Andra terdiam menatap jendela kelasnya. Suara Bu Fitri, guru bahasa inggrisnya yang tengah mengajar tak lagi menjadi objek favoritnya. Pagi tadi, sebuah berita menyakitkan datang menghampirinya. Dan ia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Ndra? Lo kenapa?" Tanya Vino sambil menyenggol lengan Andra. Andra menghentikan kegiatan melamunnya dan menoleh kearah Vino lesu.
"Gapapa. Gue lagi cape aja abis kegiatan kemaren. Btw, nanti pulang sekolah gue gabisa bareng Vin. Ada urusan mendadak."
Vino mengangguk mengerti. Lalu, tanpa sepengetahuan Andra, Vino mengetikkan sesuatu di ponselnya.
Vino Rahardian : Kak, si Andra lagi galau tuh!
Sent. Sebuah pesan singkat dikirimkan Vino untuk Kai. Kai memang sudah bekerja sama dengan Vino agar Vino selalu memberitahukan keadaan Andra padanya. Tak sampai 5 menit, notifikasi pesan LINE dari Kai sudah muncul.
Mikaila Horan : DEMI APA LO? AYANG GUE KENAPA YA:(
Vino Rahardian : Gatau. Makanya lo coba tanyain ke dia aja
"Lo ngapain Vin?" Tanya Andra menyelidik saat melihat Vino begitu lihai mengetikkan sesuatu di ponselnya.
Vino langsung menghentikan aksinya dan menaruh ponselnya di saku celana.
"Ini....nyokap gue...pulang sekolah minta beliin softex hehehehhe...." Elak Vino sambil menyengir, memperlihatkan deretan giginya yang putih dan rapi. Andra hanya bergidik ngeri melihat kelakuan temannya yang rada 'aneh'.
"Andra? Vino? Daritadi ibu liat ngobrol terus ya! Mau ibu suruh ngerjain soal di depan?" tiba-tiba Bu Fitri sudah berjalan menuju meja Andra dan Vino yang berada di ujung pintu.
"Ngg-nggak bu. Ini nih Si Andra ngajakin ngobrol!" sahut Vino. Andra langsung melotot ke arah Vino.
"Boong, Bu. Si Vino nih yang ngajak ngobrol!" bela Andra.
Bu Fitri menggelengkan kepalanya. Seisi kelas memperhatikan kearah Andra dan Vino. 2 ksatria tampan yang menjadi mascot kelas 11 IPA 3.
Dan berakhirlah Andra dan Vino dikeluarkan dari kelas.
**
"Lo sih! Garagara lo nih, kita jadi disuruh keluar!" geram Andra seraya menatap Vino. Kini mereka tengah berada di kantin. Jam pulang sekolah masih 2 jam lagi. Andra memilih duduk di salah satu kursi panjang dan menatap sekelilingnya, sedangkan Vino memilih jajan. Suasana kantin terlihat sepi dikarenakan ini masih jam pelajaran. Andra mengacak rambutnya kasar.
"ANDRA?" teriak Kai saat melihat Andra menelungkupkan wajahnya. Kai yang sedang berjalan-jalan dengan Elena pun tersenyum sumringah mendapati moodboosternya tengah duduk di hadapannya. Tanpa meminta persetujuan Andra, Kai langsung duduk di samping Andra. Tanpa menghiraukan tatapan tajam Andra padanya.
"Ngapain sih lo di deket-deket gue terus? Pergi sana! Gue gamau diganggu!" ucap Andra dengan nada yang cukup tinggi. Kai menghela nafas memaklumi, melihat pesan Vino barusan pasti benar. Andra sedang dirundung masalah.
"Ihhh, gue kan cuma nyapa. Kok lo jadi kege-eran gitu? Kangen ya gue intilin?" goda Kai. Andra menatap Kai jijik sambil bergidik ngeri.
"Jauh-jauh deh lo sana! Gue males debat sama lo."
"Kai! Ayo buruan! Katanya lo cuma mau beli minum!" suara Elena yang berdiri bagai obat nyamuk menginterupsi keduanya.
"Ntar dulu deh, El. Gue masih mau nemenin Andra." Tolak Kai. Kai mengedipkan sebelah matanya pada Elena, mengkodekan agar gadis itu meninggalkannya berdua dengan Andra.

KAMU SEDANG MEMBACA
BITTERSWEET
Romans[COMPLETE] "Cinta itu memaafkan, Kai." SMA itu waktu manis manisnya ngerasain cinta. Kalo kata orang love at the first sight itu ada, Kai percaya. Kesan pertama bertemu Andra ya hanya 'gue suka dia'. Hal itu yang menumbuhkan sikap agresif yang membu...