Arin bersemu malu karena godaan godaan para maid yg sedang bersamanya membersihkan pekarangan mansion. Sedari Arin keluar kamar, wanita itu langsung di sambut suara cieee oleh maid-maid mansionnya.
"Udah ahh, kalian ini pikirannya mesum semua ya" tegur Arin pada semuanya membuat mereka sontak tertawa dengan wajah cemberut Arin.
Drtt..
Arin segera menggeser tombol hijau di layar untuk menyambungkan telpon dengan id caller 'Bunda'
"Hallo bun"
"---"
"Maaf bunda, semalam Arin gak bisa pergi. Dan Arin lupa bilang sama bunda"
"---"
"Eh..m..tapi bun?"
"---"
"Ya bunda boleh datang"
"---"
"Iya bunda"
*
Arin meminta Reyga, supir Aldo yg lain selain Dika untuk mengantarkannya ke kantor Aldo.
Reyga dengan senang hati mengantarkan Arin."Kamu gak punya pacar Rey?"
"Nggak Nyonya, tapi ada yg lagi saya taksir sih"
"Siapa?"
"Saya malu non"
"Kenapa? Saya kan gak kenal sama gadis yang kamu suka"
"Non dekat malah sama dia"
"Oh, berarti bagian di mansion juga"
"Ia non, tapi saya gak yakin dia suka sama saya"
"Siapa sih"
"Tapi non jangan kasih tau ya. Saya suka sama Tiris"
"Oh itu, yaudah nanti saya cari tau tentang cowok idaman Tiris"
"Nggak usah Nyonya, saya ini aja udah takut ngomong sama nona. Masa mau manfaatin juga"
"Saya ngga merasa gitu Rey, lagian kamu kan sering lihat saya dekat sama siapa aja yg ada di mansion"
"Ia, Nyonya beda dari keluarga Blacker. Mereka bahkan ngga pernah ngajak bicara kalau ngga ada yg di butuhin. Eh maaf non, saya ngga bermaksud menjelek jelekan keluarga Mr. Blacker."
"Iya gapapa. Oh ia nanti kamu tunggu di cafe sebrang kantor aja ya Rey, minum dulu aja"
Arin memberikan dua lembar uang ratusan untuk Rey, agar bisa minum sambil menunggu Arin. Awalnya Rey sudah berusaha menolak namun Arin tetap kekeuh hingga akhirnya Rey mengambil uang itu.
Arin tersenyum pada resepshionis yg langsung menyambutnya.
"Ada yg bisa saya bantu Mrs?"
"Saya ingin bertemu dengan Mr. Blacker"
"Sudah buat janji nona?"
"Belum. Saya istrinya"
"--"
" Arin, ada apa?" Arin melihat si pemilik suara yg nyatanya adalah orang yg ingin di temuinya, namun bukan sendirian melainkan bersama Boy dan Robin.
"Kamu mau kemana?"
"Makan siang, temani aku dan kedua sahabatku"
Arin hanya menurut saja, mengikuti kemauan Aldo yg ingin di temani olehnya.
*
"Kita ke rumah lo ya Do?"
"Ngapain?"
"Main aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweet Devil
Romance"Kalau kamu membutuhkan pekerjaan, kamu bisa menikah dengan anak saya" tawar Dyaprina dengan mudahnya. "Em..maaf, tapi saya bukan pelacur Nyonya" ujar gadis itu ragu. Dyaprina terkekeh dengan ucapan gadis di depannya namun kemudian menampilkan serin...