Heilige international school

925 100 37
                                    

Udara pagi ini terasa membeku, begitu dingin padahal ini adalah musim panas. Bus yang menjemput para murid terpilih pun melaju dengan kecepatan medium diantara hamparan pepohonan pinus.

"Ssshhhhhhh" seorang siswi mengusap kedua lengan nya karna merasa dingin begitupun dengan ke 9 orang siswa dan siswi lain nya yang berada di dalam bus.

Diantara mereka tidak saling mengenal satu sama lain, hanya ke tujuh orang siswa yang berasal dari sekolah yang sama namun dari kelas yang berbeda.

"Musim panas kenapa vibes nya kaya musim gugur bjirr" ujar jimin.

"Iya, agak aneh! Apa Ac mobil ini baru di ganti atau di bersihin, sampe dingin nya kaya gini" sambung jungkook

"Ah masa sampe bikin kaca nya ber embun, gak mungkin lah" namjoon

"Apa mungkin, di daerah ini tekanan udaranya beda?? Kayanya kita masuk ke daerah pegunungan!" Hoseok

"Gue rasa kalau cuma tenanan udara gak mungkin sih kan korea lagi musim panas, kalau musim dingin sih mungkin" seok jin

"Jalan nya makin masuk ke hutan, apa sekolah nya bener- bener ada di pedalaman??" Taehyung.

"Udahlah tenang ajah, yang penting sampe, cuma perkara udara ajah pada ribut" yoongi

"Memang agak aneh masa udaranya tiba-tiba berubah" Ahra dengan suara pelan.

"iya yah" sahut boram

Mereka semua dibuat heran oleh tekanan udara yang tiba-tiba saja berubah, pertama udara yang tiba-tiba dingin dan kaca mobil yang ber embun.

"Ahjussi, apa perjalanan nya masih jauh" tanya seokjin pada sang sopir bus.

"Iya, kira-kira 2jam lagi" sahut sang sopir bus.

"2jam?? Kita hampir menepuh waktu 1jam dan untuk bisa sampai di sekolah itu kita harus menempuh waktu 2jam lagi? Berarti 3jam dong kita di jalan, kenapa sekolah gak kasih info ya kalo sekolah tujuan pertukaran murid ini jauh" ujar Minrae.

"Iya juga!" Gumam Hoesok mengerutkan dahinya.

Merekapun hanya menyimak dan meng iyakan perkataan minrae di dalam benak mereka.

Waktu terus berlalu merekapun terlelap karna kebosanan yang mereka rasakan dan tanpa mereka sadari merekapun telah memasuki sebuah gerbang sebuah pemukiman warga di kaki bukit, jalanan yang sedikit berbatu membuat bus yang mereka tumpangi sedikit berguncang dan membangunkan mereka dari tidur, haripun sudah mulai gelap, disisi jalan menuju sekolah tersebut hanya ada pepohonan dan lampu jalan yang temaram.

"Sudah sampai!" Ujar sang sopir bus "sekolah sudah tutup, kalian bisa tidur di asramah yang berada di belakang sekolah ini, lantai satu untuk putra dan lantai dua untuk putri, mari saya antar!" Lanjut sang sopir bus yang memang di tugaskan untuk menjemput dan mengantar kan mereka ke sekolah tersebut dan mengurus keperluan mereka di sekolah tersebut.

"Masih jam5 sore, tapi kenapa kaya jam 7malem!" Ujar jimin seraya menurunkan kopernya dari dalam bagasi bus.

"Mendung!" Singkat yoongi.

"Mari..." ujar sopir bus memandu mereka sampai ke Asrama tempat para siswa tinggal.

Di sekolah tersebut memang di sediakan Asramah 2 lantai berisi 120 kamar tidur berikut kamar mandi di setiap kamar nya untuk siswa dan siswi yang tinggal jauh dari sekolah, bahkan yang tinggal dekat dari sekolahpun memilih untuk tinggal di asramah untuk memudahkan mereka berangkat ke sekolah atau mengerjakan tugas sekolah dengan fasilitas yang ada di dalam sekolah, satu kamar bisa di huni satu sampai 2 siswa/i, kamar nya pun cukup luas sekitar 5 ×6 meter pesegi dengan pencahayaan yang bagus, karna jendela-jendela di tiap kamar cukup besar.

"Oh ya, perkenalkan namaku lee hong do, jika ada yang ingin kalian tanyakan silahkan tanya saja, jangan sungkan, aku akan ada di sini sampai masa pertukaran murid kalian selesai" jelas hong do sang sopir bus.

"Baik Ahjussi" sahut jin.

Merekapun di antar ke Asramah yang letaknya berada di dalam Area sekolah di bagian belakang, tidak ada jalan lain menuju Asramah kecuali hanya melewati pintu utama gedung sekolah tersebut.

"Wah, sekolah ini berada di pedalaman namun lihat itu, sangat megah" ujar namjoon yang terpesona dengan bangunan sekolah ini.

Sekolah yang di dirikan oleh seorang pria berkebangsaan belanda sejak tahun 1980an ini bernama Heilige international school,  sekolah bertaraf internasional yang di dirikan di pedalam dekat kaki bukit dengan udara yang sangat-sangat bagus dan pemandangan pegunungan yang bisa di nikmati dari tiap Rooftop gedung sekolah memang membuat murid-murid betah berlama-lama berada di sekolah, suasana ini di percaya membuat fikiran terasa damai dan meningkatkan konsetrasi juga mood pada murid yang terkadang naik turun sesuai usia mereka.
Pemilik sekolah ini semula membangun sekolah ini untuk keperluan religi namun sering berjalan nya waktu sekolah ini pun banyak mengalami perubahan kurikulum juga struktur bangunan hingga saat ini, pemilik sekolah sungguh memikirkan peserta didik mereka bukan hanya tentang pendidikan tapi juga fasilitas dan desain bangunan.
Kantin sekolah pun tidak sembarangan pedagang bisa masuk, semua di atur oleh sekolah, mulai dari cafeteria hingga mini market barang-barang yang di jual pun di seleksi oleh sekolah.

Heilige international school  bukanlah sekolah sembarangan.

EXCHANGE STUDEN [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang