1. Prolog

236 35 46
                                    

"Hahh....!! Hahh...!!"

Terdengar suara napas yang tersengal dari seorang pria yang sedang berlari kencang. Tubuhnya penuh darah, air mata mengalir deras di pipinya.

Pria itu terus berlari, menghindari seseorang yang saat ini sedang mengejar dirinya, mengincar nyawanya.

"Sial..! Jalan buntu!" Teriak pria itu kesal, sambil memukul tembok yang menutupi jalan keluarnya itu dengan kepalan tinju nya.

Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar, membuat pria itu semakin panik dan mengeluarkan ponselnya.

Pria itu menangis dalam diam, sambil mengetikkan sesuatu di ponsel dan mengirimnya.

"Ruka.., tolong aku...," Bisiknya ketakutan, sambil menangis pelan.

Ruka, adalah sahabat wanita nya yang paling dia percaya dari siapapun, termasuk orang tuanya.

Ruka adalah sosok wanita yang di kenalnya sejak kecil, dan menjadi sahabatnya bahkan sampai saat ini.

Karena itu, walaupun tak mungkin, dia ingin Ruka datang menolongnya, dari seseorang yang saat ini sedang mengincar nyawanya.

Pria itu mengeluarkan pisau kecil di tangannya dan mengarahkannya ke segala tempat, takut jika orang yang mengincarnya akan menyerangnya tiba-tiba.

"Kau..! Cepat keluar! Lawan aku!" Teriak pria itu kencang, walaupun saat ini tangannya gemetar hebat. Namun, di dalam kondisi seperti ini, dia tak dapat lari lagi. Dia harus melawannya, walaupun itu berarti, jika dia harus mati.

Tiba-tiba, suara langkah kaki kembali terdengar dan mendekat kearahnya. Perlahan, namun pasti.

Dan tentu saja, si pria langsung menyiapkan senjatanya dengan mantap, dan melihat ke segala arah.

Suara langkah kaki itu semakin mendekat, dan mendekat. Namun, si pria tak dapat melihat sosok itu, yang dapat ia lihat hanyalah gedung kosong yang tak berpenghuni.

Tiba-tiba, suara sayatan pisau terdengar, membuat si pria menjerit kesakitan saat pisau nya terjatuh di atas tanah, bersamaan dengan tangan kirinya.

Karena syok, pria itu langsung menjerit dan terjatuh lemas, darah mengalir deras dari tangan kirinya.

Lagi, sayatan pisau itu terdengar, bersamaan dengan goresan panjang dan dalam dari pinggulnya, membuat darah kembali mengalir deras, mengubah warna pakaiannya menjadi merah pekat.

Di sisa-sisa kesadarannya, sosok itu terlihat. Sosok yang sedang mengincarnya saat ini, mulai terlihat perlahan-lahan.

Sosok yang ada di dalam kostum badut rakun itu, kembali mengangkat pisau besar di tangannya, dan mengarah tepat di atas kepalanya.

Kemudian dengan gerakan cepat, tangan sosok itu mengayunkan pisaunya dengan kuat, membuat kepala sang pria melayang entah kemana.

Bersamaan dengan itu, suara ponsel terdengar dari ponsel kedua orang itu.

Sang badut mengambil ponsel sang pria, sambil tersenyum sinis saat melihat tulisan 'Game End' di layar ponselnya.

Sedangkan di ponsel miliknya, terdapat tulisan 'You Win!' dengan besar, yang langsung membuat sang badut tersenyum puas.

Kemudian, sang badut kembali mengantongi ponselnya dan melangkah pergi, meninggalkan mayat itu dengan santai.

"Paling tidak, aku mendapatkan banyak uang dari orang ini."

---------Bersambung------

Hai semua~

Kembali lagi dengan saya Oliamey..!:*:*

Ini adalah cerita misteri/thriller ku yang pertama, jadi mohon bantuannya yaa~

Oh ya. Sebenarnya aku baru ini buat cerita yang ada berantem2 nya gitu. Jadi mohon maklum kalau ada adegan yang agak aneh menurut kalian:'v

Ini cerita sengaja ku publish karena aku mau pembaca ku menikmati cerita2 horror selain Fuko. Yah, walaupun aku ga tau cerita ini bakalan sebagus fuko atau engga:'3

Jangan lupa vote dan komen yang banyak yaa~ terimakasih😘

D-gameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang