"Mr. Razka dan Mr. Robin datang Mr?"
"Suruh masuk"
Pintu ruangan Aldo otomatis terbuka karena dua lelaki tampan yg ingin masuk itu. Mereka segera ber-tos ria ala lelaki.
"Gimana pekerjaan lo?" Boy membuka topik tentang pekerjaan Aldo
"Masih lancar lancar aja sih, gimana tuh nasib perusahaan gue di tangan lo lo pada?"
"Aman kali" balas Robin tersenyum bangga dengan mengangkat kecil kerahnya sombong.
"A--"
Aldo tak jadi melanjutkan ucapannya melihat ada orang lain selain Aldo saja di ruangannya. Ketiga lelaki itu juga menoleh pada Arin yg baru saja keluar dari kamar mandi.
" Ariana-kan?"
"Em-i..ia kak. Kakak, Robin kan?" Robin mengangguk.
"Lo ngapain disini?" tanya Robin berkelanjutan membuat Aldo dan Boy memutar bola matanya malas karena diacuhkan.
"Em..anu --" belum sempat menjawab tanya Robin, kini Robin malah beralih tanya pada Aldo, sahabatnya.
"Lo gak mainin cewek polos, sekarang kan Do?"
"Sialan lo. Emangnya dia sepolos apa sampe lo kelihatan kaget gitu?" tanya Aldo dengan sinis.
"Ya ya ya, gue gak tau banget sih tapi memang setau gue dia masih polos alias masih segel" bisik Robin di telinga Aldo.
"Woy, bagi bagi dong kalo cerita" Boy kesal karena diacuhkan oleh kedua sahabatnya.
"Dia istri gue Boy, Bin"
What the..?
"Jadi dia istri 10 menit yg di cari tante Apri?"
"Nyesel gue waktu itu ninggalin acara nikahan lo yg lama banget. Kalo gue tau yg lo nikahin Arin -kan bisa gue batalin biar gue yg sama dia" Boy memukul kepala Robin yg berfikiran menikung itu.
"Gitu deh" jawab Aldo acuh
...
" Aldo, aku kenal Robin waktu aku kerja jadi pelayan club, dia pelanggan setia club itu. Tapi aku cuma bartender aja kok, bukan pelayan pelayan nafsu mereka"
Aldo mengangkat alisnya bingung karena Arin menjelaskan tentang awal pertemuannya dengan Robin, sahabatnya. Padahal Aldo tak bertanya sama sekali soal itu.
"Oh iya Aldo, aku mau izin ke rumah ayah malam ini. Aku kangen mereka, boleh?"
"Terserah"
Aldo memarkirkan mobilnya di depan mansionnya dan langsung memasuki mansion tanpa memperdulikan Arin yg masih di mobil.
Arin turun dari mobil, ikut memasuki mansion milik Aldo yg sekarang jadi tempat tinggalnya. Arin menghampiri Dora, Tiris dan Riska yg tengah memasak.
"Dimana Rika, Mona dan yg lainnya?" ketiga maid itu menoleh pada Arin dan membungkukkan badannya memberi salam hormat.
"Mereka ke super market Nyonya, Nyonya butuh sesuatu?"
"Engga kok, kalian memasak apa?"
"Ini sop sama ayam goreng untuk Mr dan Mrs. Dan nasi goreng telur untuk maid Nyonya "
"Kalian bisa bantu aku bikinin nastar kan?, nanti aku mau pulang ke rumah ayah"
"Nona pulang sendiri? Em maksud saya tanpa Mr. Blacker?"
"Ya, memangnya kenapa?"
"Tidak apa apa Nyonya, kami pikir bersama Mr. Blacker, karna dia kan suami Nyonya "
![](https://img.wattpad.com/cover/105594802-288-k178593.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweet Devil
Romance"Kalau kamu membutuhkan pekerjaan, kamu bisa menikah dengan anak saya" tawar Dyaprina dengan mudahnya. "Em..maaf, tapi saya bukan pelacur Nyonya" ujar gadis itu ragu. Dyaprina terkekeh dengan ucapan gadis di depannya namun kemudian menampilkan serin...