Part 2

7.1K 407 131
                                    

○●○●○

Agra menggendong Naura menuju UKS, sesekali ia menyunggingkan senyum tipis.

Sesampainya di sana, ia langsung membaringkan Naura di atas tempat tidur. Suster dan beberapa anggota PMR diam menyaksikan Agra.

"Kenapa pada diem? Ada pasien juga!" kata Agra, lalu mereka pun langsung mengurus Naura.

Agra pergi keluar UKS, jujur, ia sangat benci bau UKS. Walaupun ruangan itu dingin ber-AC tetapi ada aroma perpaduan obat-obatan di sana yang membuatnya pusing.

Kalian tau? Agra memiliki satu kelemahan yaitu ia takut disuntik. Bayangkan saja, seorang Agra yang terkenal playboy yang suka mempermainkan perasaan seorang perempuan takut disuntik.

Suatu keajaiban!

Akhirnya ia memasang tampang seolah baik-baik saja lalu masuk ke dalam UKS.

"Tolong tinggalkan kami berdua." Kata Agra yang disambut anggukan dari semuanya.

Ketika semua orang sudah keluar, Agra menarik kursi mendekati tempat tidur Naura.

"Nih anak kapan mau bangun coba? Nyusahin banget, lethoy banget jadi cewek!" gerutunya.

Tak lama Naura membuka matanya, awalnya pandangannya buram tapi lama-lama pandangannya menjadi fokus lagi.

"Gue dimana? Pr gue? Alin?" oceh Naura sambil duduk.

Agra menaikkan sebelah alisnya menatap tingkah laku Naura yang menurutnya tidak jelas dan berlebihan.

"Elo siapa?!" teriak Naura sambil melotot ke arah Agra, "Heh? Gue nanya elo, budek!!"

Baru kali ini ada yang bentak gue, batin Agra.

Agra berdehem lalu mengulurkan tangannya, " Nama gue Agra Mahardika."

Naura menatap uluran tangan Agra tanpa berniat menjabatnya, "Apa lo yang lempar bola basket ke kepala gue?! Iya?!" bentak Naura sambil menunjuk-nunjuk Agra.

Agra terkekeh, "Kalo iya kenapa?" katanya datar.

Naura berdecak, "Oh jadi beneran lo?!" kata Naura yang emosinya sudah meluap.

"Gue juga sengaja." Kata Agra datar dengan senyum yang mengembang.

Naura mendelik, "Apa kata lo? Sengaja?!"

Agra hanya mengangguk.

"Denger ya?! Dengan cara lo seperti itu, bisa-bisa gue gegar otak dan hilang ingatan tau nggak?!!" bentak Naura pada Agra.

"Gue sih kalo lo hilang ingatan nggak masalah asalkan yang lo inget cuma gue." Katanya modus dengan menaik turunkan alisnya, yang jika dilihat oleh siswi lain membuat mereka menjerit-jerit.

Naura berdecak sebal, "Gombal lo nggak guna buat gue." Katanya sambil pergi meninggalkan Agra.

"Salam kenal ya, Naura." Kata Agra.

Naura sempat menghentikan langkahnya saat Agra menyebut namanya tapi ia tak ambil pusing, ia langsung melanjutkan langkah kakinya menuju kelas.

My Cute PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang