Mata yang sudah tidak muda itu lagi masih tetap awas menatap sosok pria muda yang duduk tepat di hadapanya saat ini. Sedari tadi, tatapannya tetap berada disatu garis lurus dengan mata coklat terang tersebut. Manik mata seorang pria yang berani-beraninya mengajukan diri untuk menjadi suami dari putri simatawayangnya bernama Sagita Aulia.
Daris. Punya berapa nyawa pria itu, hingga berani datang menemuinya secara langsung di kediaman keluarganya yang semula tentram sebelum kaki bocah tengik bernama Daris itu menginjakkan kakinya disana. Mengajaknya bicara dengan serius dan tentu saja terdengar amat memuakkan.
"Apa maumu?" Tanya Marvel defensif dari rasa kesal yang membuncah.
"Sudah kubilang, aku ingin melamar Sagi, Tuan." Sahut Daris terdengar menekan.
"Melamar putriku?" Tawa Marvel terdengar sinis."Menjadi apa? Fans-mu?"
Daris tersenyum sedikit. Melirik pada sosok yang menjadi pembahasan dirinya dan juga Tuan besar dirumah megah tersebut. Sagi.
Tampak guratan kegelisahan diwajah gadis itu. Berulang kali dia meremas jemarinya sendiri dan menatap resah pada sosok Papi-nya yang sedang memegang keputusan terakhir.
Daris tidak buta. Dia bisa melihat dengan jelas diam-diam arti tatapan mengiba Sagi pada Marvel. Tentu gadis itu pasti berhadap Papi-nya menolak lamaran Daris. Setelah ia kalah telak, atas ancaman yang diberikan Daris padanya.
"Tentu saja menjadi istriku. Bukankah sudah kubilang dari awal, Tuan Marvel yang terhormat?"
Pria yang berusia kurang lebih 55 tahun tersebut hanya bisa mencebik kesal. Sejujurnya, dia benci sekali dengan pria didepannnya ini. Sangat arogan dan juga sangat egois. Bukan hanya sekarang. Bahkan sejak dulu. Sejak dia selalu menjelek-jelekkan serta menghina Sagi-putri Marvel- dengan begitu terang-terangan. Bahkan sejak kedua bocah itu masih kecil, Marvel sudah sangat enggan menatapnya. Muak melihat tampang lelaki yang merupakan anak lelaki Fabian satu-satunya. Sahabat Marvel.
Tapi, anehnya, Sagi justru datang dengan membawa Daris bersamanya sekarang.
Apa maksudnya semua ini?
"Kalau aku menolakmu, bagaimana?" Tanya Marvel mengangkat dagunya tinggi. Menantang sosok angkuh yang sudah ingin ia hajar sejak kemunculannya dirumah itu.
Diam-diam, Sagi bersyukur karna Papi-nya masih berpikiran waras untuk menolak lamaran Daris.
"Hanya ada dua pilihan. Menikahkan aku dengan Sagi, atau menerima pria busuk bernama Julian itu menjadi menantumu, Tuan."
"Kenapa kau membawa-bawa nama si busuk itu?" Marvel mengernyit. "Bukankah dia memang sudah lama berpisah dengan putriku?"
Sagi meneguk ludahnya susah payah. Melirik kesal pada Daris yang sudah menunjukkan seringai jahatnya pada Sagi. Senyuman yang seolah mengatakan 'jangan macam-macam padaku!'.
Sagi tau, jika sudah seperti ini, akan lebih sulit lagi jika Papinya tau bahwa selama ini, diam-diam Sagi masih menjalin hubungan dengan pria yang masuk dalam daftar hitam calon menantu dari seorang Marvel Satria. Dan tidak mungkin Sagi akan selamat jika dia ketahuan melanggar peraturan Papinya.
Bisa digantung terbalik dia nanti.
Perlahan, Sagi menarik nafas dalam dan membuangnya. Berharap pun, sudah tidak mungkin lagi sekarang.
"P-Papi." Sagi mengalihkan tatapan tajam Marvel dari Daris dengan suara yang terbata."I-izinkan kami menikah. K-kami sudah s-saling m-me-men-mencintai, Papi"
Tidak ada yang tau kalau Sagi diam-diam sudah mengigit lidahnya sendiri dengan gemas. Rasanya seperti ada ribuan kecoa yang menyerang lidahnya ketika ia mencoba meminta restu dari ayahnya itu untuk dirinya dan juga pria yang paling dibencinya saat ini.
Seandainya, dia tidak terlalu patah hati...seandainya dia tidak pergi ke club malam itu... dan seandainya dia tidak bertemu dengan Daris...Pasti dia akan menendang kepala pria ini sekarang. Intinya...seandainya malam itu tidak terjadi.
-o0o-

KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Be Yours (Tersedia di PlayStore!)
Chick-LitJudul awal : Because, You are mine Bagi Sagi, Daris adalah kisah masa lalunya yang kelam. Beulang kali ditolak, membuat Sagi lambat laun sadar diri akan Daris yang memang bukan dirinya. Ia salah dan mencoba untuk membuka hatinya pada p...