Hari ini adalah hari yang paling menyebalkan bagi Dira. Bagaimana tidak? semalam Fikri bilang padanya kalau dia akan jemput ka Sasya.
"Huh, kok gua kesel ya Fikri mau jemput ka Sasya? Harusnya gua seneng dong Fikri ga jomblo lagi"
Gerutu dira sambil berkaca merapihkan seragamnya."Ih apaan si ra? Lu tuh sahabatnya Fikri jangan cemburu lah ra! Lu
Salah kalo lu cemburu. Inget hukum persahabatan ra. Nothing love!" Ucap Dira sambil menunjuk nunjuk bayangannya di cermin.Dira langsung turun menyusuri tangga dan langsung menuju ke ruang makan.
"Bu, pak"
"Eh Dira, ayo nih makan ibu udah siapin" suruh ibu pada Dira.
"Iya bu"
"Kamu kenapa de? Sedih gitu mukanya?" Tanya bapak.
"Ga papa kok pak"
"Paling lagi berantem sama Fikri pak" celetuk ibu yang membuat Dira sedikit terkejut.
"Ga kok bu, yaudah Dira berangkat dulu ya" ucap Dira sambil menyalimi kedua tangan ibunya.
"Assalamualaikum" teriak Dira sambil berlari ke arah pintu.
"Waalaikumussalam" jawab ibu dan bapak bersamaan. Sambil menggeleng terheran heran anaknya senang sekali teriak-teriak.
¤¤¤
"Diraaaaaa gua seneng banget" ucap Fikri manja sambil merangkul pundak Dira. Mencoba mengganggu Dira yang sedang duduk di bangkunya sambil mencoret coret buku.
"Ih apaan si lu kri? Lepas ah" ucap dira kesal dan mendorong tangan Fikri.
"Lu kenapa si ra? Gua mau curhat nihh" rengek Fikri.
"Gua ga papa, udah sana lu pergi"
"Kalo lu ga papa, lu ga bakal kaya gini ra"
Dira tidak menyerah.
"Beneran Fikri, gua ga papa. Yaudah lu mau cerita apa?"
Kata Dira yang melembutkan nada bicaranya sambil menahan sesak di dada.
'Asal lo tau kri. Gua kaya gini karna lo'
"Gua ga percaya"
"Terserah lo aja kri. lu mau cerita sekarang atau ga sama sekali"
"Oke miss beper"
Fikri hanya bisa mengendus pelan atas kelakuan sahabatnya ini yang bisa beruba dengan cepat.
"Gua seneng banget ra, tadi ka Sasya mau gua jemput, tadi gua motor. Tapi dia rata"
Cerita Fikri dengan wajah sok coolnya. Tapi emng cool si hehe.
"Hah? Rata? Maksud lo?"
Dira bertanya dengan antusiasnya.
"Iya rata, ga kaya lo"
Fikri tertawa terbahak bahak saat melihat wajah dira yang merah padam.
Dira yang merasa malu, dengan entengnya menonjok perut Fikri.
Bukannya kesakitan, Fikri malah semakin ngakak.Dira yang tak tahan akhirnya pergi meninggalkan Fikri yang masih asik dengan tawanya.
Dira yang berjalan sambil memikirkan perkataan Fikri ke arah pintu dan tak sengaja menabrak sekeorang.
"Eh Arga maaf ga, gua ga
sengaja"Arga
Dia itu anak yang paling pinter di kelas. Walaupun dia pinter dia ga culun dia lebih mudah bergaul di banding Fikri yang hanya memiliki 3 teman. Yang pasti, gua dan dua teman laki lakinya Gaga dan Rian. Itu pun hanya mengobrol sesekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE YOU
Teen FictionKarna kamu aku tau apa itu bahagia, apa itu gembira, cinta, dan kasih sayang. Tapi karna kamu pula aku tau apa sedih, kesal, marah, kecewa. Terima kasih atas segalanya yang telah kau beri kepadaku. Aku cinta padamu karna kamu.