Chapter 1: Tiga ribu rupiah

6.1K 202 4
                                    

"Jadi gua balik sendiri ni?"
Tanyaku dengan menampakan wajah sedih ku.

"Sorry banget ya stel,gua juga enggak ngerti kenapa tadi ryan telfon tiba-tiba trus minta pulang bareng. Kalau gua tolak kan enggak enak,gua pacaran jarang ketemu. lu tau gua sama ryan beda sekolah trus dia juga sibuk sama osis sekolah dia"
Ucap alya dengan wajah yang aga bersalah tapi senang juga karna pulang bareng pacar.

"Hmmmm gitu,yaudahh deh gua balik sendiri" balasku

"Yaudah gua balik duluan ya,ati2 stellaaaaaaa"

"Okok"

Stella pov

"Yatuhan mana sih ni angkot,kalau di tungguin aja nggak ada,emang nggak butuh gua apa!"
Seru stella dengan tampang yang masam dan mengelap keringat yang menetes di pelipisnya.

Tinnnnnnnn tinnnnnn

Bunyi suara klakson yang langsung membuat sumringah stella saat melihat angkot sudah berenti di depanya.
Lalu dia duduk di dekat jendela angkot yang terbuka,dia bernafas lega saat sudah duduk dan menikmati angin angkot yang menerpa wajah dan rambut nya yg tergerai.
Memang saat ini di angkot tidak terlalu ramai hanya ada 3 orang penumpang jadi terasa sangat lega karna tidak harus berdesak desakan.
Stella pun mengeluarkan erphone dan ponsel dari tas nya,dia pun mulai mendengarkan lagu.
Lagi enak enak kaya dipantai nikmatin angin angkot tiba tiba sang supir mengerem mendadak yang membuat stella tersentak kaget dan para penumpang bertanya

"kenapa bang"

Abang nya hanya menjawab dengan senyum tipis

"ada penumpang"
Mendengar itu stella hanya ber oh ria dan melanjutkan tidur siang nya di angkot.

Lalu masuklah penumpang laki2 berseragam SMA dengan mengenakan almamater sekolahnya.
Laki laki itu nan tampan sampai ibu2 yang diangkot itu langsung bilang

 "ganteng banget dek".
Dan laki2 itu hanya tersenyum lalu duduk didepan stella.

Stella masih terlelap di tidurnya,tanpa menyadari keberadaan lelaki tampan itu ada di depannya.
Tanpa disadari lelaki itu memandangi wajah stella yang hampir separuh wajah nya tidak terlihat karna tertutup rambut yang tertepa angin.

Alvaro pov
"Ah tai ban motor gua bocor,gua numpang lu ya zac ntar biar supir gua kesini buat ambil ni motor"
Ucap alvaro meningggi pada zac.

"Sorry al bukanya gua nggak setia kawan bukanya nggak mau kasih tumpangan tapi gua harus jemput cewe gue"
Jawab zac kepada alvaro sambil tersenyum yang memperlihatkan gingsul nya.

"Cihh,jun gua sam-"
Belum selesai berbicara juna sudah memotong omongan alvaro,dan melambaikan tangan bermaksud tidak mau.

"Anak osis minta gua bikin grafiti buat mading mereka lumayan bisa deket2 fransiska"
Jawab juna dengan senyum lebar sangat.

"Najis punya temen isi otak cewe mulu"
Ucap alvaro sambil menyeringai,zac mendengar itu hanya terkekeh.

"Kan gua cowo normal mikirin cewe,emang lu! Makanya jangan mikirin gua mulu gua gk akan pergi jauh2 dari lu ko al"
Ucap juna sambil mengelus pundak alvaro dengan lembut.

"Aku kan mikirin kamu karna aku sayang sama juna" jawab alvaro dengan lemah lembut sambil mengelus pipi juna.
Zac melihat itu hanya bergidik ngeri melihat kelakuan teman nya.
"Pulang gih dah al geli gua sama lu"
Usir zac dengan ucapan aga terkekeh.
Juna dan alvaro pun tertawa,alvaro pun pergi meninggalkan kedua temanya.

Alvaro menunggu angkot di tepi jalan yang menurut dia ramai tapi tidak ada satupun angkot yang lewat.
Tidak lama kemudian angkot berhenti di depannya.

"Ayok dek"
Alvaro langsung masuk dan saat mau duduk ada ibu2 yang memuji nya ganteng.
Aku hanya tersenyum karna ini bukan pertama kalinya dia dibilang ganteng sudah ribuan mungkin ratusan.

