Part 4 " Rencana "

69 3 0
                                    


Author POV

Setelah mengirim sms itu, Adries pun siap-siap dan dia pun langsung menuju kamar mandi.

15 menit kemudian Adries pun selesai mandi dan dia langsung memakai kaos hitam dan dia juga memakai jaket sebagai lampisan baju itu, dia juga memakai celana jeans yang senada dengan baju nya. Setelah itu Adries pun pergi mengambil sepatu dan dia memakai sepatu yang sesuai dengan pakaian yang dia pakai. Sebelum pergi Adries pergi ke cermin dan mengambil sebuah parfum yang sangat dia sukai dan menyemprotkan nya ke pakaian nya, siapa saja yang mencium wangi parfum Adries pasti membuat semua wanita tergila-gila padanya. Setelah selesai siap-siap Adries pun langsung pergi dan mengambil kunci mobilnya.

Sebelum Adries sampai di tempat Gladys, dia menempuh perjalanan selama 20 menit, dan akhirnya Adries pun sampai di depan rumah Gladys, yang di bilang cukup sederhana, dia pun sms Gladys agar dia mau membuka kan pintu rumahnya.

Via sms

Aries :
"Dys gue di depan rumah lo ni, bukain pintu lo dong, gue ketuk-ketuk gak ada yang nyahut".

Gladys :
"Iya tunggu bentar".

Gladys pun turun dengan memakai dress selutut dan dia juga memakai high hels 5 cm, dengan polesan make up yang tipis dan tak lupa juga dia memakai lip gloss. Gladys pun langsung membuka kan pintu nya.

Setelah pintu terbuka Gladys pun terkesima dengan penampilan Adries yang sangat tampan hari ini. Sedangkan Adries hanya biasa-biasa saja dengan penampilan Gladys.

"Dys, gue boleh masuk gak nih", ujar Adries.

"Tampan", ujar Gladys sembari menatap penampilan Adries.

"Hahaha makasih atas pujian lo, gue BOLEH MASUK KAN Dys", ujar Adries sembari menekan kata boleh masuk kan Dys. Gladys pun langsung tersadar dari lamunan nya.

"Hehe boleh silahkan", ujar Gladys sambil terkekeh.

Adries pun langsung masuk ke rumah Gladys. Dia tak melihat siapa-siapa di rumah ini. Adries pun bertanya kepada Gladys.

"Dys orang tua lo di mana?", tanya Adries.

"Bokap gue lagi kerja, mama gue di kamar, oh iya lo mau minum apa?", jawab Gladys sambil menawarkan sebuah minuman.

"Gak usah Dys lagian nanti kita pergi ke kafe", jawab Adries.

"Ooh.. gue panggil nyokap gue dulu ya Dries, tunggu bentar", ujar Gladys. Sedangkan Adries hanya menganggukan kepalanya. Gladys pun pergi ke kamar nyokap nya.

5 menit kemudian Gladys dan orang tuanya pun keluar dari kamar dan langsung menuju ke tempat Adries berada. Saat Adries melihat nyokap Gladys, dia pun langsung menyalami tangan nyokapnya itu.

"Eh ada tamu, kapan datangnya?", tanya mama Gladys.

"Baru kok tante", jawab Adries.

"Oh ya adek ini nama nya siapa?", tanya mama Gladys.

"Saya Adries tan", jawab Adries.

"Ooh...maksud kedatangan adek mau apa? Oh ya Adries ini pacar Gladys ya", tanya mama Gladys.

"Maksud kedatangan saya, Adries mau ngajak anak tante pergi jalan-jalan sebentar, apakah boleh tan? Hehe bukan tan cuman teman", jawab Adries.

"Boleh kok Dries bawa aja, tapi jangan pulang malam", nasehat mama Gladys.

Setelah mendapatkan ijin dari nyokap Gladys, Adries dan Gladys pun mencium tangan mama Gladys, dan mereka pun langsung pergi.

Selama perjalanan keadaan di dalam mobil hening karena tidak ada pembicaraan sama sekali. Gladys pun mulai mengeluarkan suara nya.

"Eh Dries, gue boleh nanya sesuatu gak sama lo?", tanya Gladys.

"Hmm...boleh mau nanya apa?", jawab dan tanya Adries.

"Sebenarnya dalam rangka apa lo mau ngajak gue pergi ke kafe?", tanya Gladys.

"Gak dalam rangka apa-apa", jawab Adries.

"Kenapa lo tanya begitu? Emang salah ya gue ngajak lo pergi makan?", tanya Adries.

"Hehehe gak salah kok", jawab Gladys sambil terkekeh.


* * * *

Mobil Adries pun telah sampai di sebuah kafe ternama. Mereka pun keluar dari mobil tersebut. Setelah keluar Adries mengajak Gladys untuk memasuki kafe tersebut. Mereka pun memilih tempat yang paling pojok untuk mengobrol.

Setelah mereka duduk datanglah seorang pelayan untuk menawarkan sebuah menu yang ada di kafe tersebut.

"Tuan muda mau pesan apa?", tanya seorang pelayan.

"Saya pesan pasta sama lemon tea, lo mau pesan apa Dys?", jawab dan tanya Adries.

"Gue samain aja sama lo, tapi gue pesan jus strawbery untuk minum", jawab Gladys.

"Baiklah tuan muda tunggu sebentar pesanan akan segera di hidangkan", ujar seorang pelayan sembari mencatat pesanan yang di pesan. Pelayan itu pun pergi dari tempat yang di duduki oleh Adries.

"Oh ya Dries, kenapa lo di panggil tuan muda oleh pelayan tadi?", tanya Gladys.

"Ntah lah, gue juga gak tau", bohong Adries.

"Kan kafe ini milik nyokap gue, gue gak mau jujur sama lo, gue akan mengetahui sikap sebenarnya lo dari kebohongan gue buat", bathin Adries.

"Ooh...gue kirain lo yang punya kafe ini", ujar Gladys.

"Haha..gak lah Dys, mana mungkin kafe ini milik gue, kalau gue punya kafe ini, gak akan lah gue biarin lo traktir gue", ucap Adries.

"Hehe..iya juga ya", ucap Gladys.

Pelayan pun datang sambil membawa pesanan yang kami pesan tadi.

"Silahkan makan makanan mu tuan muda", ucap seorang pelayan sembari melangkahkan kakinya pergi dari tempat itu.

Mereka pun memakan makanan yang sudah di hidangkan. Tak ada pembicaraan sama sekali tapi
Suara dentingan garpu dan piring yang terdengar.

Mereka pun selesai makan, Adries pun mulai bertanya-tanya kepada Gladys.

"Dys, gue boleh nanya sesuatu gak sama lo?", tanya Adries.

"Boleh, nanya aja", jawab Gladys.

"Gue mau nanya sesuatu tentang Aya sahabat lo, lo jawab jujur ya Dys", ucap Adries.

"Ok", ujar Gladys.





Bersambung...

Aya mau minta maaf  kepada readers karena Aya baru sempat sekarang untuk nulis di soalkan Aya lagi sibuk.

Aya minta vote dan kritik dari kalian.

Salam

Aya

LOVE, GIVE ME STRENGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang