Note : Cerita ini hanya imaginasi dari penulis dan tidak semua berdasarkan fakta.
#
Jinyoung POV
Aku merenggangkan tubuhku yang terasa hampir remuk ini,kami baru balik dari sebuah acara.Hari ini jadwal kami cukup padat sampai aku bahkan tidak sempat mengetahui hari apa ini.tapi tak masalah mau hari apa ini,lagi pula menurutku tidak penting mengetahui hari apa ini kalau setiap hari terasa seperti hari kerja.memang agak melelahkan hidup seperti ini,tapi aku menikmatinya karena mereka yang selalu ada mendukungku dan teamku.karier yang bagus dan mereka yang menyayangi,kurang apalagi?
omong-omong tentang orang yang menyayangi,aku melirik sekilas ke sebelahku,ada seseorang yang sedang sibuk dengan dunianya sendiri dan aku hanya bisa mendengus sebal.sedang apa dia di ruanganku kalau hanya ingin menumpang tempat untuk bermain dengan handphone nya itu?
"ada apa?" tanyanya tiba-tiba seakan mengerti apa yang baru aku fikirkan.
aku hanya menggelengkan kepala lalu menghela nafas.mau bagaimana lagi kalau punya pacar semacam orang disebelahku ini,wajahnya sih tampan tanpa harus dipertanyakan lagi,tapi kelakuannya itu loh.kalau kata jackson,dia seperti tembok.walau aku akui akhir-akhir ini dia sudah mulai banyak omong tapi tetap saja.aku sih tidak masalah dengan sifatnya,namun kadang di saat seperti ini aku suka sebal sendiri.
seketika moodku jatuh karena merasa terlalu lelah,ditambah aku merasa kesal karena diabaikan saat ini oleh orang disebelahku.alasanku untuk merajuk dengannya sangat sepele bukan? memang,kadang aku juga merasa bahwa aku bisa sangat kekanakan untuk hal kecil seperti ini,tapi masa bodo,aku sedang tidak mood untuk mengakui sifat burukku yang hanya akan terlihat saat bersama mark,pacar tembokku.
"aku mau membuat teh"pamitku sebelum keluar kamar.
🍑
Author POV
jinyoung keluar dari ruangannya lalu menuju ke dapur untuk membuat teh,dia butuh sesuatu yang menenangkan.dia menuju ke ruang tengah dengan secangkir teh ditangannya,daripada di kamar bersama mark,akan lebih baik dia di ruang tengah dan menonton film katanya pada diri sendiri.entah apa yang dia fikirkan sampai ia memilih menonton film horror,padahal ia hanya sendiri di ruang tengah dan hari sudah mulai gelap.
baru ia ingin memulai filmnya namun terhenti saat melihat jackson dan bambam keluar dari kamar jackson dengan pakaian rapi seperti mau pergi keluar.
"hei,kalian berdua mau kemana?ini sudah mau malam"tanya jinyoung.
mereka menghentikan langkah mereka dan menoleh ke arah jinyoung yang hanya dapat menggelengkan kepala melihat kedua orang ini yang tak dapat dipisahkan.
"kami mau pergi jinyoung hyung" jawab si pria manis,ya bambam pastinya.
"aku juga tau,maksudku kemana?"
"triple date?"
bukan menjawab,jackson malah menggoda bambam yang sudah jinyoung tangkap sebagai jawaban dari pertanyaannya.
"nah,hanya berjalan-jalan dengan 2jae dan yugyeom yang kebetulan membawa temannya juga?"jawab bambam yang terdengar seperti bertanya.
"ya ya itu triple date,have fun!"
setelah mereka menutup pintu dorm jinyoung kembali melihat ke layar TV yang masih mati di depannya dan menghembuskan nafas.jinyoung saat ini sedang mengandai-andai betapa senangnya bambam memiliki pacar seperti jackson yang talkative dan akan selalu menuruti permintaan pacar manisnya itu,jangan lupa jackson yang manis dan penuh perhatian.terkadang ia iri dengan sahabat-sahabatnya yang mempunyai pacar 'manusia',maksud jinyoung adalah pacar yang memperhatikan mereka.selain bambam,masih ada youngjae yang menjadi kesayangan leader team kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOT7 : What If [One shot]
Fanficwhat if we are more than friend? copyright © 2017 by Babygatse