Aku duduk didepan sebuah remaja perempuan yang sedang tertidur dengan rambut yang tergerai acak2kan dan berkeringat dibagian pelipisnya.
Kaya gua kenal ni cewe,tapi siapa?Mukanya nggak asing.
Gumam alvaro dalam hati sambil tetap memandang stella tidur,dipandangi muka stella dari mata nya,hidung nya,dan bibirnya yang merah ranum.

"Cantik"

Ujar alvaro pelan tanpa disadari,untung saja tidak ada yg mendengar nya.
Gadis itu pun bergerak saat abang angkot mengerem  mendadak.
Tetap diperhatikan oleh alvaro wajah gadis itu sampai gadis itu menyadari keberadaan alvaro di depanya.

Cittttttttttttttt

"Ni abang2 mabok janda apa ya,ngerem mendadak mulu daritadi nggak bisa liat orang tidur bentar apa!"
Gumam gerurutuan stella dalam hatinya
.
"Dia siapa sih,ngeliatin gue mulu,creepy sendiri jadinya. Tapi ganteng banget😂"

Gumam stella sambil tetap melihat balik alvaro,tiba2 stella langsung memalingkan wajah nya dari alvaro dan merogoh tas nya untuk mengambil uang.

"Mampus dompet nya mana,tadi kan gua taro tas" panik stella dalam hati,stella tergesa gesa merogoh kantong rok nya,kantong saku seragam nya dan di rogoh lagi tas nya tetapi nihil tidak ada dompet atau uang sepeserpun.

"Duhelah dah,ngutang dulu boleh nggak ya?"
Ucap stella dalam hati dengan raut wajah yang ketakutan.

"Yahh udah sampe lagi "
Tanpa sadar alvaro yg masih memperhatikan stella karna gerak gerik stella yg tergesa gesa,alavaro pun mengerti stella sedang apa.

"Kiri bang"
Ucap alvaro dengan suara serak nya.

"Ayo turunn"
Ajak alvaro ke stella,tetapi stella hanya terdiam menatap alvaro.
Lalu alvaro menarik tangan stella agar turun.

"Bang saya uang ny-"
Belum selesai berbicara alvaro langsung menyodorkan uang 6000 ke abang nya.

"Berdua bang sama dia"
Lalu abang nya hanya mengangguk dan jalan.

Stella hanya terdiam melihat laki2 itu membayarkanya.
Hening,hanya lalu lalang suara kendaraan motor dan mobil yang mengisi keheningan mereka.

Alvaro hanya tetap menatap stella karna dia sangat cantik walau berantakan.
Stella balik menatap alvaro dan melihat almamater yang dipakai alvaro adalah almamater angkatan sekolahnya.
Ide cemerlang pun muncul di kepala stella.

"Lo satu sekolah kan sama gue? Nah uang 3000 nya gue gantiin pas disekolah aja,sebutin lo kelas 3 apa? Besok gue anterin 3000 nya kekelas lo. Gue sekarang nggak bawa uang sama sekali"
Cerocos stella kepada alvaro,alvaro hanya menatap stella datar dan tersenyum tipis.
Alvaro pun merogoh kantung celananya dan mengambil ponsel nya.

"Gantinya gue minta nomor lo"
Ujar alvaro sambil menyodorkan ponsel nya ke stella.

"Hah? Nggak mau gue! siapa lo,kenal juga belom udah minta nomor ,Lo pikir harga nomor gue 3000 rupiah?"
Ujar stella sambil menautkan kedua alisnya.

"Yaudah kenalan dulu,gue alvaro alexander lange,kelas 3 IPA 1 dan berapa harga nomor lo? gua bayarin"
Ucap alvaro yang merogoh kantung celana untuk mengambil dompet nya.

"Cih,banyak duit lo! Udah lah kalau kita ketemu sampe 3x gue kasih nomor gue,yaudah gue balik dulu by the way thanks"
Ucap stella sambil tersenyum tipis karna dia tidak akan bertemu alvaro sampai 3x karna dia memang jarang keluar kelas dan rumah.

Stella pun menininggalkan alvaro sendirian.
Alvaro hanya menatap punggung stella yang mulai menjauh memasuki perkomplekan,alvaro hanya tersenyum tipis.

"tonight I'll get your number baby"
Gumam alvaro kecil dan menyeringai.

Maaf ya bahasa dan cerita nya jelek , aku belum berpengalaman dan baru pertama kali buat cerita ,mohon pengertiannya ya 😅

JANGAN LUPA COMENT&VOTE NYA YA!😆

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang