Tigaa

348 15 0
                                    

Mereka sudah sampai ke tempat tinggal yang baru. Pelayan Feng meminta maaf karena makanannya belum sempat di plating, tapi dia meminta Gong Ou tetap memakannya supaya kesehatan perut Gong Ou tidak terganggu. Gong Ou yang super ketat dengan hal-hal sepele semacam itu jelas tidak mau, makanan ini lebih pantas dimakan babi atau anjing.

Xiao Nian berinisiatif untuk mencicipi masakan itu lebih dulu, enak kok. Meskipun belum siap sepenuhnya, dia sudah sangat kelaparan. Tetap saja, Gong Ou melarangnya untuk memakan hidangan itu. Xiao Nian jadi kesel sendiri, mereka sudah tidak makan selama dua jam sejak kepindahannya. Bisa-bisa mereka mengalami masalah perut kalau begitu terus.

Xiao Nian memilih untuk masak sendiri makanannya. Tak lama kemudian, datanglah dia dengan semangkuk mie instan. Gong Ou tiba-tiba langsung merebut mie instan milik Xiao Nian dan memakannya sendiri, dengan lahap pula. Xiao Nian sampai heran, padahal itu cuma mie instan.

“Kenapa cuma sedikit?”

“Kan sesuai berat badanku, itu kan untukku, bukan untukmu!”

“Masak lagi sana.”

“Aku kan bukan pesuruhmu.”

Kontan Pelayan Feng menjelaskan tentang isi kontrak yang ditandatangani Xiao Nian. Jika didalamnya ada peraturan yang mengharuskan Xiao Nian menjalankan perintah Gong Ou. Xiao Nian masih tetap protes tapi bagaimanapun dia menolak, tetap saja dia kalah beradu pendapat melawan Gong Ou.

Xiao Nian terpaksa harus memasak mie lagi dan Gong Ou memakannya dengan lahap. Dia juga menawarkan sisa mie buatannya pada Pelayang Feng, dia belum makan kan dari tadi? Gong Ou melarang keras, semua itu adalah miliknya. Ia menegaskan jika segala yang menjadi miliknya tidak boleh disentuh oleh orang lain. Kalau sampai tersentuh, dia akan membuat pria itu dan bendanya hancur bersama-sama.

“Cuma mie saja kau sudah sangat serius.” Namun dalam batinnya, Xiao Nian bahagia karena baru ada orang yang mengatakan menyukai makanannya semenjak enam tahun yang lalu. Xiao Nian tersenyum melihat Gong Ou makannya sangat banyak. Gong Ou salah paham, menduga jika Xiao Nian baru saja memutar matanya.

Xiao Nian mengelak, dia cuma menggerakkan matanya saja kok. Bertepatan saat itu, telepon Xiao Nian berdering. Ia pun permisi untuk mengangkat telepon dari seseorang. Gong Ou tidak suka dengan sikapnya, memangnya kalau mengangkat telepon harus pergi apa?

Xiao Nian menerima telepon dari Ibunya yang menanyakan kabar serta memberitahukan penikahan Shi Di dan Qian Chu akan segera diselenggarakan. Ia mengundang Xiao Nian supaya menghadiri pesta pernikahan kakaknya. Xiao Nian agak ragu, soalnya dia takut mengacaukan pestanya.

Ibu meminta dia untuk tetap datang, Shi Di yang menginginkan kedatangannya. Lagipula mereka adalah saudara. Ayah juga mengatakan, kalau sampai Xiao Nian tidak datang, mereka akan menjadi bahan tertawaan. Datanglah dan jangan buat keributan, lagipula Ibu sudah lama tidak bertemu dengannya.

“Baiklah bu, aku akan datang.”

Gong Ou mendengar pembicaraan mereka, Shi Di, bukankah itu marga keluarga Xiao Nian? Pelayan Feng membenarkan, anak perempuan keluarga itu akan menikah dengan Tuan Mu. Mereka juga mendapatkan undangan pernikahan mereka, tapi kata Tuannya, pesta pernikahan akan sangat membosankan. Jadi, dia tidak menambahkannya dalam jadwalnya.

“Begitu yah?” ucap Gong Ou menatap Xiao Nian.

Xiao Nian sudah bersiap mengenakan gaun untuk datang ke pernikahan Shi Di. Namun Gong Ou mengomentari bajunya yang lusuh dan menyuruh Pelayan Feng menyiapkan gaun lain untuk dikenakan Xiao Nian.

“Aku yang datang ke pesta pernikahan, ini bukan urusanmu.”

“Kata siapa ini bukan urusanku?”

My Posesive PyscoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang