Yo 😌 ketemu lagi di Part II.
Maafken saya yang lama updatenya,,maklum sambil kerja dan juga baru pertama kali nulis cerita jadi nunggu wangsit dulu 😂😂😂😂
Oke langsung aja dinikmatin ceritanya,jangan lupa komen dan kritik sarannya 😝😅😅******************************
Wahyu...wahyu..
Terdengar suara yang memanggil-manggil namaku sambil menggerakkan badanku agar terbangun dari tidur
Kubuka mataku perlahan sambil melihat kearah suara tersebut,ternyata ibuku."Bangun nak,sudah jam 5 mandi sana siap-siap buat sekolah dan jangan lupa sholat" sambil mengelus kepalaku.
Akupun bangun dan segera menuju ke kamar mandi.
"ibu kok enggak seperti biasanya ya,biasanya jam segini sudah keluar kamar buat bersih-bersih rumah" dalam hati aku merasa heran
Sesampainya didapur ada bau yang sangat mengganggu dan aku lihat ada ayahku disitu sedang Sarapan pagi.
"Bau apa ini?" dalam hatiku bingung,tanpa menyapa ayahku aku pun masuk kekamar mandi,saat mau menggantungkan handuk aku baru ingat.
"ini seperti bau alkohol yang seperti dibilang tukang becak sore kemaren,berarti kejadian sore kemaren itu bukan mimpi" gerutuku saat dikamar mandi
Setelah selesai mandi,
segera ku ambil air wudhu untuk sholat subuh.Entah kenapa suasana dirumah saat itu terasa berbeda,sepi dan hening.
Aku segera mengganti pakaianku untuk melaksanakan sholat dan bersiap untuk berangkat sekolah,tak lupa aku membangunkan adik-adik ku untuk sekolah.
Selesai ku bersiap-siap akupun pamit dengan ibuku."untuk hari ini enggak ada uang jajan dulu ya yu,enggak papa kan?" jelas ibuku saat aku cium tangan untuk pamit
"iya bu.." jawab ku singkat.
Segera kukeluarkan sepeda dari garasi untuk kukayuh menuju sekolah.
******************************
Aku saat ini baru kelas 6 SD di sebuah kota kecil,sedangkan adik-adik ku sekolah di SD yang berbeda denganku.Aku berangkat sekolah menggunakan sepeda yang bisa di bilang jadul bahkan rantai sepedaku memakai rantai motor dan adik-adik ku diantar oleh ayahku.
Sesampai disekolah,aku segera masuk kelas dan menaruh tasku.
"pagi yu.." sapa midun temen satu mejaku di kelas,bisa dibilang dia temen dekat aku karena kami selalu berbagi uang saku.
"pagi.." jawabku seadanya
"kenapa kamu kok lesu gitu? Belum makan ya?" sambung nya
"masa sih aku keliatan lesu? iya nih belum sarapan aku,,biasalah kesiangan" jawabku dengan senyum
"aelah gitu doing lesu kamu yu,nih aku punya roti buat kamu kebetulan aku sudah sarapan tadi" sambil memberikan sepotong roti buatku
"yang bener? Ini buat aku" jawab ku sambil mengambil roti yang diberikan.
"iya,ambil saja.." jawab midun
"makasih ya dun,kamu emang baik" jawab ku dengan nada senang
"yaelah kek sama siapa aja kamu yu"jawabnya midun
Akupun memakan roti itu sebelum mengikuti pelajaran seperti biasa.
******************************
Tidak terasa waktu istirahat tiba,perutku mulai berbunyi tanda minta di isi oleh makanan,
saat aku mau berdiri dari kursi aku."yu ntar kalau aku enggak sempat balik,tolong bilangin ke ibu guru ya,aku ijin sebentar pulang mau BAB"
Celetuk midun kepadaku"lho di sekolahkan ada WC,kenapa mesti pulang kamu dun?" jawabku rada bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehancuran dalam senyum
Non-FictionMenceritakan seorang lelaki yang bernama wahyu,dimana dia selalu berusaha tersenyum untuk menghibur dirinya dan teman-teman disekitarnya..walaupun ada rasa sakit yang teramat sangat dihatinya ************************************ Karna ini pertama ka...