Ch 7 - Kebencian

4.2K 446 92
                                    

"Tunggu, suzy. Siapa dia?"

"Oh dia hobae-ku, eonni."

"Siapa namanya?"

"Kenapa eonni ingin tahu?"

'Karena kemarin dia yang bersama taehyung. Tapi dia.. Dia masih sekolah? Dia bahkan lebih muda dari adikku-'

"Eonni, kenapa melamun?"

"Apa kau bisa cari tahu tentangnya?"

"Ck kenapa semua orang selalu saja tertarik padanya?!"

"Semua orang?"

"Iya, semuanya. Dia disukai banyak siswa laki-laki di sekolah. Si jimin itu sudah populer walaupun masih baru. Aku bahkan tidak bisa melakukan apapun padanya disini karena ada banyak orang yang melindunginya."

'Jadi namanya jimin..'

"Hm.. Kau bisa melakukan hal yang buruk padanya, suzy."

"Apa maksud, eonni?"

"Sebarkan berita kalau dia sudah menjual diri pada pengusaha kaya, seperti yang sudah kau lakukan untuk menyingkirkan kyungsoo dulu."

"Tapi aku takut nanti orang-orang tidak mempercayai berita bohong itu dua kali."

"Ini bukan berita bohong."

"Apanya yang bukan berita bohong??"

"Lakukan saja. Eonni juga tidak suka padanya."

"Tapi kenapa eonni tidak suka padanya?"

"Kemarin dia tidur dengan atasanku di kantor."

"A-apa?? Tapi-"

"Ssstttt... Tugasmu adalah menerornya sekarang. Buat dia kapok untuk menemui taehyung. Kau tahu kan aku pernah memperlihatkan fotonya padamu."

"Ah aku ingat. Dia pernah datang ke sekolah. Apa itu adalah oppa yang memakai kaca mata jadul?? Iiiihhh aku tidak menyangka jimin akan mau pada orang seperti itu, eonni."

"Tapi dia sangat kaya. Eonni akan menjadikan dia kakak iparmu, suzy."

"Eonni yang benar saja!!! Dia tidak keren sama seka-"

"Jangan mengatainya terus. Cepat turun, aku harus pergi ke kantor."

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Jungkook, kau tidak pergi ke sekolah?"

"Hyung sendiri tidak pergi ke kantor."

"Hyung harus menunggu ayah disini."

"Aku juga ingin menunggu ayah."

"Hm.. Sebenarnya ada apa sampai penyakitnya kambuh lagi? Padahal kemarin dia sudah mulai membaik."

"Ini salah eomma, tae.."

"Youngjae eomma, ini bukan salahmu. Aku tahu appa sudah sangat keterlaluan selama ini. Tapi tidak bisakah eomma menerima appa kembali? Dia sangat mencintaimu, tapi karena melihatku yang tumbuh besar tanpa ibu kandungku  sendiri.. Membuatnya merasa sedih.. Walaupun aku sudah mengatakan bahwa aku bahagia dengan kehadiran youngjae eomma dan kookie berulang kali padanya.. Dia tetap merasa semuanya tidak berjalan dengan benar.. Berikan dia waktu untuk-"

"Sampai kapan, tae?? Sampai kapan ibu harus memberinya waktu.."

"Eomma sendiri yang bilang kalau appa sudah memintanya, itu berarti semua penantian ini sudah berakhir. Pulanglah, eomma... Jika tidak untuk ayah, maka pulanglah untukku.. Hanya kau yang bisa membuat appa sehat kembali.. Dan aku bisa bertanggung jawab atas perbuatan burukku pada jimin."

[End] P atau LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang