Chapter 1

292 23 2
                                    

"Kita mulai 'Kiss in Seoul' malam ini, bersama dengan saya, Kim Byung Joo. Kita punya waktu hingga jam 4 pagi, jadi relax dan nikmatilah.

Baru-baru ini saya bertemu seorang peramal, dia bilang saya akan jatuh cinta dengan seseorang dalam waktu dekat ini. Tapi dia juga bilang kalau itu tak akan bekerja karena saya akan menutup hatiku untuknya. Ini tidak baik. Saya harus berani mengatakan apa yang saya rasakan terhadapnya.

Tapi memberitahu seseorang tentang perasaanku yang sebenarnya membutuhkan keberanian yang besar. Apa kalian pernah mengalami seperti itu. Jadi malam ini mari kita dengarkan cerita kalian tentang mengungkapkan perasaan yang sebenarnya kepada orang yang kalian cinta!"

Seorang gadis sedang duduk di meja belajarnya, menulis sesuatu sambil mendengarkan radio. Malam itu acara radionya adalah curhatan. Sang gadis asyik menulis sesuatu sambil sesekali menguap. Ia mulai bosan.

"Hai kau. Di sana! Kau tak punya waktu untuk menguap! Biarkan kita mendengar ceritamu yang menyentuh hati. Dan ceritanya yang lucu juga! Saya menunggu cerita dari kalian semua. Ngomong-ngomong, kita disuguhi pemandangan bintang jatuh mulai malam ini sampai besok pagi. Sangat jarang bintang jatuh bisa dilihat sejelas ini di Seoul. Jika kalian memohon permintaan saat melihat bintang jatuh, permintaanmu akan jadi kenyataan. Saya yakin kalian semua sudah tau itu. Kalau kalian punya masalah untuk mengungkapkan pada seseorang tentang perasaanmu, mengapa tidak memohon permintaan pada bintang jatuh yang indah?"

Si gadis memperbesar volume radio dan mulai menuju jendela untuk melihat bintang jatuh yang dikatakan oleh si penyiar. Ia membuka jendela dan menatap langit.

Ia mulai menutup mata dan mengepalkan kedua tanganny di dada. Ia memohon pada bintang jatuh.
"Aku harap aku bisa mengungkapkan perasaanku pada Jung Yunho."

Sang gadis, Kim Jaejoong, berangkat ke Shinki high school lebih awal dari biasanya, lebih awal dari murid lainnya. Ia tiba di gerbang sekolah dan mencari tempat yang cocok untuk menjalankan aksinya.

Ia menuju tempat parkir sepeda, karena dari sana terlihat jelas siapa saja yang masuk ke sekolah. Ia mengintip dari balik pagar parkir sepeda.

Para siswa mulai berdatangan sati per satu. Semakin ramai dan ramai. Jaejoong memperhatikan setiap orang yang datang dan ia belum menemukan orang yang ia cari.

Begitu mendengar suara orang yang ia cari, Jaejoong mulai tersenyum. Ia melihat wajah sang pria dan memperhatikannya. Ia tersenyum sambil melihat sang pria berjalan memasuki gerbang sekolah.

"Kepada Jung Yunho. Senang bertemu denganmu, Yunho ssi. Namaku Kim Jaejoong. Aku dari kelas F. Kamu tidak tahu aku, tapi aku tahu kamu".

Jaejoong tersadar dari lamunannya. Ia kembali pada dirinya semula dan mulai menarik nafas dalam. Ia mengangguk dan meyakinkan dirinya sendiri.

Flashback 2 tahun lalu.

Di hari upacara masuknya siswa bari Jung Yunho tampil sebagai pembaca pidato dari siswa baru Shinki High School.
Jaejoong ada diantara siswa yang mendengarkan pidato. Dan ia langsung jatuh cinta pada Yunho. Sejak saat itu, Jaejoong mulai mulai menjalani cinta satu pihaknya, cintanya yang ia rahasiakan. Ia sering mengikuti Yunho di sekolah, menonton pertandingan tenis-nya diam-diam.

"Sejak saat kamu berpidato di upacara pembukaan 2 tahun lalu. Aku telah mengagumi kecerdasan dan wajah tampanmu. Tidak mungkin aku bisa satu kelas denganmu. Makanya aku menulis surat ini untukmu. Saat pertama aku melihatmu, aku merasa seperti terkena bintang jatuh. Aku mulai mempunyai perasaan spesial padamu."

Jaejoong menghela nafas panjang. Ia mencoba menghilangkan rasa gugupnya. Berkali-kali ia menghela nafas dan menutup matanya. Ditangannya sudah ada surat cinta warna hijau muda dengan tanda love di tutupnya.
Ia mulai melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah.

Love In Seoul (Yunjae Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang