Chapter 3:Rumah nya,Mama nya,Kaka nya

2.2K 127 0
                                    

Maaf kalau typo😅

Stella pov

Tinnn tinnnnnn
Suara klason terdengar di depan rumahku,pasti itu ka rey.
Yipiiii kaka ku sudah pulang,dan kuharap dia membawa oleh2 untuku,ya dia habis dinas keluar kota yaitu ke daerah istimewa yogyakarta.
Aku langsung beranjak dari tempat tidurku dan langsung menyambut kaka ku dengan senyuman yang mengembang dn memeluknya.

"Gua tau ni senyum2 kaya gini ni"
Ucap ka rey sambil menunjuk nunjuk mulutku yang tersenyum amat lebar dan berjalan ke arah dapur untuk minum.

"Hehehe tau aja,mana bakpia keju gua ka udah pengen ni"
Ujar ku sambil memeluk lengan nya.

"Tu ada di koper cari sendiri dah,gua mau tidur cape de"
Ujar ka rey lalu beranjak pergi.

"De gua minta tolong dong,disitu kan ada bapkpia keju nya atasan gua ketinggalan nah tolong kasih dia dah,rumah nya disamping kanan 2 rumah kita yang rumah nya gede. Tau kn? Trus nama atasan kaka Alexander Crishtian Lange"
Sambung ka rey.

"Ayayai captain"
Ujar ku sambil hormat,seperti saat upacara bendera.

"Good,i want to go sleep"
Ucap nya lalu beranjak naik ke kamar nya.

Lalu akupun mengambil bakpia keju yang disuruh oleh ka rey,dan beranjak pergi.
Sebelum pergi aku bercermin dulu,ya kalian tau lah mau kerumah atasan kaka gua ya gua harus rapih biar diliatnya enak kalau ade nya rayen putra halim cantik plus rapih😁
"Udah rapihh"
Aku memakai setelan simple jins putih sedikit diatas lutut ku dan baju lengan panjang hitam putih.
Aku pun beranjak pergi,setelah sampai di depan gerbang besar aku menekan tombol bel,lalu munculah wanita paruh baya ya sekitar umur 45 tersenyum.

"Mau cari siapa dek?"
Ucapnya ramah.

"Mau cari pak Alexander Christian Lange nya ada?"

"Ada dek,ayo masuk"

Akupun dituntun masuk,rumah itu besar banget.
Halamanya megah banget,garasi nya terbuka sehingga aku bisa melihat 3 motor ninja 1 putih dan 2 merah dan 3 mobil sport aku hanya melongo melihat itu.

"Wow,keren"
Ucap ku setelah sampai di depan pintu masuk,saat aku sudah masuk aku hanya melongo karna rumah ini sangat indah bernuansa klasik di dalamnya.

"Stella putriana halim?"
Suara seorang laki2 membuat ku tersadar dari lamunanku.
Aku pun menoleh pada suara itu.

"Ya,kau pasti mr.lange atasan kaka ku? Maaf mengganggumu malam2 seperti ini,aku hanya ingin mengantarkan oleh2 mu yang tertinggal di koper kaka ku"
Ujar ku sambil menyodorkan backpag yang berisi banyak kotak bakpia.

"Ya thank you,Just call me christian"
Jawabnya tersenyum yang memperlihatkan lesung pipi nya.

"Manis banget senyum nya,aduh disini lama2 diabetes gue"
Gumam ku dalam hati,atasan kaka ku memang sangat tampan dan sepertinya masih berumur 27

"Lo ngapain kesini!?"
Teriak seorang laki2 yang mengagetka ku.

Suara itu,suara si cowo anter galon.
Aku pun langsung menengok kearah suara itu dan terkejut,dia alvaro dia dirumah ini. Jangan bilang ini adalah rumah nya,dan jangan beritahu aku kalau crishtian ini adalah kakanya.
Ini tidak mungkin!.

"Heh! sadar!"
Ucapnya meninggi sambil menepuk pipiku pelan yang langsung membuyarkan lamunanku.

"Hah? Sadar ko"
Ucapku sambil mengerjap kan mataku berkali kali.

"Lo ngapain kesini?!"
Ucapnya meninggi padaku.

"Alvaro dia cuman mau anter oleh2 lo yang ketinggalan di koper kakanya,nggak usah galak2"
Ucap crishtian membela ku.

