Semenjak Fikri memperlihatkan foto Gebetannya, Dira menjadi bad mood. Dan mulai menjauhi Fikri.
Dira sedang asyik bergosip dengan teman teman perempuannya karna kebetulan hari ini ada jamkos di jam terakhir.
"Iya tuh kak sasya yang kaya cabe-cabean parah"
Celetuk loli sambil memainkan rambutnya."Yang mana si orangnya?" Tanya billa penasaran.
"Kayanya gw tau dah, kemaren kayaknya dia ngefollow gua, bentar bentar nih gw buka" ucap essa meyakinkan. Sambil mencari nama kak sasya yang di bilang loli seperti cabe cabean.
"Nih elah gua udah buka dari tadi" celetuk loli.
"Ett ngomong kek" ucap Dira.
Mereka langsung melihat salah satu foto di akun kaka kelasnnya itu.
Deg
'itu kan foto cewe yang di kasih tau Fikri ke gua kemaren' Batin Dira.
"Eh tapi dia cantik" ucap billa.
"Iya sih tapi dia kaya bad girl gitu" celetuk Essa yang sedari tadi paling heboh dalam percakapan.
"Raa, kenapa lu? Kok bengong aja?" Tanya billa sambil menepuk bahu Dira.
"Ehh gak kok" jawab Dira gelagapan.
Mereka berempat memang sering bergosip bersama. Dira, Essa, loli, dan Billa. Bisa di bilang sahabat sih, tapi Dira lebih dekat kepada Fikri. Entah mengapa dia lebih nyaman berada di dekat Fikri.
Kriiiingggggggg
Bel pulang pun telah berbunyi, Fikri berniat mengajak Dira jalan ke tempat mereka biasa membuang penat dari hirup piuk kota jakarta.
"Diraaaaaa" teriak Fikri yang langsung berdiri di depan Dira.
"Apa?" Jawab Dira singkat, sambil memasukan bukunya ke dalam tas.
"Ya elah raa, lu masih aja ngambek! Nih ya, lu dengerin gua" ucap Fikri sambil memegang kedua bahu Dira. Membuat Dira memandangnya.
"Lu gak usah cemburu, hahaha"
Fikri malah mengeluarkan lelucon yang tidak lucu membuat Dira semakin sensitif."Apaan si lo? Idih banget gua cemburu sama lo" ucap Dira.
"Buktiin dong" tantang Fikri.
"Buktiin apaan?" Tanya Dira sambil menaikan sebelah alisnya.
"kalo emang elo enggak cemburu, lu jalan sama gw sekarang"ucap Fikri.
" kemana?" Tanya Dira.
"Biasa"
Dira terpaksa menerima tawaran Fikri agar tidak di bilang cemburu pada laki laki tampan yang memiliki tinggi 172 itu.
"Yaudah"
¤¤¤
"Diraaaaaaaaaa gw seneng banget lu tau ga?" Teriak Fikri sambil merebahkan badannya ke rumput.
"Ga tau" jawab Dira cuek yang mengambil posisi duduk di samping Fikri.
"Gua tuh sayang banget sama elo" hati Dira berdebar cepat.
'Apa dia bakal nyatain cinta ke gua' batin Dira.
"Kan elo sahabat gw raa, jadi lo bantuin gw yah" lanjut Fikri.
'Oh my god kill me now' Batin Dira. Ternyata kata kata Fikri itu sangat menyayat hati Dira.
"Bantuin apa?" jawab Dira sambil menahan sesak di hati.
"Gua suka sama kak Sasya, lu bantuin gua ya, biar gua jadian sama dia." Pinta Fikri.
Dira hanya terdiam, hatinya meminta untuk Fikri mengerti apa yang dia rasa tapi tidak mungkin.
'Pokonya gua harus bantu Fikri, dia itu sahabat gua please ra tahan rasa lo, apaan si? Emangnya gua punya rasa apa ama dia? Gak gak gak.'Batin Dira, sambil menggelengkan kepalanya. Yang tanpa sadar di lerhatikan oleh Fikri.
"Lu ga mau ya?"tanya Fikri lagi.
Dan Dira masih terdiam.
Fikri mengambil posisi duduk dan menarik tangan Dira untuk di genggamnya.
"Raa, please" pinta Fikri lagi.
Fikri memasang wajah yang amat lucu membuat Dira tak kuasa untuk menolaknya.
"Iya kri iya gua bantuin lo, lokan sahabat gua" jawab Dira.
Fikri yang kegirangan langsung merangkul pundak Dira.
"Makasih Dira sayanggg" ucap Fikri meledek.
"Apaan si lo" omel Dira, sambil melepaskan tangan Fikri dari tubuhnya.
"Hahaha balik yuk ra, udah sore" ajak Fikri.
"Jadi lo ngajak gua kesini cuma mau ngomong ini doang? Najis" omel dira.
Seperti biasa Fikri hanya nyengir kuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE YOU
Teen FictionKarna kamu aku tau apa itu bahagia, apa itu gembira, cinta, dan kasih sayang. Tapi karna kamu pula aku tau apa sedih, kesal, marah, kecewa. Terima kasih atas segalanya yang telah kau beri kepadaku. Aku cinta padamu karna kamu.