya. Meninggalkan namjoon dan jimin yang saling menatap satu sama lain.

"Appa, haruskah ku ganti pakaian ini?"

"Tidak usah, jim. Sudah tidak ada waktu lagi. Ayo kita pergi saja."

Tanpa mereka sadari, garis takdir tengah membawa keluarga sederhananya ini pada sebuah masalah besar.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Namjoon, anakmu cantik sekali. Kau tidak pernah bilang kalau kau punya gadis semanis ini di rumahmu."

"Tapi, tuan. Saya pernah mengatakannya-"

"Tidak usah seformal itu, namjoon-ah. Kita tidak sedang berada di kantor. Dan soal yang kau katakan padaku waktu itu kau hanya bilang punya satu anak, jadi aku maklum saja karena kau tidak bilang dengan jelas dia itu perempuan atau laki-laki."

"Tapi, dia i-"

"Jadi, siapa namamu nak?"

"Jimin, tuan."

"Ck kau dan ayahmu saja. Panggil aku daehyun appa saja ya? Aku ingin kau mempertimbangkan tentang anakku, jimin-ie."

Namjoon membulatkan matanya. Jimin pasti tidak mengerti kemana arah pembicaraan daehyun karena itu dia hanya diam saja, tidak tahu harus menjawab apa. Sementara dilihatnya taehyung yang sedang menatapi anaknya tanpa berkedip.

"Tapi, tuan-"

"Tenanglah, namjoon. Aku tidak akan memaksa anakmu untuk menikah cepat. Aku hanya ingin mengikatnya dengan anakku ini melalui pertunangan saja dulu. Takut keduluan dengan yang lain hehe"

"Tidak, tuan. Maksudku adalah.. jimin ini bukan perempuan-"

"Tidak masalah. Aku tidak mengharapkan perempuan yang statusnya sederajat dengan keluargaku."

"Bukan itu, tapi jimin ini la-"

"Namjoon, jangan buat alasan apapun lagi. Kau tidak perlu khawatir. Kalau kau bersedia, aku akan menaikkan jabatanmu. Jangankan naik menjadi kepala bagian divisi. Jika kau mau menerima putraku ini, maka akan ku jadikan kau manajer di perusahaanku."

'M-m-manajer??'

"Bagaima-"

"Tentu saja, tuan. Aku mau sekali."

"Appa, aku kan-"

Taehyung sedikit kecewa karena jimin sepertinya akan menolak perjodohan ini. Tapi ia bersyukur karena ayahnya memotong perkataan jimin.

[End] P atau LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang