1. Pernikahan

2.1K 86 5
                                    

“Erza ada apa?.” Tanya Lucy Heartfilia. Dia membenarkan gaun yang di pakai Erza.

“Aku sangat gugup.” Kata Erza Scarlete. Seorang wanita yang berambut panjang dan warna merah.

Lucy menggenggam tangan Erza. “Jangan khawatir. Ini akan menjadi hari terbaik bagimu.”

Erza tersenyum saat Lucy mengatakan demikian. Dia melihat pantulan dirinya di cermin. “Akhirnya aku akan menikah.”

Sekitar satu bulan yang lalu.

Jellal Fernandez menatap wajah Erza. “A... Apa kamu mau menikah dengan ku?.” Tanyanya saat mereka makan malam bersama di sebuah restoran.

Erza terdiam. Tak tahu harus bersikap seperti apa. Rasa bahagia dan gugup di rasakan olehnya. “A... Aku mau.”

Jellal sangat bahagia mendengar jawaban Erza. Sulit bagi Jellal untuk mengajak Erza menikah, setelah semua yang terjadi. Ia telah mempersiapkan diri jika mendapat penolakan dari Erza.

“Erza. Aku sangat senang.” Kata Jellal yang tak henti menatap Erza.

“Jadi kapan kita akan menikah?.” Tanya Erza.

Jellal menggenggam tangan kekasihnya itu. “Minggu depan.” Jawabnya.

“Uhok...” Erza tersedak.

Jellal memberikan segelas air pada Erza. “Apa ada yang salah?.”

“Ti... Tidak.” Jawab Erza. Dia mengatur nafasnya. “Jellal. Minggu depan terlalu cepat.”

Jellal menundukkan kepalanya. “Aku hanya terlalu senang. Jadi aku pikir, aku ingin lebih cepat menikahimu.”

“Masalahnya. Ada beberapa anggota Fairy Tail yang bekerja di luar. Aku tidak ingin hari bahagia ku tidak bersama dengan teman-teman ku.”

Jellal berpikir sejenak.

“Mirajane sedang melakukan tugasnya bersama Laxus. Sementara Lucy pergi dengan Wendy, Gray dan Juvia. Dan yang lain juga...”

“Ya. Aku mengerti Erza.” Jellal memotong pembicaraan Erza. “Bulan depan. Bagaimana?.”

Erza mengangguk.

Tepat setelah satu bulan.

Erza Scarlete yang mengenakan gaun pengantin berwarna putih berdiri bersandingan dengan Jellal yang juga mengenakan pakaian senada dengannya.

Tak hentinya mereka saling memandang. Terlebih Jellal, dia merasa menjadi pria yang paling beruntung. Jellal adalah pria yang tertutup, hidupnya di lingkupi kabut kelam masa lalunya. Dia terus merasa berdosa dengan kehidupan masa lalunya. Hingga Erza teman kecilnya itu menguatkan dirinya untuk berubah dan tidak terpuruk lebih dalam.

“Dia adalah sinar bagiku.” Pikir Jellal.

“Dia adalah pria satu-satunya bagiku.” Pikir Erza.

Mereka melangkah ke dalam ruang pernikahan. Selangkah demi selangkah, Erza melihat ke samping kiri kanannya. Ada sahabat-sahabatnya dari Fairy Tail dan teman-temannya dari serikat lain.

Jellal dengan penuh keyakinan mengatakan ikrar pernikahan mereka. Sehidup semati, dalam susah dan senang, sehat dan sakit. Mereka berikrar untuk selalu bersama.

Air mata menetes di pipi Erza saat Jellal memasukkan cincin pernikahan ke jari manisnya.

Jellal tersenyum melihat Erza. Lalu dia mengecup dahi Erza.

Sorak kebahagiaan terdengar dari para tamu. Mereka bahagia karena menjadi saksi mata untuk sebuah pernikahan dari temannya itu.

“Erza selamat ya.” Kata Lucy saat Erza dan Jellal menghampiri tamu-tamu mereka.

“Terima kasih Lucy.” Sahut Erza. “Aku pun ingin melihat mu bahagia.” Wajah Erza berubah sedih.

“Erza. Sudah jangan sedih. Biarkan itu menjadi ceritaku saja. Ini adalah peristiwa membahagiakan. Jangan membahas kesedihan di sini.” Lucy berkata dengan tegar. “Aku bahagia karena akhirnya kalian telah menikah.”

Erza tersenyum.

Jellal menggandeng tangan Erza untuk menyapa tamu yang lain.

“Jellal...”

“Jangan berekspresi seperti itu. Aku tahu kamu sedang memikirkan Natsu dan Lucy. Aku pun ingin melihat mereka bahagia.” Bisik Jellal.

Erza mengangguk. “Setidaknya aku ingin melihat Lucy kembali ceria.”

Resepsi pernikahan di adakan cukup meriah. Banyak anggota serikat lain datang memenuhi undangan pernikahan Erza dan Jellal.

“Kagura.” Erza menyapa lembut Kagura dari serikat Mermaid Scale.

“Kakak... Selamat ya.” Kagura mengecup pipi Erza. Kesalahpaham pernah terjadi di  antara mereka.  Namun kini Kagura memanggilnya Kakak, karena Erza lah yang menyelamatkan dirinya.

“Aku senang kamu memakai gaun.” Ledek Erza.

Wajah Kagura merona merah. Lalu dia mengalihkan pandangannya ke Jellal.
“Jellal... Kamu harus jaga kakakku dengan baik. Jika tidak...”

Jellal segera memotong pembicaraan Kagura. “Jika tidak Erza bisa bertindak sendiri. Dia tidak akan menerima dirinya tidak bahagia denganku.” Bisik Jellal.

Tawa mereka pun lepas.

“Jellal?.” Erza menatap wajah Jellal.

“Ya. Maap.”

Hari itu pun berlalu dengan perasaan bahagia.

Jellal dan Erza menginap di sebuah hotel sebelum mereka berangkat keluar kota.

“Kenapa di hotel?.” Tanya Erza sambil membersihkan make up nya di depan meja rias.

“Supaya kita tidak di ganggu.” Bisik Jellal lalu dia mengecup leher Erza.

“Jellal.” Erza berdiri di hadapan suaminya dengan tatapan mata sendu.

Bibir mereka hampir saja bersentuhan.

“TING TONG.”

“Layanan kamar.” Teriak seorang pelayan di depan pintu kamar mereka.

“Hem...” Jellal menatap wajah Erza.

Erza memerintahkan Jellal untuk membuka pintu kamar.

Jellal membuka pintu kamarnya. “Ya?.”

“Apa anda memesan wine?.” Tanya pelayan hotel.

“Tidak.” Jellal menjawab lalu menutup pintunya. “Tidak tahu apa aku sedang berbulan madu.” Gerutu Jellal. Lalu dia kembali ke dalam. “Erza?.”

Erza sudah tertidur di atas kursi.

“Astaga...” Jellal terkejut melihat istrinya itu.

Fairy Tail: Jellal dan Erza (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang