"Aduh mampus, gue telat" Aleena mendecak sebal karena kesiangan.
Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur semester. Kebiasaan Aleena saat libur panjang adalah bermalas malasan di ruangan kesayangannya yaitu kamarnya sendiri, mungkin karena libur yang terlalu lama membuat Aleena terbiasa bangun siang dan sekarang membuat Aleena kesiangan.
"Bun kenapa gak bangunin Nana sih?" teriak Aleena saat keluar dari kamar dan menemukan kedua orang tuanya yang sedang sarapan. Nana adalah panggilan khusus untuk Aleena saat di rumah dan hanya orang orang terdekatnya yang memanggil dengan nama itu.
"Bunda udah bangunin kamu, tapi kamu susah banget bangun" bunda menjawab dengan nada tak merasa bersalah.
Aleena memanyunkan bibirnya karena sedikit kesal. Tanpa ba-bi-bu Aleena langsung meminum susu dan bergegas berangkat ke sekolah."Nana berangkat Bun, Yah" ucapnya sambil mencium tangan orang tuanya.
"Gak sarapan dulu Na?" teriak ayah saat Aleena sudah lari ke depan rumah
"Gak sempet yah!" Jawab Aleena sambil berlari menuju mobilnya.Aleena mengendarai mobil dengan kecepatan diatas rata rata, entah kenapa hari ini seperti hari sial bagi Aleena. Dimulai karena kesiangan dan sekarang mobilnya mendadak mogok.
"Ah sial, kenapa pake acara mogok segala sih? Mana gak bilang bilang mau mogok lagi, tau gini kan tadi gue pake mobil ayah" Aleena sangat kesal, dan sekarang dia bingung harus ke sekolah naik apa sedangkan kondisi jalan sangat sepi karena jauh dari jalan utama.
Aleena mencoba untuk menelepon ayahnya tapi sialnya handphond ayah tidak aktif.Tiba tiba terdengar suara motor dan Aleena langsung menghadang motor tersebut.
Refleks sang pengendara mengerem motornya, dan membuka helmnya
"Lo gila? Bosen hidup? Pengen mati?" pertanyaan yang keluar dari mulut pemuda tampan yang mengendarai motor tadi.
Aleena tidak mengindahkan pertanyaan tadi dan bodohnya Aleena sibuk memperhatikan cowo tadi.
"Biasa aja liatnya, gue tau gue ganteng" dengan pedenya cowo tersebut mengatakan hal itu yang sontak membuat Aleena tersadar dari lamunannya.
"Pede abis sih lo" jawab Aleena dengan nada juteknya. Sedangkan lawan bicaranya hanya mengangkat bahu tidak peduli.Aleena melihat seragam cowo itu sama dengan seragamnya, dan Aleena yakin cowo tersebut satu sekolah dengan dia. Aleena melihat badge nama di seragam cowo itu Reyhan Bintang Feldino. Seperti sudah tidak asing lagi dengan nama itu Aleena mengingat ingat lagi, dan benar cowo itu sering menjadi bahan omongan siswa di kelasnya karena kenakalan cowo tersebut.
"Gue nebeng ke sekolah ya, mobil gue mogok" pinta Aleena dengan nada memohon.
"Apa peduli gue?" jawab cowo itu tidak peduli.
"Plis lah, kalo mobil gue gak mogok, gue juga ogah kali nebeng ke lo"
"Kalo minta tolong itu yang bener napa, gak diajarin sama orang tua lo ya?" cowo itu menjawab dengan nada sinis.
Aleena mendesah sebal, tapi dia harus sabar karena cowo inilah satu satunya yang bisa membawa Aleena sampai sekolah.
"Yaudah iya iya. Tuan Reyhan Bintang Feldino yang terhormat, karena mobil saya mogok, bolehkah saya ikut dengan motor anda sampai sekolah?"
Reyhan mengerutkan dahinya bingung, bagaimana cewe tersebut bisa tahu namanya, bahkan nama lengkapnya.
Aleena yang sadar dengan tingkah Reyhan yang bingung sontak memutar bola matanya malas.
"Gue bisa baca kali, jadi gue tau nama lo" mata Aleena sambil mengarah ke badge nama di seragan Reyhan.
Reyhan hanya menyengir karena kebodohannya.
"Yaudah ayo naik, pake helmya" Reyhan menyodorkan helm yang tersimpan di bagian belakang motornya dan selalu dia bawa karena siapa tau ada yang tiba tiba ingin nebeng atau ikut dengannya seperti sekarang. Aleena langsung memakai helmnya dan naik ke motor Reyhan.
"Udah?" tanya Reyhan pada Aleena yang sudah duduk diboncengan motornya
"Iya udah" jawab Aleena singkat
"Yaudah turun" seperti biasa Reyhan menjawab dengan nada yang datar, sedangkan Aleena memutar bola matanya malas.
"Garing tau gak? Udah cepetan berangkat, udah telat ini" jawab Aleena yang sedikit menyentak karena sebal dengan perlakuan Reyhan.
"Idih galak amat, kaya kucing tetangga gue yang lagi bunting" ledek Reyhan yang sekarang sedang tertawa terbahak bahak.
"Gak lucu Rey, cepetan berangkat!" Aleena menepuk bahu Reyhan lumayan keras
"Aww, sakit ogeb. Iya iya ini berangkat. Berisik banget lo kaya vokalis tahu bulat"
Baru saja Aleena mau menjawab tidak terima dengan ledekan Reyhan tapi Reyhan sudah keburu memajukan motornya.Di motor keduanya sama sama diam, dan hanya dengan waktu 15 menit mereka sudah sampai di sekolah mereka. Saat sudah sampai di sekolah, banyak siswa yang menatap tidak percaya dengan pemandangan yang sedang dilihat yaitu saat Aleena melepas helm dan memberikannya kepada Reyhan. Karena mereka tahu bahwa Reyhan sangat dingin kepada cewe dan hanya berbicara seperlunya saat banyak fans cewe yang centil menyapanya. Dan Aleena termasuk cewe yang beruntung karena mendapat perlakuan yang special dari seorang Reyhan yang terkenal sangat dingin kepada cewe dan hobinya selalu membuat masalah.
Haaaaiii semua😁 semoga suka sama cerita yang pertama aku buat. Jangan lupa koment yaa, kalo yang vote sama koment banyak insya allah bakal aku terusin ceritanya.
-salam hangat- 😘
Niaaalestari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble Maker
JugendliteraturKeterlambatan saat hari pertama sekolah membuat Aleena Naura Panumela bertemu dengan Reyhan Bintang Feldino, seorang badboy di sekolahnya yang selalu menjadi buronan guru BK karena hobinya membuat masalah. Siapa sangka pertemuan yang tidak disengaja...