"Ada apa ini? Mama denger ada yang teriak2 di ruang tengah"
Ucap wanita paruh baya sekitar umur 40,wanita itu terduduk di sebuah kursi roda yang ia dorong roda nya dengan tanganya.

"Nggak ma,tadi alvaro teriak ngeliat cewe cantik"
Ucap crishtian yang langsung menghampiri mama nya dan memeluknya dari belakang.

"Cantik sekali,sini nak"
Ucap mama alvaro sambil melambaikan tangan nya agar aku kearahnya.
Aku pun berjalan kearahnya,dan sedikut duduk agar menyamai tinggi badan ku denganya.
Diusap pipiku halus,diusap rambutku oleh mama alvaro.

"Nama kamu siapa?"
Ucap mama alvaro tersenyum,dan tidak melepaskan tangan nya dari tanganku.

"Stell-"
Belum selesai aku berbicara sudah dipotong oleh alvaro.

"Stella putriana halim ma,pacar aku"
Ucapn alvaro datar.

Aku mendengar itu terkejut,spontan aku langsung menarik tanganku dari mama nya alvaro dan berdiri melihat alvaro tajam.

"Tumben pacaran sama yang manis2,lokal lagi"
Cibir christian sambil terkekeh.

"Ya ampun kamu pacar alvaro,Kenapa nggak bilang?"

"Engg-"
Lagi2 alvaro memotong omongan ku.

"Iya ma pacar aku,udah ngobrol lama nya kapan2 aja. Aku mau jalan sama pacar aku"
Ucap alvaro langsung menarik tangan ku keluar dari rumahnya lalu ke garasi rumah nya.

"Naik"
Ucap datar alvaro kepadaku sambil dia menyalakan mesin motor ninja nya.

"Nggak! kita mau kemana emang? Gue mau pulang"
Ucapku ketus.

"Gua anter lu pulang!"

"Gue bisa pulang sendiri,lo mending masuk trus jelasin ke nyokap sama kaka lo kalau gue bukan pacar lo ok!?"
Ucap ku meninggi dan beranjak pergi meninggalkan alvaro,tetapi ada tangan yang menahan lenganku.

"Nggak ok,yaudah kalau lo nggak mau dianterin pulang masukin nomor lo kesini"
Ucap alvaro menyodorkan ponsel nya.

"Nggak mau,ih lepas gue mau pulang"
Ucap ku mencoba melepaskan tangan alvaro di lengan ku.

"Heh pipi bakpau! Lo jangan pura2 lupa sama omongan lo! Kalau kita ketemu 3× lo bakal kasih nomor lo,apa lo tipe cewe yang nggak bisa dipegang omongan nya?"

Aku hanya terdiam,bingung mau kasih nomor nya apa enggak kalau dikasih males banget gue dia udah ngaku2 jadi pacar gue ke nyokap sama kaka nya tapi kalau nggak dikasih gue nggak mau di cap sebagai cewe yang omongan nya nggak bisa di pegang alias omdo.

"Sini ponsel lo"
Ucap ku meraih hp nya dan mengetik nomorku.
"Niiih,udah gue mau pulang"
Sambungku memberikan ponsel nya dan beranjak pergi dengan rasa kesal.

"Gue anter pulang"
Ucap alvaro langsung ikut berjalan disampingku.

"Ngapain sih lo ngikutin gue? Pulang sana jelasin ke nyokap sama kaka lo!"
Ucapku meninggi pada alvaro

"Gua nggak mau jelasin,gua seneng saat gue bilang lo pacar gue"

"Tapi gue nggak seneng"
Jawabku ketus.

"Gua bakal bikin lo seneng saat gue ngomong lo itu pacar gue"
Ucap alvaro menyeringai.

Aku hanya terdiam atas ucapanya,aku tidak tau mau menjawab apa.
Aku kehabisan kata kata.

"Udah sampe,masuk gih udah malem lagian nggak bagus cewe keluar malem2"
Ucap alvaro dengan senyum seringaiyan nya.

Aku hanya mengangguk,entah kenapa aku menganngguk seperti terhipnotis.

"gua bakal pastiin lo seneng saat gua bilang lo pacar gue,nanti gua telfon"
Ucap alvaro di telingaku lalu meninggalkan ku sendiri.

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang