1

90 3 4
                                    

Hari kamis pukul 15:30, orang banyak berhamburan keluar, ya, mereka baru selesai pelajaran tambahan, ada Hanggi di antara mereka. Hanggi hanya berjalan santai, tidak seperti biasanya. Ada sesuatu yang ia pikirkan dari kemarin sore.

FLASHBACK ON

Kemarin, sejumlah orang mengerumuni tempat, bisa dibilang itu tempat orang-orang berandal yang banyak diantaranya anak yatim-piatu.

"Minggir-minggir!"perintah polisi yang membuat semua orang memberi celah dan
Hanggi melihat disana ada orang yang sepertinya ia kenal.

"Mba,itu ada apa sih?"tanya Hanggi penasaran kepada seorang wanita yang baru saja meniggalkan TKP tadi, "Kok banyak orang gitu, ya."

"Oh, itu dek, anak-anak berandal berulah dek, mending adek jangan di sini, bahaya! Takutnya kamu kenapa-napa, soalnya anak seumuran kamu suka jadi target dek."

Matanya malah tertuju pada kerumunan orang itu, benar,Hanggi mengenal orang yang terkapar di sana,"Oh, iya mba , makasih ya," seraya matanya tidak terarah pada wanita itu.

Celah untuk para polisi semakin lebar, dan dia melihat Chiko dan Roni terkapar di sana.

Roni adalah teman sekelasnya, ia adalah orang yang selama ini Hanggi kejar cintanya. Hanggi suka dengan gaya dinginnya, tidak hanya Hanggi, tapi murid cewek di hampir setengah kelasnya menyukainya.

FLASHBACK OFF

***

"Ra, gue jadi ilfeel deh sama si Roni," katanya kepada Tara-sahabatnya yang adalah calon anak SMA negeri-seraya menyeruput es jeruk buatan Mba Riri, penjual minuman di kantin SMP Pemuda-Pemudi.

"Emang napa, Nggi?"kata Tara dan masih melanjutkan,"Dia kan cowo idaman lu dari pas LDK."

"Masa kemarin gue liat dia di tempat anak berandal,"cerita Hanggi dengan muka yang mengerut karena kesal,"Padahal kan yang kita tahu dia tuh anak baik, sopan, pintar, pokoknya gak ada berandal-berandalnya, ya kan?"

"Dia di situ, bukan berarti anak berandal, kan?"

"Tapi gue udah nanya orang situ, katanya si Roni itu emang anak berandal. Dia udah lama kaya gitu,"

"Yaudah sih ya, tinggal move on aja,"

"Tapi, gue ngeliat...."

"Eh, si Chiko gimana, " kata Tara memotong. Padahal tadinya Hanggi ingin bercerita kalau dia melihat Chiko disana. Tara tahu Chiko dari Hanggi, Tara suka dengan Chiko. Awalnya, Tara hanya bercanda meminta untuk dikenalkan kepada cowo, Hanggi memberi kontak Chiko kepadanya, Tara langsung melting saat ia melihat foto profilnya.

"Hm, kayanya gue harus pergi," saat dia mendengar nama Chiko dia teringat.

***
F

LASHBACK ON

Nampaknya Chiko seperti habis dihabisi oleh anak- anak disana, atau, atau dia adalah anak berandal yang ada di sana.

Ah ngapain juga gue tolongin, paling dia anak berandal disini, katanya di dalam hatinya.

Namun ketika ia melihat anak-anak berandal situ datang, yang ia lihat mereka bukan menolongnya, tetapi menendang, meludahi, bagaimana halnya orang tidak berprikemanusiaan.

Tanpa berpikir lebih dulu, Hanggi pergi ke tempat itu dan menolong Chiko. Para cowo itu langsung mendekat dengan Hanggi.

"Eh, cewe. Sini sama abang, dek. Ga baik, kan kalo cewe sendiri di sini. Yega, bro," kata salah satu cowo berandal di situ.
***

FLASHBACK OFF

anonimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang